"

Keistimewaan Kampung Jodipan Malang, Rumah Warna-Warni dan Ikon Jembatan Kaca

Aksi mahasiswa saat menampilkan pertunjukkan seni tari kontemporer di kawasan Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur, 7 Desember 2016. Aris Novia Hidayat
Aksi mahasiswa saat menampilkan pertunjukkan seni tari kontemporer di kawasan Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur, 7 Desember 2016. Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, JakartaMalang memiliki wisata unggulan yang tergolong baru. Dulunya merupakan daerah kumuh, dengan sentuhan seni, wisata Kampung Jodipan dapat menarik wisatawan dan berperan dalam mendongkrak ekonomi warga setempat. Simak keistimewaannya.  

Keistimewaan Kampung Jodipan

1. Dulunya merupakan daerah kumuh 

Di pinggir kali, yang melintasi Kelurahan Jodipan, Blimbing, Malang, mata Anda bisa tergoda. Di era 1990-an, kampung padat itu kerap diabaikan pemotor yang melintas di seberangnya. Kini, siapapun yang melintas Blimbing bakal tergoda untuk mampir. Kampung warna-warni melambai kepada siapa saja yang melintas.

Ide menyulap Jodipan menjadi sisi kota yang semarak, berawal dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM yang tengah menjalani praktik kerja di PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana), sebuah perusahaan cat di Malang. Jodipan sukses bermetamorfosis, yang diikuti kampung di seberangnya di Kelurahan Kesatrian. Bedanya, Kesatrian mengusung konsep Kampung Tridi (3D). Sesuai namanya, banyak lukisan 3D yang diaplikasikan ke dinding rumah penduduk.

Kampung Jodipan dan Tridi pun tersambung dengan jembatan kaca yang dibangun untuk menghubungkan kedua kampung dan membentang di atas Sungai Brantas.

Baca: Bedanya Kampung Warna Warni Balikpapan dengan Jodipan Malang

2. Oleh-oleh khas 

Selain pemandangan indah nan elok kala berkunjung ke Jodipan, Wisatawan juga dimanjakan dengan beragam oleh-oleh buatan tangan khas wisata ini. Melansir dari Tempo, antara lain: 

a. Sandal 

Layaknya berada di Kuta yang terletak di Bali atau Malioboro di Jogja, pelancong akan ditawari bermacam sandal jepit untuk oleh-oleh. Sandal tersebut warna-warni seperti layaknya nuansa perkampungan Jodipan. Hal yang khas, terdapat tulisan Malang di tengah-tengah sandal itu. Harganya berkisar Rp 25-35 ribu.

b. Gelang tali 

Gelang dari tali-temali merupakan salah satu aksesori unggulan. Sejumlah gerai menjualnya dengan beragam variasi warna. Gelang ini dibuat oleh masyarakat dan biasanya diminati anak-anak muda. Harga gelang dibanderol rata-rata Rp 4.000.

c. Kalung etnik 

Kalung-kalung khas dari kayu berwarna cokelat menjadi salah satu buah tangan yang bisa dibeli untuk kerabat. Ada beragam bentuk kalung dengan nuansa etnik ini. Ada yang menggambarkan hewan, bunga, sampai bentuk-bentuk abstrak. Harga untuk tiap aksesori kalung dibanderol Rp 25 ribu.

Untuk dapat membeli aneka ragam buah tangan ini, pelancong dapat blusukan di rumah-rumah perkampungan. Warga biasanya menjualnya di warung yang menjadi satu dengan rumah.

3. Jembatan kaca instagrammable

Bukan jembatan biasa, namun jembatan kaca yang kian mempercantik penampilan kampung tematik ini merupakan karya dua mahasiswa UMM. Diketahui, jembatan yang terletak antara Kampung Tridi dan Kampung Wisata Jodipan (KWJ) ini didesain oleh Mahatma Aji dan Khoriul. Keduanya adalah mahasiswa Teknik Sipil UMM. 

Jembatan sepanjang 25 meter dengan lebar 1,5 meter itu menghubungkan Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi. Rencananya, jembatan bakal diresmikan Wali Kota Malang Moch Anton. Kedua mahasiswa yang mendesain jembatan ini pernah menjadi juara umum Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia Tahun 2015.

Menurut dosen pembimbing kedua mahasiswa UMM tersebut, Lukito Prasetyo, jembatan kaca ini tidak hanya memiliki fungsi penghubung, “Tetapi juga memiliki nilai estetika,” katanya.

Lukito mengatakan jika pembangunan jembatan itu membutuhkan waktu lima bulan. Untuk pembangunan, mereka difasilitasi oleh PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana), pemilik produk Mix One.

Vice President Indana Steven mengaku tidak sedikit biaya yang dihabiskan untuk pembuatan jembatan kaca tersebut. Sekitar enam ton cat tersalurkan untuk memperindah KWJ dan Kampung Tridi.

Jembatan kaca yang berdiri di atas Sungai Brantas ini adalah jembatan kaca pertama di Indonesia. Bangunan yang didominasi warna kuning emas itu bisa digunakan untuk dua orang saling berpapasan. Ditaksir jembatan ini dapat menampung 50 orang dan menanggung beban 250 kilogram.

Sebelum ada jembatan, wisatawan yang ingin menikmati kedua sisi kampung harus menaiki puluhan anak tangga dan memutar lewat Jembatan Brantas.

4. Punya kembaran di daerah lain

Bukan satu-satunya di Indonesia, Wisata Jodipan ternyata memiliki kembaran di daerah lain seperti Semarang dan Balikpapan. Semarang memiliki kampung warna-warni yang dinamai Kampung Pelangi. Lokasinya berada di Wonosari, Kelurahan Randusari. Lokasinya yang strategis, memudahkannya dijangkau dari berbagai lokasi dan eye catching bagi para pelintas. 

Kampung Pelangi Semarang berdiri di pinggiran sungai, dan berada di wilayah Gunung Brintik. Siapkan sepatu kets, karena traveler harus naik turun menyusuri perkampungan untuk menikmati keindahannya. Tapi, bila tak ingin lelah, cukup menaiki gardu pandang untuk menikmati lanskap Kampung Pelangi.

Kemudian di Balikpapan juga ada Kampung Rumah Warna-warni Teluk Seribu, Balikpapan, Kalimantan Timur. Disana terdapat tembok panjang yang telah dipenuhi lukisan 16 seniman Balikpapan. Masing-masing menggoreskan cerita dan warna berbeda. Tembok panjang bergambar itu berada di salah satu sudut Kampung Warna-warni, yang baru saja diresmikan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kota Balikpapan.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca juga: Perubahan Kampung Jodipan Angkat Ekonomi Warga

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Vonis Ringan hingga Bebas Terdakwa Tragedi Kanjuruhan, Kilas Balik Peristiwa Tewaskan 135 Orang

4 hari lalu

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Vonis Ringan hingga Bebas Terdakwa Tragedi Kanjuruhan, Kilas Balik Peristiwa Tewaskan 135 Orang

Tragedi Kanjuruhan memicu reaksi keras dari masyarakat yang tewaskan 135 orang. Terlebih, PN Surabaya beri vonis ringan hingga bebas terdakwa.


Produksi SF-05 Pertamina Balikpapan 140 Ribu Per Barel, Apa Itu Smooth Fluid 05?

13 hari lalu

Logo Pertamina. dok.Pertamina
Produksi SF-05 Pertamina Balikpapan 140 Ribu Per Barel, Apa Itu Smooth Fluid 05?

Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mencat produksi Smooth Fluid (SF)-05 sebesar 140 ribu barel pada 2022.


Produksi SF-05 Kilang Pertamina Balikpapan Meningkat 23 Persen

13 hari lalu

Pekerja melakukan koordinasi pengoprasian di kilang Pertamina pengolahan unit VII Kasim, Sorong, Papua Barat, 3 Juni 2013. Pertamina mengusung program peningkatan kapasitas kilang yang dimilikinya sampai 2025 mendatang. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Produksi SF-05 Kilang Pertamina Balikpapan Meningkat 23 Persen

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mencatat produksi Smooth Fluid (SF)-05 pada 2022 mengalami peningkatan sebesar 23 persen.


Bank Sampah Ini Ajak dan Ajarkan Peserta Pelatihan Makan Maggot

15 hari lalu

Petugas menunjukkan ulat Maggot yang dibudidayakan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Budidaya ulat Maggot yang dapat mengurai sampah organik itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banyaknya limbah rumah tangga yang disalurkan ke tempat pembuangan akhir. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Bank Sampah Ini Ajak dan Ajarkan Peserta Pelatihan Makan Maggot

Bank Sampah Eltari olah maggot jadi pakan dan camilan. Beri pelatihan di Kampus Universitas Brawijaya.


Suka Makanan Pedas? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya dari Dosen UMM

16 hari lalu

Ilustrasi makanan pedas/Tokopedia
Suka Makanan Pedas? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya dari Dosen UMM

Mengonsumsi makanan pedas atau cabai sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Simak penjelasannya di sini.


Universitas Muhammadiyah Malang Beri Beasiswa Kreator Konten 3 Platform Ini

17 hari lalu

Universitas Muhammadiyah Malang. TEMPO/Abdi Purmono
Universitas Muhammadiyah Malang Beri Beasiswa Kreator Konten 3 Platform Ini

Kreator konten yang boleh mendapatkan beasiswa UMM adalah YouTuber, pegiat Instagram dan TikToker.


Menikmati Lezatnya Lalapan Daging Kambing Tanpa Prengus dan Empuk

19 hari lalu

Daging kambing bakar dan kambing goreng di Janaka Cafe, Kota Malang. TEMPO/Eko Widianto
Menikmati Lezatnya Lalapan Daging Kambing Tanpa Prengus dan Empuk

Silakan pilih sajian lalapan daging kambing bakar atau goreng sesuai selera, dipadukan nasi hangat, sambal terasi, dan selada.


Rossa Ungkap Pengalaman Mendebarkan di Pesawat, Nino Kayam Asyik Makan Saat Tegang

22 hari lalu

Penyanyi, Rossa. Dok. Mozawahyu Photography
Rossa Ungkap Pengalaman Mendebarkan di Pesawat, Nino Kayam Asyik Makan Saat Tegang

Rossa merekam aktivitas Nino Kayam yang santai saat penumpang pesawat lainnya resah lantaran tak bisa mendarat di Jakarta.


Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara

23 hari lalu

Foto udara sebuah kapal tongkang pengangkut material logistik untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kandas di pelabuhan masyarakat Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 24 Februari 2023. Pelabuhan yang menjadi salah satu jalur pengiriman material dan logistik untuk pembangunan IKN Nusantara tersebut mengalami kendala ketika air sungai surut yang mengakibatkan kapal rawan kandas. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara

Keutuhan warga IKN Nusantara bisa dipasok oleh 4 daerah potensial berikut ini


Dzulfikar Ahmad Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Terpilih, Siapa Dia?

27 hari lalu

Dzulfikar Ahmad, Ketum Pemuda Muammadiyah 2023-2027. Istimewa
Dzulfikar Ahmad Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Terpilih, Siapa Dia?

Dalam muktamar kali ini Dzulfikar Ahmad terpilih sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027. Ini profil pria asal Sungguminasa.