TEMPO.CO, Jakarta - Pelancong yang ingin ke Inggris akan segera diwajibkan mendaftar terlebih dahulu dan membayar untuk memasuki negara tersebut. Hal itu terkait visa waiver Electronic Travel Authorisation (ETA) atau Otorisasi Perjalanan Elektronik mulai berlaku akhir tahun ini.
Sistem ETA Inggris yang akan diluncurkan sepenuhnya pada akhir 2023, akan mewajibkan semua pengunjung asing non-visa untuk mendaftar secara online sebelum datang, menurut situs web ETA pemerintah. Peluncuran ETA adalah bagian dari upaya Inggris untuk sepenuhnya mendigitalkan perbatasannya pada 2025.
“Prioritas nomor satu kami adalah keamanan perbatasan Inggris. Dengan meluncurkan ETA kami dapat memastikan bahwa setiap orang yang ingin melakukan perjalanan ke Inggris memiliki izin untuk melakukannya sebelum melakukan perjalanan dan menolak mereka yang menimbulkan ancaman,” kata Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel.
Untuk mengajukannya, pelancong harus memberikan detail pribadi, informasi paspor dan informasi keamanan. Permohonan kemudian akan diproses secara otomatis dan wisatawan akan menerima tanggapan biasanya dalam waktu 48 hingga 72 jam.
Biaya untuk aplikasi tersebut belum diumumkan namun rencananya akan disampaikan di kemudian hari. ETA pertama akan diluncurkan ke beberapa negara Teluk, termasuk Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain dan lainnya.
Peluncuran ETA di Inggris datang ketika Eropa berencana untuk mengimplementasikan Sistem Informasi dan Otorisasi Perjalanan Eropa (atau ETIAS) yang baru pada November. Otorisasi itu akan mencakup biaya €7 (Rp 114 ribu) dan berlaku untuk pengunjung asing berusia 18 hingga 70 tahun.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Korea Selatan Pertimbangkan Cabut Pembatasan Visa untuk Pelancong Cina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
