TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 8 Januari lalu, Cina telah mengizinkan warganya untuk melakukan perjalanan internasional. Hal itu pun disambut oleh Indonesia dengan menyosialisasikan kebijakan terbaru pariwisata Indonesia kepada publik Cina melalui media setempat.
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan sosialisasi ini dilaksanakan untuk menjaring wisatawan asing sebanyak-banyaknya pada musim libur panjang Tahun Baru Imlek. "Setelah pembatasan kegiatan masyarakat dicabut, Indonesia membuka diri bagi wisatawan," kata dia, Jumat, 13 Januari 2023.
Menurut Djauhari, Indonesia telah membuka pintu bagi wisatawan mancanegara, tak terkecuali Cina. Tak seperti sejumlah negara yang menetapkan syarat khusus beruoa tes Covid-19 untuk pelancong asal Cina, Indonesia menerapkan persyaratan bagi pelancong semua negara berdasarkan Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 Nomor 25 Tahun 2022.
Dalam edaran itu, wisatawan asing diwajibkan untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi, menunjukkan bukti vaksin Covid-19 dan memiliki suhu tubuh tidak lebih dari 37,5 derajat Celcius saat tiba. Bagi pelancong yang memiliki gejala Covid-19, baru akan diarahkan untuk melakukan tes PCR atau antigen.
"Bagi yang positif sesuai hasil tes PCR atau antigen, namun tidak menunjukkan gejala Covid-19 boleh melakukan isolasi mandiri di hotel atau di rumah," kata Djauhari. Bagi pelancong yang menunjukkan gejala sedang hingga berat akan dirujuk ke rumah sakit yang biasa menangani pasien Covid-19.
Mengenai visa, Djauhari menyarankan wisatawan Cina menggunakan visa saat kedatangan (VoA) dengan biaya sebesar Rp 500 ribu atau sekitar 218,5 yuan. VoA tersebut berlaku selama 30 hari dan bisa diperpanjang satu kali untuk 30 hari lagi.
Djauhari pun mengabarkan sejumlah event besar yang akan diselenggarakan di Indonesia rahun ini, diantaranya Festival Danau Toba pada Februari, Piala Dunia U-20 pada Mei-Juni danbMoto GP Lombok pada Oktober
Indonesia menargetkan kunjungan wisata selama 2023 mencapai 7,4 juta untuk wisatawan mancanegara dan 1,4 miliar untuk wisatawan domestik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) Wang Wenbin sebelumnya mengapresiasi persiapan pemerintah Indonesia dalam menyambut wisatawan Cina. Persiapan yang dilakukan diantaranya mengerahkan pemandu wisata berbahasa Mandarin.
Baca juga: Hotel dan Bioskop di Cina Mulai Alami Pemulihan Setelah Pelonggaran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu