TEMPO.CO, Yogyakarta - Selesainya libur Natal dan Tahun Baru tak sepenuhnya menyurutkan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta pada awal Januari 2023. Dari pantauan Tempo, kantung-kantung parkir bus terutama di perkotaan, tetap penuh dengan rombongan wisata berbagai daerah, terutama study tour pelajar.
Seiring masih tingginya kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi Yogyakarta itu, cuaca buruk berupa hujan lebat juga makin intens pada awal tahun ini. Wisatawan dan masyarakat perlu tetap waspada dengan makin tingginya potensi bencana hidrometeorologi.
"Awal tahun ini potensi bencana hidrometeorologi masih tinggi, status Yogya untuk Siaga hidrometeorologi itu berlaku sampai 31 Januari," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana, Kamis 5 Januari 2023.
Fenomena bencana hidrometeorologi sudah sempat terjadi menjelang akhir tahun 2022. Contohnya sejumlah jip wisata lereng Gunung Merapi yang sedang beroperasi terjebak banjir di Kalikuning serta pohon tumbang di Jalan Parangtritis yang menyebabkan mobil wisatawan yang melintas saat itu remuk dan penumpangnya terluka.
"Dengan situasi saat ini, kami
meminta masyarakat semakin peka dengan tanda-tanda bencana hidrometeorologi ketika cuaca ekstrem semakin sering terjadi," kata Biwara.
Biwara mengatakan hasil perkiraan cuaca BMKG Yogyakarta, beberapa hari ke depan Yogyakarta masih akan diselimuti hujan sedang hingga lebat. "Yang paling patut diwaspadai ketika terjadi hujan dalam waktu yang cukup lama, karena itu berpotensi memicu longsor, pohon tumbang, meningkatnya debit air sungai dan banjir," kata dia.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan, awal tahun ini kawasan Gunung Merapi kian sering dilanda hujan lebat. "Sepanjang hari ini volume curah hujan 60 mm/hari," kata dia, Kamis.
Cuaca ekstrem ini juga menyebabkan para nelayan di pesisir selatan Yogyakarta seperti Kabupaten Bantul hampir dua pekan ini turut libur melaut dan hanya menyandarkan kapal-kapalnya di pinggiran pantai. BMKG Yogyakarta melansir sampai 7 Januari 2023, gelombang laut selatan Yogya masih cukup tinggi dan bisa mencapai empat meter.
Baca juga: Rawan Longsor, Destinasi Jembatan Pluyon Tempat Syuting KKN Desa Penari Masih Ditutup
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.