Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hagia Sophia: Selama Ratusan Tahun telah Beralih Fungsi Gereja, Museum, Masjid

image-gnews
Orang-orang berdoa pada hari pertama hari raya Idul Adha di luar Masjid Agung Ayasofya-i Kebir Camii atau Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 9 Juli 2022. REUTERS/Murad Sezer
Orang-orang berdoa pada hari pertama hari raya Idul Adha di luar Masjid Agung Ayasofya-i Kebir Camii atau Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 9 Juli 2022. REUTERS/Murad Sezer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 27 Desember 537, kegiatan keagamaan pertama kali dilakukan Hagia Sophia. Mulanya bangunan ini dibangun sebagai Gereja Kristen Ortodoks Yunani.

Status Hagia Sophia dan fungsinya telah berubah beberapa kali selama berabad-abad. Mengutip History, Kaisar Bizantium Constantius menggagas pembangunan Hagia Sophia pertama pada 360 Masehi.

Saat pembangunan gereja pertama, kota Istanbul bernama Konstantinopel, yang diambil dari nama ayah Konstantius, Constantine I, penguasa pertama Kekaisaran Bizantium. Ortodoks Yunani menjadi agama resmi Bizantium. Hagia Sophia digunakan sebagai gereja utama dan menjadi tempat kaisar baru diberi mahkota.

Hagia Sophia menuju perubahan

Selama beberapa abad, bangunan ini digunakan sebagai gereja dan katedral. Sudah melewati beberapa kali pembangunan sampai perubahan fondasi seperti saat ini. Pada 1344, guncangan menghancurkan struktur bangunan.

Baca: Pertama dalam 88 Tahun, Umat Muslim Sekarang Bisa Tarawih di Hagia Sophia

Pada periode selanjutnya,Ottoman atau Utsmaniyah dipimpin oleh Kaisar Fatih Sultan Mehmed yang dikenal sebagai Mehmed Sang Penakluk merebut Konstantinopel pada 1453 Masehi. Ottoman mengganti nama Konstantinopel menjadi Istanbul. Setelah penaklukan Istanbul, Hagia Sophia diubah menjadi masjid.

Pada masa itu, berbagai ornamen keagamaan Kristen yang telah ada ditutup dengan kaligrafi besar dari seniman ternama Kazasker Mustafa Izzet. Bangunan pun direnovasi kembali dan ditambahkan dengan mihrab dan empat menara besar di luar bangunan. Seiring waktu, Hagia Sophia telah menjadi sebuah kompleks yang terdiri atas makam, air mancur, perpustakaan dan berbagai fasilitas lainnya.

Saat kepemerintahan Recep Tayyip Erdogan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jemaah menghadiri salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan, di Ayasofya-i Kebir Camii atau Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 8 April 2022. Masjid ini kembali mengadakan salat tarawih berjemaah setelah 88 tahun. REUTERS/Murad Sezer

Era kejatuhan Ottoman dan munculnya Republik Turki, pada masa kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk, Hagia Sophia beralih fungsi dari masjid menjadi museum. Sejak 1985 bangunan itu ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO. Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Sebagai masjid selama 481 tahun.

Pada 2015, seorang ulama membacakan Al Quran di dalam Hagia Sophia untuk pertama kalinya sejak 85 tahun. Tahun berikutnya, otoritas agama Turki mulai mengumandangkan azan dan ayat-ayat kitab suci pada Ramadan saat malam Nuzulul Quran.

Pada 2020, Hagia Sophia kembali menorehkan kisah baru. Bangunan itu beralih fungsi menjadi masjid. Kepemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, status Hagia Sophia sebagai museum resmi dicabut. Pada Jumat, 24 Juli 2020, masyarakat muslim Turki melaksanakan salat Jumat pertama di Hagia Sophia.

Baca: Fakta Menarik Hagia Sophia di Turki, 9 Abad Masa pembangunannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

1 hari lalu

Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia yang didirikannya di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.


Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

3 hari lalu

Korea Siap Menerima Wisatawan Muslim
Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

4 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

4 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan. AP Photo
Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza


Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

5 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

5 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

6 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

7 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

8 hari lalu

Ivan Gunawan. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

Ivan Gunawan akan ke Uganda untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Bagaimana rute dari Indonesia ke Uganda?