TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi cuaca belakangan yang sering hujan deras menjadi perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ia meminta wisatawan dapat mengantisipasi potensi cuaca ekstrem saat mengunjungi destinasi wisata di libur Natal dan Tahun Baru ini.
"Wisatawan harus mengantisipasi dan berhati-hati, utamakan keselamatan, dan terus berkoordinasi dengan pihak aparat setempat dan pastikan bahwa kunjungan wisatanya aman, nyaman dan menyenangkan," kata Sandiaga usai mengikuti Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.
Menurut Sandiaga, beberapa destinasi wisata unggulan berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi, curah hujan yang melebihi prediksi dan lain sebagainya. Hal itu pun bisa meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi, seperti longsor.
Wisatawan yang akan menuju tempat wisata di luar ruang, seperti pantai, perbukitan dan sungai perlu selalu waspada.
Prakiraan BMKG
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi peningkatan curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia disebabkan empat faktor sekaligus. “Biasanya satu per satu fenomena yang datang, tapi kali ini ada empat terjadi secara bersamaan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Faktor pertama, adanya peningkatan Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan. Diikuti dengan intensifikasi seruak dingin Asia.
Faktor yang kedua itu dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Kemudian, yang ketiga, ada indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia. Ini dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.
Terakhir, BMKG memantau adanya beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Kalau yang ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.
Empat faktor itu menghasilkan peringatan dini prakiraan berbasis dampak dari BMKG, yaitu potensi hujan lebat hingga sangat lebat selama periode 25 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023 di beberapa wilayah, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku.
Dwikorita pun meminta masyarakat dan wisatawan selalu memantau perkiraan atau kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan. "Kami mohon kepada masyarakat selalu monitor aplikasi info BMKG di situ ada fitur khusus jalur mudik di berbagai jalur di situ ada cuacanya dan perkembangannya agar bapak ibu bisa merencanakan perjalanan lebih cermat selamat dan nyaman," kata dia.
ANTARA
Baca juga: Wisatawan Yogyakarta Diminta Waspadai Longsong di Tiga Kawasan Wisata ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.