Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Keris, Sudah Tergambar di Relief Candi Borobudur

image-gnews
Ilustrasi keris. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Ilustrasi keris. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAsal usul keris sebenarnya belum sepenuhnya terbongkar dengan pasti. Sebab, sampai sekarang tidak ada sumber tertulis deskriptif mengenai keris dari sebelum abad ke-15, walaupun istilah keris telah tercantum dalam prasasti dari abad ke-9 Masehi. 

Namun, telah diperkirakan bahwa asal usul istilah keris merupakan singkatan dari bahasa Jawa, yaitu mlungker-mlungker kang bisa ngiris yang berarti (benda) berliku-liku bisa mengiris atau membelah (sesuatu), sebagaimana dikutip dari Traditional Weapons of the Indonesian Archipelago.

Untuk mengetahui lebih rinci mengenai sejarah perkembangan keris, simak pembagian periode keris berikut ini.

Model asli keris 

Model asli keris terdapat dalam salah satu panel relief Candi Borobudur (abad ke-9) yang menggambarkan seseorang sedang memegang benda seperti keris, tetapi belum memiliki derajat kecondongan dan pegangan benda tersebut (hulu) masih menyatu dengan bagian bilah.

Pada abad yang sama, prasasti Karangtengah di Temanggung, Jawa Tengah sejak 824 Masehi telah menyebut istilah keris dalam daftar peralatan. Prasasti Poh yang ada sejak 904 Masehi juga telah menggunakan istilah keris sebagai alat dari sesaji yang harus dipersembahkan pada leluhur. Kendati demikian, istilah keris yang telah tercantum dalam beberapa prasasti belum diketahui secara pasti apakah keris tersebut mengacu benda yang dikenal sekarang. 

Asal mula keris datang dari pengaruh India-Tiongkok

Mengutip dari The Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia, terdapat senjata tajam dengan bentuk yang diduga menjadi sumber inspirasi dalam pembuatan keris ditemukan pada peninggalan-peninggalan perundagian dari kebudayaan Dongson dan Tiongkok selatan. 

Dugaan pengaruh kebudayaan Tiongkok Kuno ini dalam pembuatan senjata tradisional sebagai asal-mula benda yang disebut keris, dimungkinkan benar melalui kebudayaan Dongson (Vietnam). Kebudayaan ini merupakan jembatan masuknya pengaruh kebudayaan Tiongkok ke Nusantara. Pengaruh kebudayaan ini terlihat dari sejumlah keris masa kini untuk keperluan sesajian (sesajen) yang memiliki pegangan berbentuk manusia (tidak distilir, seperti keris modern) sama dengan belati asal Dongson karena menyatu dengan bilahnya.

Keris modern

Pada abad ke-15, terdapat salah satu relief di Candi Sukuh yang merupakan tempat pemujaan para leluhur dari masa akhir kerajaan Majapahit menunjukkan seorang empu sedang membuat keris. Pada sebelah kiri relief, terdapat gambar Bhima sebagai personifikasi empu sedang menempa besi, Ganesha di bagian tengah, dan Arjuna sedang memompa tabung peniup udara untuk tungku pembakaran. Dinding di belakang empu menampilkan berbagai benda logam hasil tempaan, salah satunya adalah keris.

Lalu, pada 1416 berdasarkan catatan Ma Huan, terdapat salah seorang anggota ekspedisi yang menyebutkan bahwa orang Majapahit selalu menggunakan pu-la-t’ou. Alat itu diselipkan di ikat pinggang oleh orang-orang Majapahit. Alat ini hampir mirip dengan belati dan karena keris merupakan senjata peperangan kala itu seperti belati maka pu-la-t’ou merepresentasikan sebuah keris. 

Kemudian, dalam naskah Sundah yang telah ada sejak 1518 Masehi, menyebutkan pula bahwa keris adalah senjata Prabu (raja atau ksatria).  Selain dari sumber asal Indonesia yang menunjukkan eksistensi keris ketika itu, para penjelajah asing pun menunjukkan keberadaan senjata tradisional ini.

Penjelajah Portugis, Tome Pires sejak abad ke-16 sudah menyinggung kebiasaan penggunaan keris oleh orang Jawa, khususnya laki-laki. Penemuan keris Pires sama seperti yang dijelaskan dalam catatan Ma Huan satu abad sebelumnya. Selain itu, sebaran berita Prancis dan Portugis sejak abad ke-17 telah menunjukkan penggunaan keris yang sudah meluas ke seluruh daerah Nusantara. Mulai dari sinilah, keris semakin terkenal dan memunculkan dirinya dalam UNESCO pada 2005.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Yogyakarta Siapkan Pameran Keris Terbesar Akhir Pekan Ini, Ada Koleksi Langka Era Majapahit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UNESCO Masukkan Biara Gaza dari Abad ke-4 dalam Daftar Situs Terancam Punah

13 jam lalu

Kompleks Saint Hilarion dibangun pada abad keempat. Mahmud HAMS
UNESCO Masukkan Biara Gaza dari Abad ke-4 dalam Daftar Situs Terancam Punah

Biara Saint Hilarion di Gaza, salah satu biara tertua di Timur Tengah, dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO yang terancam punah


Menilik Keris Lombok yang Mirip dengan Keris Bali, Fungsinya Lebih dari Senjata

3 hari lalu

Seorang peserta ritual memperlihatkan sebilah keris yang hendak menjalani kegiatan bisoq keris di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024). (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Menilik Keris Lombok yang Mirip dengan Keris Bali, Fungsinya Lebih dari Senjata

Keris Lombok punya ciri serupa dengan keris dari Bali. Kemiripan itu terbentuk melalui jalur akulturasi budaya Kerajaan Klungkung yang masuk ke Lombok


Mengintip Ritual Bisoq Keris Suku Sasak di Lombok, Tidak Sekadar Membersihkan Benda Pusaka

3 hari lalu

Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Sajim Sastrawan menggenggam sebilah keris dengan warangka berbalut warna emas dan butiran batu permata sesaat jelang ritual bisoq keris di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024). ANTARA/Sugiharto Purnama.
Mengintip Ritual Bisoq Keris Suku Sasak di Lombok, Tidak Sekadar Membersihkan Benda Pusaka

Bagi Suku Sasak, tradisi bisoq keris tidak sekadar membersihkan keris, tetapi juga membersihkan hati dan pikiran para pemiliknya.


Alur Cerita Film Pusaka yang Terinspirasi dari Kutukan Keris Empu Gandring

7 hari lalu

Poster film Pusaka. Foto: Instagram.
Alur Cerita Film Pusaka yang Terinspirasi dari Kutukan Keris Empu Gandring

film Pusaka terinspirasi dari salah satu cerita rakyat tentang kutukan keris milik Empu Gandring.


Venesia Berencana Menaikkan Pajak Turis Harian Tahun 2025

11 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Venesia Berencana Menaikkan Pajak Turis Harian Tahun 2025

Venesia baru saja memberlakukan pajak wisatawan harian selama April-Juli 2024, dan berencana menaikkan besarannya tahun depan


UGM dan Sookmyung Women's University Korea Selatan Gelar Pelatihan Kepemimpinan bagi Perempuan dan Anak Muda

15 hari lalu

Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Sookmyung Women's University, dan Asia Pacific Women's Information Network Center (APWINC). Ugm.ac.id
UGM dan Sookmyung Women's University Korea Selatan Gelar Pelatihan Kepemimpinan bagi Perempuan dan Anak Muda

UGM bekerja sama dengan Sookmyung Women's University Korea Selatan lakukan pelatihan tingkatkan kompetensi kepemimpinan bagi perempuan dan anak muda.


Tim Muhibah Angklung Awali Tur Mediterania-Timur Tengah dari Festival di Portugal

16 hari lalu

Tim Muhibah Angklung asal Bandung memulai lawatan keliling Mediterania-Timur Tengah di Portugal, 6-13 Juli 2024. (Dok.Tim).
Tim Muhibah Angklung Awali Tur Mediterania-Timur Tengah dari Festival di Portugal

Tim Muhibah Angklung asal Bandung, Jawa Barat, memulai misi kebudayaan ke negara Arab dan Eropa dari Portugal. Tapi, mereka masih terkendala dana.


Balon Udara Mendarat Darurat di Fairy Chimney Turki, Ini Profil Cappadocia

22 hari lalu

Nevsehir, Cappadocia, Turki. Terlihat beberapa balon udara terbang tinggi, untuk dapat menerbangkan balon tersebut diperlukan pelatihan seperti seorang pilot. Sebelum terbang balon-balon tersebut dipanaskan dengan gas, sehingga dapat terbang. 23 Desember 2014. Murat Oner Tas/Anadolu Agency/Getty Images.
Balon Udara Mendarat Darurat di Fairy Chimney Turki, Ini Profil Cappadocia

Viral video di berbagai aplikasi media sosial sebuah balon udara raksasa di Cappadocia yang membawa 2 pilot dan 20 orang turis mendarat darurat.


Perajin Yogyakarta dan Jateng Tunjukkan Keterampilan Membatik sambil Pameran di Borobudur

23 hari lalu

Lebih dari 50 perajin batik dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah menunjukkan keterampilan membatik sekaligus memerkan produknya di Balkondes Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Selasa 2 Juli 2024. Dok. Istimewa
Perajin Yogyakarta dan Jateng Tunjukkan Keterampilan Membatik sambil Pameran di Borobudur

Karya perajin batik dipamerkan di ajang Cultivating Cultural Heritage for Sustainable Livelihoods yang digelar UNESCO Jakarta.


Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

26 hari lalu

Proses pembuatan ecoprint dengan teknik kukusan yang dilakukan Alfira Oktaviani, di Ngaglik Sleman, Yogyakarta pada Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/Rachel Farahdina Rega
Tokoh Inspiratif: Alfira Oktaviani Membangun Semilir Ecoprint Usung Konsep Ramah Lingkungan

Alfira Oktaviani berhasil memberdayakan produk lokal dari Bengkulu menggunakan ecoprint sampai mendunia. Begini kendala dan upayanya hingga sukses.