Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sumbawa dan Konservasi Indonesia Kembangkan Ekowisata Hiu Paus di Teluk Saleh

Seekor hiu paus sedang memakan ikan-ikan kecil yang lolos dari jaring di bawah bagan milik nelayan. Foto: @Shawn Heinrichs
Seekor hiu paus sedang memakan ikan-ikan kecil yang lolos dari jaring di bawah bagan milik nelayan. Foto: @Shawn Heinrichs
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan yayasan Konservasi Indonesia melakukan penandatanganan kesepakatan bersama pengembangan ekowisata satwa karismatik laut, yaitu hiu paus di Kabupaten Sumbawa. Melalui kesepakatan itu, kedua pihak akan melakukan berbagai upaya bersama untuk melestarikan keberadaan hiu paus di Sumbawa.

Ketua Pengurus Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany mengatakan kerja sama dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dalam sektor pariwisata diperlukan untuk menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Mengingat, kata dia, sektor pariwisata bisa memberikan multiplier effect bagi sektor ekonomi lainnya.

"Kerjasama ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ekowisata satwa karismatik laut sebagai model ekonomi biru di Kabupaten Sumbawa, serta mendukung misi Pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan sektor pariwisata dan pengelolaannya secara berkelanjutan” kata dia, Selasa, 10 Mei 2022.

Meizani mengatakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa ini ditujukan bagi pengembangan dan penguatan ekowisata satwa karismatik laut, seperti hiu paus sebagai model ekonomi biru bagi masyarakat pesisir di Kabupaten Sumbawa. "Juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam konservasi, serta meningkatkan peran konservasi dan ekowisata satwa karismatik laut dalam pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Sumbawa," ujarnya.

Hiu paus sendiri merupakan satwa karismatik laut yang saat ini statusnya dilindungi di Indonesia melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013. Spesies ikan itu kerap melakukan pergerakan jarak jauh dan habitatnya tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia, namun hanya di beberapa lokasi yang terdokumentasikan agregasinya dalam jumlah besar, salah satunya di Teluk Saleh yang terletak di antara Kabupaten Sumbawa dan Dompu.

Populasi hiu paus di wilayah itu setidaknya berjumlah 99 individu dan menjadikan Teluk Saleh merupakan lokasi dengan populasi hiu paus kedua terbesar di Indonesia. UNESCO juga mencatat keberadaan hiu paus di lokasi ini dan menjadikan Teluk Saleh sebagai bagian dari cagar biosfer SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora) pada 2019.

Adapun saat ini, hiu paus berstatus terancam punah (endengered) secara global berdasarkan penilaian International Union for Conservation of Nature (IUCN) akibat penangkapan ikan, baik penangkapan yang ditargetkan maupun tangkapan sampingan. Kehidupan hiu paus juga terancam karena habitatnya tercemar oleh polusi (termasuk sampah) maupun kematian karena tertabrak kapal.

Populasinya pun turut dipengaruhi oleh karakteristik reproduksi biologi yang lambat seperti kematangan seksual dan jumlah anakan yang dihasilkan cenderung sedikit. Maka, tekanan yang bersifat ekstraktif (seperti penangkapan) akan mendorong penurunan populasi hiu paus secara signifikan.

Meizani mengatakan ekowisata dianggap sebagai cara pemanfaatan yang berkelanjutan karena memiliki dampak yang minim terhadap individu dan populasi hiu paus di suatu wilayah. "Tapi juga memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat dan pembangunan daerah," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Industri pariwisata berbasis melihat hiu paus juga telah berkembang di beberapa negara dunia, antara lain Australia, Belize, Kuba, Djibouti, Ekuador, Honduras, Maladewa, Meksiko, Mozambik, Oman, Panama, Filipina, St Helena, Arab Saudi , Seychelles, Tanzania, Thailand dan Indonesia.

Hasil studi evaluasi ekonomi wisata hiu paus di Teluk Saleh, khususnya di Desa Labuhan Jambu pada 2019 yang melibatkan 108 responden pelaku wisata menunjukkan bahwa estimasi valuasi ekonomi dari pengeluaran wisatawan hiu paus sebesar Rp 327 juta (termasuk Rp 21 juta kontribusi untuk konservasi).

Pengeluaran wisatawan tersebut juga telah memberikan dampak ekonomi pada tahun yang sama kepada masyarakat Desa Labuhan Jambu antara lain tampak pada pendapatan unit usaha di kawasan wisata, pendapatan tenaga kerja lokal serta pengeluaran unit usaha di kawasan wisata.

Bupati Kabupaten Sumbawa Mahmud Abdullah mengatakan bahwa pengembangan wisata hiu paus di Teluk Saleh merupakan sebuah upaya bersama untuk mendorong konservasi sekaligus peningkatan pendapatan bagi perekonomian lokal dengan pendekatan konservasi yang berbasis masyarakat. "Seiring dengan program konservasi hiu paus yang dilakukan secara partisipatif khususnya bersama para nelayan bagan, potensi kemunculan hiu paus ini kemudian dimanfaatkan sebagai atraksi wisata di Teluk Saleh," ujarnya.

Mahmud berharap kerjasama tiga tahun ke depan dengan Konservasi Indonesia dapat mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kabupaten Sumbawa menuju Kabupaten yang sejahtera, mandiri, tangguh dan berkelanjutan melalui pengembangan ekowisata hiu paus.

Baca juga: Wisata ke Pulau Bungin Sumbawa, Lewati Jalan Membelah Laut dan Kulineran Seafood

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Profil Sirkuit Samota Tuan Rumah MXGP 2023 di Sumbawa NTB, Berikut Spesifikasinya

5 hari lalu

Sirkuit Rocket Motor Samota, Sumbawa. Foto: MXGP
Profil Sirkuit Samota Tuan Rumah MXGP 2023 di Sumbawa NTB, Berikut Spesifikasinya

Sirkuit Samota NTB kembali digunakan sebagai arena Motocross Grand Prixatau MXGP 2023. Berikut profil sirkuit yang terletak di Sumbawa NTB itu?


Pesona Desa Wisata Lembar Selatan: Pantai, Hutan Mangrove dan Makam Keramat di Tengah Laut

12 hari lalu

Hutan Mangrove di Desa Wisata Lembar Selatan. Dok. Istimewa
Pesona Desa Wisata Lembar Selatan: Pantai, Hutan Mangrove dan Makam Keramat di Tengah Laut

Desa wisata itu juga memiliki hutan mangrove seluas 70 hektare yang didalamnya tumbuh 9 spesies mangrove.


Spesies Dilindungi Makin Banyak, Akademisi IPB: Keberhasilan Konservasi Masih Terus Dipertanyakan

17 hari lalu

Banteng jawa (Bos javanicus) liar mencari makan di ladang pengembalaan, kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang, Banten, Rabu 25 Mei 2022. Banteng jawa merupakan salah satu dari tiga satwa mamalia yang dilindungi secara prioritas keberadaannya di kawasan tersebut selain badak jawa dan owa jawa . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Spesies Dilindungi Makin Banyak, Akademisi IPB: Keberhasilan Konservasi Masih Terus Dipertanyakan

Akademisi IPB Rinekso Soemakdi pemerintah perlu melakukan upaya-upaya peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati di luar kawasan konservasi.


10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

20 hari lalu

Seorang fotografer majalah Alert Diver, Stephen Frink mengabadikan penemuan hiu putih terbesar di dunianya dari dekat dengan berada di dalam sebuah kandang besi yang khusus dibuat untuk memoto predator buas di laut lepas. dailymail.co.uk
10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

Beberapa dari makhluk laut sangat misterius karena tinggal di tempat yang belum sepenuhnya terjelajahi. Berikut 10 mahluk raksasa di laut:


Libur Lebaran 2023, Kunjungan Wisata di Lembaga Konservasi Satwa Madiun Turun 15 Persen

33 hari lalu

Petugas tengah merawat hewan di Taman Wisata Umbul Madiun. Dok.Antara
Libur Lebaran 2023, Kunjungan Wisata di Lembaga Konservasi Satwa Madiun Turun 15 Persen

Pihak pengelola mencatat jumlah pelancong saat libur Lebaran lalu berkurang sekitar 15 persen.


Eks Bupati Bener Meriah Jual Kulit Harimau Divonis 1,5 Tahun Penjara, Di Manakah Letak Bener Meriah?

51 hari lalu

Mantan Bupati Bener Meriah Ahmadi yang menjadi terdakwa perkara perdagangan kulit harimau mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Simpang Tiga Redelong, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Kamis 13 April 2023. ANTARA/HO/Dok Penkum Kejati Aceh
Eks Bupati Bener Meriah Jual Kulit Harimau Divonis 1,5 Tahun Penjara, Di Manakah Letak Bener Meriah?

Eks Bupati Bener Meriah, Ahmadi dijatuhi vonis 1,5 tahun penjara karena terbukti bersalah dalam kasus jual kulit harimau. Ini letak Bener Meriah.


Curah Hujan Tinggi, 969,87 Hektare Sawah di NTB Terendam Banjir

55 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Curah Hujan Tinggi, 969,87 Hektare Sawah di NTB Terendam Banjir

Lahan persawahan terdampak banjir di seluruh Nusa Tenggara Barat atau NTB.


Idola K-pop Berulang Tahun, Fans Ramai-ramai Melakukan Konservasi Lingkungan

58 hari lalu

WWF Logo. wwf.org
Idola K-pop Berulang Tahun, Fans Ramai-ramai Melakukan Konservasi Lingkungan

Banyak di antara fans K-Pop yang menjadikan idolanya sebagai alasan untuk berbuat baik dengan mengadopsi hewan langka dalam skema konservasi alam.


PLN Tambah 2 SPKLU Kendaraan Listrik Lagi di Pulau Sumbawa

31 Maret 2023

Sebuah kendaraan listrik sedang mengisi daya di SPKLU Gambir, Jakarta, 19 Juli 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
PLN Tambah 2 SPKLU Kendaraan Listrik Lagi di Pulau Sumbawa

Sebelumnya ada sembilan SPKLU di Pulau Lombok sehingga kini total 11 SPKLU di NTB yang dibangun hingga tahun ini. Terakhir peresmian di Kota Mataram.


Bakal Bangun Ecopark PIK 2, Agung Sedayu Tawarkan Wisata Religi-Budaya dan Konservasi

30 Maret 2023

Desain pembangunan Ecopark PIK 2 oleh PT Agung Sedayu Group. Foto: Istimewa
Bakal Bangun Ecopark PIK 2, Agung Sedayu Tawarkan Wisata Religi-Budaya dan Konservasi

Kawasan Ecopark PIK 2 ini akan dibangun di lahan seluas 54 hektare yang akan dilengkapi dengan danau seluas 23,5 hektare