TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono meminta pemerintah daerah menjaga kawasan pantai dan laut ketika dihadapkan pada kepentingan ekonomi dan ekologi. Menurut dia, tak ada toleransi untuk urusan ekologi.
Sakti menyoroti beberapa kawasan pantai di Indonesia yang selama ini menjadi lokasi konservasi tukik atau anak penyu. Konservasi itu ada karena habitat penyu itu di area tersebut.
"Jadi tidak bisa atas kepentingan apa pun lokasi konservasi itu dipindahkan, karena habitat alamiahnya memang di lokasi itu," ujar Sakti. "Kalau (keberadaan konservasi) itu dikalahkan, untuk kepentingan wisata misalnya, ya pasti akan rusak ekosistemnya," dia menambahkan.
Sakti mencontohkan keberadaan konservasi tukik di Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) perairan Teluk Wondama, Papua Barat. Kawasan itu menjadi habitat penyu jenis chelonia mydas (penyu hijau) yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.
"Karena habitatnya di teluk itu, kalau konservasinya itu misalnya dipindah ke Biak karena kepentingan pariwisata, tidak akan mau, pasti (penyu itu) akan kembali lagi," kata Sakti. "Semestinya pariwisata yang harus bergeser dari tempat itu, karena konservasi jelas tak bisa dipindahkan," kata dia.
Namun Sakti mengakui, kadang pemerintah daerah tidak memahami persoalan seperti tarik ulur kepentingan ekonomi dan lingkungan seperti itu. Ia mendorong kalangan akademisi, peneliti dan pegiat lingkungan membantu memberi pemahaman agar kelestarian hayati Indonesia dapat dijaga.
"Kalau hal hal seperti (pelestarian ekologi) ini diabaikan, semua mengejar ekonomi, wisata, maka tinggal menunggu waktu saja ekosistem dan ekologi kita akan rusak," kata Sakti.
Taman Nasional Teluk Cenderawasih sendiri memiliki luasan mencapai 1,453 juta hektare dengan sejumlah keanekaragaman hayati seperti hiu paus, dugong, hiu, penyu, karang dan gugusan pulau yang indah. Selain tempat pariwisata, kawasan ini juga berperan penting sebagai tempat konservasi laut.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Melihat Kekayaan Alam Papua dari Taman Nasional