TEMPO.CO, Jakarta - Ruas Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi atau Tol Bocimi memiliki pemandangan berbeda dibanding jalan tol lainnya. Menjelang gerbang tol Cigombong, terhampar pemandangan pegunungan di kanan dan kiri jalan. Tampak begitu menggoda dan sayang dilewatkan begitu saja.
Itu sebabnya, tak sedikit pengguna jalan Tol Bocimi berhenti sejenak untuk berfoto di tepi jalan. Lagipula, waktu tempuh jalan tol ini tidak terlalu lama. Jika lancar, tak sampai 30 menit dari Bogor sampai Sukabumi.
Manajer Operasi Tol Ciawi Sukabumi, Kiman mengingatkan agar masyarakat tidak berhenti dan berfoto selfie di ruas jalan tol tersebut. "Jangan ada kendaraan yang berhenti untuk 'selfie' di tol karena berbahaya," kata Kiman.
Kiman menjelaskan, Tol Bocimi cenderung ke jalur wisata ketimbang jalur mudik. Itu sebabnya, kepadatan arus lalu lintas di tol ini berbeda dengan tol jalur mudik lainnya. Kiman memperkirakan puncak kepadatan lalu lintas di Tol Bocimi bakal terjadi pada Hari Raya Idul Fitri dan sehari setelahnya.
"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak kepadatan kendaraan terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri," ujar Kiman. Para pengendara di Tol Bocimi juga harus menyiapkan saldo uang elektronik yang cukup. Musababnya, tarif Tol Bocimi lebih tinggi dibandingkan tarif Tol Jagorawi. Dari gerbang tol Ciawi sampai Cigombong misalkan, tarifnya sebesar Rp 14 ribu untuk kendaraan golongan I.
Pengendara, Kiman melanjutkan, juga harus memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik. Petugas menyiagakan dua unit mobil derek, satu unit mobil tangki air, satu unit ambulans, dan satu unit mobil penyelamat untuk arus mudik dan arus balik lebaran.
Baca juga:
Tol Bocimi Memperlancar Akses ke Destinasi Wisata Sukabumi Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.