TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan merupakan waktu bagi para umat Islam seluruh dunia untuk merefleksikan diri, spiritualitas dan perayaan. Menjadi salah satu bulan terpenting bagi umat Islam, terdapat berbagai macam ritual di seluruh dunia saat bulan suci tersebut.
Di Bulan Ramadan, umat Islam seluruh dunia harus menjalankan ibadah dan berpuasa. Secara tradisional, Bulan Ramadan ditandai dengan penampakan bulan sabit. Biasanya, Ramadan berlangsung antara 29 dan 30 hari. Namun, setiap negara memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda. Pandemi Covid-19 mungkin membatasi beberapa tradisi di negara lain tahun ini, namun berikut ini adalah tradisi Ramadan yang masih berjalan di sejumlah negara menurut Conde Nast Traveler:
1. Arab Saudi
Salah satu tradisi Ramadan tertua di Kerajaan ini bernama Musaharati. Nama yang diberikan kepada orang yang menabuh gendang dan membacakan doa di pemukiman penduduk untuk membangunkan umat Islam untuk sahur. Seringkali, warga akan datang ke jendela dan halaman rumah mereka untuk menyaksikan Musaharati lewat.
2. Uni Emirat Arab
Meriam Ramadan ditembakkan setiap hari untuk menandakan bahwa masa berpuasa hari tersebut sudah berakhir dan waktu untuk berbuka puasa. Meskipun meriam diperkirakan berasal dari Mesir, namun tradisi tersebut telah diadopsi di negara-negara Arab, seperti Lebanon dan Uni Emirat Arab.
3. Mesir
Beberapa perayaan paling berwarna di Arab berlangsung di Mesir. Cahaya lentera Fanous berwarna kaleidoscopic menerangi seluruh negeri, jalan-jalan, rumah-rumah dan lingkungan sekitar. Fanous terbuat dari logam dan kaca dan dapat dikenali karena pengerjaannya yang indah. Fanous telah menjadi simbol universal Ramadan.
4. Turki
Menjaga tradisi lama tetap hidup, para penabuh gendang di Turki berpakaian tradisional kostum Ottoman dan turun ke jalan-jalan di seluruh Turki untuk membangunkan penduduk untuk sahur.
5. Maroko
Nafar, pembawa pesan yang berpakaian tradisional gandora, di Maroko bertanggung jawab untuk membangunkan umat Islam untuk sahur. Nafar secara tradisional dipilih oleh penduduk kota setempat, dan mengenakan pakaian tradisional menyanyikan doa merdu untuk membangunkan penduduk untuk sahur.
6. Indonesia
Suasana Umbul Sungsang di Pengging, Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (8/4/2021). Tempat pemandian itu biasa menjadi tempat warga melaksanakan padusan menjelang Ramadhan. (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Umat Islam di Indonesia akan menjalankan ritual Padusan sebelum bulan puasa dimulai. Padusan merupakan ritual pembersihan di mana mereka akan terjun ke mata air, sumur atau kolam di masjid sebagai simbol pembersihan pikiran, tubuh dan jiwa sebelum Ramadhan. Saat ini, banyak yang melakukan ritual Padusan di rumah.
7. Maldives
Pulau-pulau di Maldives selama Bulan Ramadhan menjadi hidup dengan musik tradisional, tarian rakyat dan puisi sebagai bagian dari perayaan setelah buka puasa. Penyair sering diminta untuk membacakan Raivaru, bentuk puisi tradisional.
8. India, Pakistan, Bangladesh
Dilansir dari Latestly, ketiga negara tersebut merayakan bulan suci Ramadan dengan merayakan Chaand Raat dengan bertukar makanan penutup dan makanan manis. Wanita juga suka menghiasi tangan mereka dengan pola desain Henna dan Mehndi yang rumit. Toko-toko yang berbeda juga dihiasi dengan lampu dan kertas warna-warni.
9. Kuwait
Ramadan di Kuwait dikenal sebagai Qarqian'an, di mana anak-anak kecil mengenakan pakaian tradisional dan menyanyikan lagu-lagu, serta belajar tentang puasa selama periode suci.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | CONDE NAST TRAVELER | LATESTLY
Baca juga: 6 Hidangan Khas Buka Puasa dari Berbagai Negara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.