Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Klitih Yogyakarta Bikin Wisatawan Takut Keluar Malam, Pemerintah Cari Informan

image-gnews
Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock
Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu cara asyik menikmati suasana di Yogyakarta adalah dengan jalan-jalan di malam hari. Sebab di malam hari, wisatawan dapat menikmati pengalaman khas Yogyakarta, seperti makan lesehan di kedai sego kucing pinggir jalan, nongkrong di kafe sambil mendengarkan musik jalanan, atau berburu gambar di berbagai spot tanpa terganggu hilir mudik orang dan kendaraan.

Hanya saja, kenikmatan wisata di Kota Yogyakarta pada malam hari itu, akhir-akhir ini berganti menjadi kekhawatiran. Klitih atau tindak kriminalitas jalanan yang biasanya dilakukan oleh sekelompok remaja kembali muncul. Wisata malam di Yogyakarta terusik.

Sejak awal Ramadan 2022, klitih memakan korban jiwa dan luka-luka. Pada pekan ini sudah terjadi beberapa peristiwa klitih. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroer Poerwadi mengajak masyarakat mewaspadai dan mendeteksi potensi kriminalitas jalanan yang kembali muncul itu.

"Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) bisa memantau kondisi di lingkungan masing-masing dan para orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama yang masih remaja," kata Heroe Poerwadi pada Kamis, 7 April 2022. "Kriminalitas jalanan ini mengancam jiwa dan kondisi keamanan Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan wisata."

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam pisau / klitih / perampokan. Shutterstock

Heroe mengatakan, klitih bukan hanya urusan aparat, terutama kepolisian, TNI, personel Satpol PP, satuan perlindungan masyarakat. "Meski petugas Satpol PP dan Linmas sudah berpatroli pada malam hari, terutama setelah pukul 24.00 WIB, kami berharap masyarakat turut mendukung dengan melaporkan potensi kriminalitas itu secepatnya," kata dia.

Patroli malam itu bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Termasuk mencegah kelompok-kelompok yang hendak melakukan tindak kriminalitas jalanan. "Masyarakat bisa berperan dengan menjadi informan pertama yang melihat gejala-gejala itu," ujar Heroe Poerwadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika persoalan kriminalitas jalan atau klitih ini dibiarkan berlarut-larut, maka bisa berakibat luas. Terutama, Heroe melanjutkan, pada citra Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota wisata. "Kalau wisatawan menganggap di sini tidak aman dan tidak baik, mereka enggan datang ke Yogyakarta," katanya. Padahal, sektor pariwisata selama ini menjadi tulang punggung utama perekonomian Yogyakarta.

Heroe Poerwadi menduga klitih terjadi karena para orang tua lengah dalam memantau pergaulan dan keberadaan anak-anaknya. Hal itu berkaca pada kasus kriminalitas jalanan yang sebagian orang tua tidak mengetahui lingkungan bermain anak-anaknya. "Misalkan jika malam hari anak belum pulang, harus ditanyakan sedang apa dan cari keberadaanya," katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Yogyakarta, Budi Santosa mengatakan, sistem laporan deteksi dini melalui wadah FKDM di kelurahan, kecamatan, dan tingkat kota berperan penting dalam mencegah klitih. "Masyarakat jangan segan atau khawatir memberikan informasi apapun. Kami menjaga identitasnya," kata dia.

Baca juga:
Klitih Kembali Terjadi di Yogyakarta, Ini Arti dan Sejarah Awal Mulanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

21 jam lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

23 jam lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.


17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).