TEMPO.CO, Jakarta - Keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia telah dilakukan sejak Januari 2022 dengan skema one gate system atau sistem satu pintu. Semua jemaah dari berbagai wilayah Indonesia harus berangkat dari Jakarta.
Namun Kementerian Agama tengah berupaya agar keberangkatan jemaah umrah Indonesia bisa dilakukan dari beberapa provinsi lain agar jemaah yang berangkat tidak hanya terpusat dari ibukota Jakarta.
“Insya Allah dalam waktu dekat sudah banyak yang bisa menerbangkan (jemaah umrah). Kita juga usulkan dari Makasar, dari Medan, bisa berangkat sehingga tidak usah ke Jakarta,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latie, Jumat, 11 Maret 2022.
Menurut Hilman, rencana kebijakan tersebut perlu dilakukan atas dasar tingginya animo masyarakat untuk beribadah umrah meski masih di tengah Covid-19. Hingga saat ini, jemaah umrah asal Indonesia yang sudah berangkat ke Tanah Suci lebih dari 40.000 orang sehingga perlu perluasan kebijakan satu pintu.
"Alhamdulillah sudah lebih dari 40 ribu orang jamaah umrah Indonesia. Jadi kebijakan satu pintu akan diperluas, ya,” kata Hilman.
Arab Saudi sendiri telah melonggarkan kebijakan pembatasan Covid-19 di negaranya, termasuk bagi para pelancong asing. Para pelancong sudah tidak wajib menjalani karantina dan tes Covid-19. Jemaah yang datang ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi pun sudah tidak perlu menjaga jarak atau menggunakan masker.
Meski begitu, Hilman mengatakan pihaknya ingin tetap memastikan keamanan jemaah umrah Indonesia. Jemaah wajib sudah mendapat vaksinasi lengkap. "Karena kalau PCR tidak ada, karantina tidak ada, maka ujung-ujungnya divaksinasi lengkap. Kita imbau jemaah sadar untuk melengkapi vaksinasinya,” ujarnya.
Baca juga: Arab Saudi Cabut Pembatasan Covid-19, Bagaimana Keberangkatan Haji dan Umrah?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.