Sepanjang perjalanan, tim pendaki melewati vegetasi yang rapat dan lembap. Pacet penghisap darah melekat sudah biasa. Khansa Syahlaa tak sengaja menginjak ular berwarna hitam. Beruntung ular itu tidak menggigitnya. Ada pula bangkai anoa yang belum lama mati serta telaga yang tampaknya belum pernah tersentuh.
Hutan lumut. Dok. Khansa Syahlaa
Ada pula hutan lumut yang menakjubkan seperti di negeri dongeng. Hamparan lumut menyelimuti pepohonan, sehingga semuanya tampak hijau, adem, dan nyaman. Tim pendaki juga melewati padang savana di jalur menuju puncak Gunung Kabentonu. Bunga edelweis dan jamur warna-warni mudah ditemui di sepanjang rute.
Mereka sempat singgah di Danau Karoue yang indah dan sungai Tambuke yang besar saat menyusuri jalur pulang. Sungai ini menjadi penyelamat karena pada hari terakhir mereka sudah sangat kelelahan dan kehabisan air.
Danau Karoue. Dok. Khansa Syahlaa
Persiapan ekspedisi The 7 Longest Indonesia ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. Khansa Syahlaa menjalani latihan fisik rutin dan beberapa kali maraton pendakian seperti 7 Summits Sembalun, 7 Summits Wonosobo, Bandung, dan pendakian Gunung Lawu.
Expedisi ke Gunung Toelangi, Gunung Baliase, dan Gunung Kabentonu, ini merupakan yang keenam dari rangkaian perjalanan tujuh gunung dengan jalur pendakian terpanjang di Indonesia atau The 7 Longest Indonesia yang telah dicapai oleh Khansa Syahlaa. Pegunungan itu adalah Leuser di Aceh, Argopuro di Jawa Timur, Gandang Dewata di Sulawesi Barat, Gunung Sojol di Sulawesi Tengah, dan Gunung Patah di Bengkulu. Rata-rata lama penjelajahan mencapai tujuh sampai sepuluh hari di dalam hutan. Setelah ini, Khansa Syahlaa akan mendaki Gunung Trikora di Papua sebagai akhir penutup ekspedisi The 7 Longest Indonesia.
Baca juga:
Khansa Syahlaa Mendaki Gunung Saat Pandemi Covid-19, Simak Tipsnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.