Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Nyah Lasem, Menilik Rumah Saudagar Batik Lasem Soe San Tio

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Museum Nyah Lasem di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Antaranews
Museum Nyah Lasem di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Antaranews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang ingin mengetahui bagaimana saudagar kain batik Lasem berbisnis pada masanya, dapat berkunjung ke Museum Nyah Lasem. Museum ini terletak di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, sekitar 12 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Rembang.

Pada masa lalu, Lasem dikenal sebagai Tiongkok Kecil. Sebab, daerah ini menjadi tempat awal orang-orang Tionghoa mendarat di Pulau Jawa. Di sana masih terdapat beberapa bangunan yang mempertahankan gaya masa lalu. Salah satunya dijadikan museum, yakni Museum Nyah Lasem di Desa Karangturi.

Museum Nyah Lasem memiliki halaman dengan beberapa pohon rindang. Di seberang halaman, berdiri sebuah bangunan utama dengan beranda yang memiliki struktur tiang pancang khas Tiongkok berwarna hijau. Bangunan utama rumah itu terbuat dari kayu dan berpintu besar.

Masuk bangunan utama Museum Nyah Lasem, wisatawan akan melihat sederet foto beberapa orang keturunan Tionghoa. Pendiri Yayasan Lasem Heritage, Baskoro Pop mengatakan, Museum Nyah Lasem adalah rumah milik seorang pedagang batik bernama Soe San Tio.

Soe San Tio mewarisi rumah yang dibangun sekitar tahun 1800 itu dari orang tuanya, Tio Oen Hien dan Go Radjin Nio. Leluhur Soe San Tio, menurut Baskoro, adalah pemilik perusahaan batik Tio Swan Sien, yang kini sudah bangkrut. Rumah milik Soe San Tio yang kini menjadi Museum Nyah Lasem adalah satu dari 15 rumah di Desa Karangturi yang masih bertahan dengan arsitektur khasnya.

Kata Nyah pada Museum Nyah Lasem, menurut Baskoro, merujuk dari kebiasaan orang saat memanggil tuan istri orang Tionghoa, yakni nyonyah. Kemudian lantaran berlokasi di Lasem, maka tersemat kata Lasem setelahnya. "Jadi, kami pakai nama Nyah Lasem," ujar dia.

Di Museum Nyah Lasem tersimpan berbagai barang peninggalan keluarga Soe San Tio, misalkan peralatan rumah tangga, seperti baskom dan tampah. Ada pula beberapa koleksi batik produksi Tio Swan Sien, peralatan membatik, replika batik cap, sampai catatan pesanan batik produksi Tio Swan Sien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada pula dokumen perdagangan, kuitansi, dan surat-surat pemilik perusahaan batik Tio Swan Sien. Arsip perdagangan batik dalam bahasa Tiongkok yang tersimpan di rumah kuno tersebut dibuat sekitar tahun 1910. Juga mesin jahit manual, uang kuno, dan koleksi perangko.

Museum Nyah Lasem yang buka pada 2016 ini menjadi tempat berlangsungnya berbagai kegiatan seni budaya. Di antaranya pameran seni "Cerita Nyah Lasem" dan pameran foto "Tridaya" pada November hingga Desember 2021. Halaman museum tadi menjadi tempat makan pengunjung.

Selain Museum Nyah Lasem, wisatawan yang berkunjung ke Kecamatan Lasem juga dapat mampir ke Kelenteng Cu An Kiong di Jalan Dasun, Kelenteng Gie Yong Bio di Jalan Babagan, Kelenteng Karangturi Po An Bio. Ada pula Pondok Pesantren Al Hidayat Asy Syakiriyyah di Soditan dan Pondok Pesantren Kauman di Karangturi.

Baca juga:
Cara Murah dan Nyaman Traveling ke Lasem Hanya Rp 200 Ribuan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kesal terhadap Turis Bandel, Jepang Halangi Pemandangan ke Gunung Fuji

1 jam lalu

Pekerja memasang penghalang untuk menghalangi pemandangan tempat foto Gunung Fuji yang populer, dekat toko serba ada di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang, 21 Mei 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Kesal terhadap Turis Bandel, Jepang Halangi Pemandangan ke Gunung Fuji

Sebuah kota di Jepang memasang penghalang jaring besar di tempat pengamatan Gunung Fuji yang populer pada Selasa 21 Mei 2024.


BNN Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Sumatera-Jawa, Kampus di Jakarta Timur jadi Titik Jemput Paket

5 jam lalu

Plh Deputi Pemberantasan BNN RI, Sabarudin Ginting menunjukan bukti sebelum di musnahkan di BNN RI, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 21 Mei 2024. BNN RI bersama Bea Cukai dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta memusnahkan barang bukti narkotika sebesar 1.253,30 gram sabu, 10.472 gram ganja, 67 butir ekstasi, dan 106,18 gram MDMB-INACA dari 5 kasus yang berbeda, dan melibatkan 7 tersangka. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BNN Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Sumatera-Jawa, Kampus di Jakarta Timur jadi Titik Jemput Paket

BNN menangkap pengedar narkoba jenis ganja saat menjemput paket itu di sebuah kampus di Jakarta Timur. Enjot alias JL.


5 Polemik Larangan Study Tour Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

9 jam lalu

Pengurus YKS dan kepala sekolah saat menyampaikan informasi terkait kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di salah satu ruang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
5 Polemik Larangan Study Tour Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

Beberapa daerah telah melarang sekolah mengadakan kegiatan study tour ke luar kota


Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

22 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sentra Tenun dalam Festival Rimpu Mantika Sabtu 27 Apri 2024.
Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut


Melihat Sejarah Blambangan dari Abad ke-13 di Omahseum Banyuwangi

1 hari lalu

Omahseum Banyuwangi, Jawa Timur, dibuka pada Sabtu, 18 Mei 2024. Museum ini berisi ribuan artefak Kerajaan Blambangan di masa lalu. (Tangkapan layar Instagram @banyuwangi_kab)
Melihat Sejarah Blambangan dari Abad ke-13 di Omahseum Banyuwangi

Ribuan artefak Balambangan kuno seperti lingga, kendi, manik-manik, kitab kuno, keris, pedang, sampai fosil-fosil tersaji di Omahseumvdi Banyuwangi.


Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, NCTzen Bangga Pakai Batik

3 hari lalu

Penggemar NCT Dream (Dreamzen) mengenakan pakaian hingga aksesoris bernuansa batik untuk meramaikan konser The Dream Show 3: DREAM( )SCAPE in Jakarta, di Stadion Utama GBK, Sabtu, 18 Mei 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, NCTzen Bangga Pakai Batik

Dress code konser NCT Dream di Stadion Utama GBK adalah batik,


Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

3 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

Dilansir dari laman Kemendikbudristek, salah satu langkah pertama yang telah dilakukan IHA adalah memperbarui Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur


Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

3 hari lalu

Kereta api Duluth Zephyr. (duluthtrains.com)
Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior


PDIP Akan Gunakan Api Abadi Mrapen Saat Acara Pembukaan Rakernas, Apa Maknanya?

4 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat bersiap saat konferensi pers soal Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 di DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Rakernas PDIP yang digelar pada 24-26 Mei ini, Djarot mengatakan tidak mengundang Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin karenanya keduanya sedang sibuk dan menyibukan diri. TEMPO/ Febri Angga Palguna
PDIP Akan Gunakan Api Abadi Mrapen Saat Acara Pembukaan Rakernas, Apa Maknanya?

PDIP akan menggunakan Api Abadi Mrapen dari Grobogan, Jawa Tengah, saat acara pembukaan dan menempatkanya selama Rakernas.


8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

4 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.