Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Murah dan Nyaman Traveling ke Lasem Hanya Rp 200 ribuan

image-gnews
Para pembatik di kampung Batik di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Para pembatik di kampung Batik di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Rembang -- Lasem telah kesohor sebagai kota pecinan tua di Nusantara. Konon, kota ini merupakan peradaban masyarakat Tionghoa pertama di tanah Jawa.

Mengunjungi Lasem seperti menyusuri lorong waktu. Di sini, waktu seakan berhenti. Gedung-gedung bangunan milik masyarakat setempat di sana masih lawas. Pemiliknya hidup mempertahankan keaslian warisan pendulu mereka.

Little China atau Tiongkok Kecil. Begitulah orang-orang menyematkan julukan pada Lasem, sebuah kecamatan kecil di Rembang, Jawa Tengah. Kota ini kemudian menjadi magnet bagi para penyuka histori. Juga para pegiat budaya Cina.

Lasem tak ayal menjadi tujuan wisata. Namanya lekat dengan embel-embel destinasi sejarah. Pariwisata Lasem berkembang seiring dengan meningkatnya hobi masyarakat Indonesia untuk berwisata. Dari sini pula dikenal sesuatu karya seni khas, Batik Lasem yang telah dikenal seantero nusantara. 

Salah satu rumah keturunan Tionghoa di perkampungan batik di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Menjangkau Lasem dari Jakarta tak sulit. Bahkan, bila memiliki bujet terbatas, Anda masih bisa nekat menyambangi kota itu dengan cara murah dan nyaman.

Tempo mencoba cara paling mudah, murah, dan nyaman mengunjungi Lasem. Langkah pertama dari Jakarta ialah memilih transportasi kereta api menuju Kota Semarang. Harga paling murah pada Sabtu, 14 Juli 2018 untuk kereta api dari Jakarta menuju Semarang ialah Rp 140 ribu.

Kereta api tersebut berjenis ekonomi-AC KA Tawang Jaya. Kereta akan berangkat pukul 23.00 dari Stasiun Pasar Senen dan tiba di Stasiun Poncol Semarang pukul 06.30.

Ada juga kereta Tawang Jaya Premium dengan jadwal keberangkatan pagi. Namun harganya lebih mahal, yakni Rp 180 ribu. Lagi pula, waktu tibanya pukul 13.35. Bila memilih kereta ini, Anda akan tiba di Lasem sore menuju malam.

Setelah tiba di stasiun, Anda harus menuju Terminal Turboyo. Transportasi paling murah adalah menunggang bus atau angkutan umum jurusan terminal tersebut. Harga sekali naik angkutan ini Rp 10 ribu. Angkutan umum tersedia di depan Stasiun Poncol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pilihan lain adalah menggunakan ojek yang tarifnya berkisar Rp 15-20 ribu. Bisa juga naik taksi Rp 30-40 ribu. Namun disarankan naik angkutan umum saja apabila bawaan Anda tak banyak. Waktu tempuhnya hanya 15 menit.

Baca Juga: 

5 Tip Solo Traveling Menjelajahi Flores untuk Pemula

Tip Menyelam Sambil Memotret di Bawah Laut 

Sampai di Terminal Turboyo, Anda cukup minta diturunkan di gerbang masuk. Tidak perlu sampai benar-benar masuk ke terminal. Lalu, pilihlah bus patas AC jurusan Surabaya. Mintalah kepada kondektur untuk turun di Masjid Jami Lasem.

Biaya bus patas menuju Lasem ialah Rp 45 ribu. Ada juga pilihan bus ekonomi dengan tarif Rp 25 ribu. Namun karena Anda akan menempuh perjalanan lebih-kurang 3 jam, sebaiknya memilih naik patas AC agar nyaman.

Sesampainya di Lasem, Anda akan merasakan atmosfer yang lain, yang mungkin belum pernah Anda rasakan di kota mana pun. Tentu saja dengan biaya yang terjangkau untuk mencapainya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Kue Keranjang yang Jadi Ciri Khas Tahun Baru Imlek

10 Februari 2024

Sejumlah pekerja menata kue keranjang di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin 24 Januari 2022. Jelang Hari Raya Imlek, produksi dodol di tempat tersebut meningkat hingga lima kali lipat dibanding hari biasanya. ANTARA FOTO/Fauzan
Sejarah Kue Keranjang yang Jadi Ciri Khas Tahun Baru Imlek

Kue keranjang adalah salah satu makanan yang identik dengan Tahun Baru Imlek. Kue dari ketan yang manis ini ternyata sudah aja sejak 2.500 tahun lalu.


Makna Sosial Kue Keranjang yang Jadi Ciri Khas Perayaan Imlek

10 Februari 2024

Pekerja menata kue keranjang di Rumah Produksi Kue Keranjang Hoki, Depok, Jumat, 5 Februari 2021. Akibat pandemi, pemilik usaha menurunkan jumlah produksi kue khas perayaan Imlek tersebut hingga 60 persen dengan harga jual Rp 25 ribu per kue. ANTARA /Asprilla Dwi Adha
Makna Sosial Kue Keranjang yang Jadi Ciri Khas Perayaan Imlek

Kue keranjang, salah satu makanan khas Imlek, merupakan wujud nyata kerekatan warga lokal dan juga masyarakat Tionghoa.


Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

8 Desember 2023

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

Kedatangan para petani itu merespon rencana Bupati Rembang menarik pajak retribusi dari tambang ilegal yang beroperasi di daerah tersebut. "Merespon wacana itu, JM-PPK merasa kecewa dengan komitmen bupati," ujar perwakilan JM-PPK, Joko Prianto


Museum Islam Nusantara Lasem Diresmikan, Simpan Artefak hingga Manuskrip Bersejarah

16 September 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meresmikan Museum Islam Nusantara Lasem di Rembang, Jawa Tengah, Sabtu, 16 September 2023 (Instagram/@sandiuno)
Museum Islam Nusantara Lasem Diresmikan, Simpan Artefak hingga Manuskrip Bersejarah

Museum Islam Nusantara menyimpan koleksi artefak, naskah, manuskrip, serta narasi tokoh-tokoh Islam.


Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

12 Juli 2023

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. ANTARA/Mohammad Ayudha
Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Rembang karena dugaan pungli. Dinas Pendidikan sebut uang itu untuk infak pembangunan musala.


Asal usul Ritual Bakar Uang Arwah, Tradisi Etnis Tionghoa Saat Cheng Beng

4 April 2023

Seorang pria etnis Tionghoa melempar jinzhi atau uang arwah atau kertas emas, pada patung Dewa Cina, Da Shi Ye yang terbuat dari kertas saat berlangsungnya festival Ghost di Kajang, di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Agustus 2016. AP Photo
Asal usul Ritual Bakar Uang Arwah, Tradisi Etnis Tionghoa Saat Cheng Beng

Tradisi bakar uang arwah dipercaya dilakukan sejak zaman Dinasti Tang.


Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

3 April 2023

Landmark ikan bandeng sebagai identitas daerah penghasil ikan bandeng di Pati, Jawa Tengah, 1 Oktober 2020. Juwana adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan terletak di jalur pantai utara Jawa (Pantura). Juwana terkenal dengan industri kerajinan kuningan dan juga Usaha Pengolahan Ikan (UPI) khususnya pengolahan ikan Bandeng Presto. ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO
Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

Jembatan JUwana dibuka untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di Jalur Pantura Pati - Rembang, khusus menjelang mudik Lebaran 2023.


Festival Cheng Beng, Tradisi Unik Masyarakat Tionghoa setelah Cap Go Meh

24 Januari 2023

Petugas meletakkan bunga mawar di atas kuburan di komplek pemakaman Yuhanshan di Jinan, Provinsi Shandong, Cina, 2 April 2020. Perayaan Cheng Beng atau Festival Qingming merupakan ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah kubur.  Xinhua/Wang Kai
Festival Cheng Beng, Tradisi Unik Masyarakat Tionghoa setelah Cap Go Meh

Tiga bulan setelah Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa menggelar Cheng Beng untuk mengenang leluhur mereka.


Dirjen Kemendagri Apresiasi Peran PHIS dukung Pemerintah

7 November 2022

Foto bersama saat acara pelantikan Pengurus Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera (PHIS) Periode 2022-2027, di Museum Hakka Indonesia di area Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada Sabtu (05/11/2022).
Dirjen Kemendagri Apresiasi Peran PHIS dukung Pemerintah

PHIS dan masyarakat Tionghoa diharapkan terus membantu pemerintah di bidang Ekonomi, Sosial Pendidikan.


Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

23 September 2022

Seorang wanita melintas di depan motif kain batik Lasem di  Oemah batik Tiga Negeri  di Tiongkok Kecil Heritage, Lasem.  Batik tulis Lasem mendapat pengaruh beberapa kebudayaan sejak zaman Majapahit, Campa, Cina, dan  Jawa yang mempunyai warna khas pesisir yang kaya warna. Tempo/Rully Kesuma.
Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

Warna merah pada batik Lasem terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas.