TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan museum termasuk unsur penting dalam membangun pariwisata berkualitas. Salah satu bentuk wisata yang cocok diterapkan oleh pengelola museum adalah smart tourism.
Sandiaga berharap museum di Indonesia sejajar dengan sejumlah museum populer dunia, seperti Museum Louvre di Perancis, Museum Te Papa di New Zealand, Museum MoMA di New York, Amerika Serikat, dan lainnya. "Museum-museum itu sudah lama mengimplementasikan teknologi dalam proses bisnisnya," kata Sandiaga Uno dalam diskusi daring "Museum, Sumber Inspirasi Seni dan Ekonomi Kreatif" untuk memperingati Hari Museum Nasional di Jakarta, Sabtu 16 Oktober 2021.
Dalam mengelola museum, menurut Sandiaga, sudah saatnya para pemangku kepentingan memperbarui konsep dan terbuka untuk berkolaborasi. Dia mengatakan, pembangunan museum bisa dengan konsep public private partnership, sehingga smart tourism dapat terwujud.
Untuk mengembangkan destinasi wisata atau satu usaha, Sandiaga mengingatkan pentingnya empat unsur yang paling berpengaruh. Empat unsur itu adalah kepemimpinan (leadership), sumber daya manusia (human capital), modal atau jejaring sosial (social capital), dan inovasi (innovation).
Dari empat unsur tadi, Sandiaga Uno melanjutkan, maka dapat terwujud pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, ramah lingkungan, memberikan pengalaman yang memuaskan, punya diversifikasi produk dan jasa, serta mengadopsi teknologi. "Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berperan sebagai co-creator dan co-fasilitator bagi para pemangku kepentingan di bidang museum," ujarnya.
Yang jelas, Sandiaga Uno menambahkan, pandemi Covid-19 memaksa setiap pengelola destinasi wisata, termasuk museum, untuk berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Dari sisi inovasi, pengelola museum dapat mengembangkan aktivitas wisata tematik. Untuk adaptasi, dengan mengantongi sertifikat CHSE atau Cleanliness, Health, Safety, and Environment.
Kemudian dalam hal kolaborasi, pengelola museum, kata Sandiaga Uno, menggandeng pelaku usaha pariwisata lain untuk menambah pengalaman berwisata. Kolaborasi ini, menurut dia, juga mampu menghadirkan gagasan baru dalam mengembangkan aktivitas atau produk wisata.
Baca juga:
5 Museum di Bali yang Harus Masuk Dalam Daftar Kunjungan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.