Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekowisata Hutan Mangrove Pomako Mimika Papua, Terhibur Lewat Tulisan di Papan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ekowisata Mangrove Pomako di Kabupaten Mimika, Papua. Foto: Antaranews
Ekowisata Mangrove Pomako di Kabupaten Mimika, Papua. Foto: Antaranews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekowisata Mangrove Pomako merupakan destinasi wisata yang menarik di Kabupaten Mimika, Papua. Wisatawan akan menikmati pemandangan alam yang asri sekaligus membaca pesan-pesan unik dan lucu yang cukup menghibur di sepanjang jalan.

Jika di destinasi wisata lain, papan-papan yang terpasang merupakan penunjang jalan, di Ekowisata Mangrove Pomako, papan tersebut bertuliskan kata-kata yang menggelitik. Contohnya "dilarang bawa mantan" yang bermakna tak boleh membawa barang yang sudah tak terpakai atau sampah, "jalan aja dulu, kalau cocok kita nikah", hingga ajakan "ayo selingkuh: selamatkan lingkungan hidup".

Ekowisata Mangrove Pomako bisa menjadi destinasi wisata pilihan para atlet, ofisial, dan wisatawan karena terletak di salah satu kabupaten penyelenggara PON XX Papua 2021. Ekowisata Hutan Mangrove Pomako berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat kota, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 50 menit menggunakan kendaraan roda empat.

Perjalanan dari Timika ke lokasi ekowisata yang dikelola Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mimika, ini relatif nyaman karena jalannya sudah diaspal. Wisatawan dapat menikmati hutan mangrove setinggi 10 sampai 15 meter di kanan kiri jalan.

Ekowisata Mangrove Pomako di Kabupaten Mimika, Papua. Foto: Antaranews

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terdapat 40 jenis mangrove, dan 27 di antaranya ada dalam kawasan Ekowisata Mangrove Pomako. Saat masuk area ekowisata, wisatawan akan mendengar suara burung berkicau dan menikmati semilir angin. Akses bagi wisatawan di sana berupa jembatan atau titian bakau dari kayu besi sepanjang sekitar satu kilometer.

Seorang wisatawan bernama Risal mengatakan terhibur saat membaca tulisan-tulisan tersebut. "Mungkin memang sengaja membuat kalimat itu supaya orang senang foto-foto di sana," kata Risal pada Sabtu, 2 Oktober 2021. Selain tulisan-tulisan tadi, wisatawan juga dapat berfoto dengan latar belasan payung warna-warni yang tergantung atau hiasan berbentuk hati.

Penduduk yang tinggal di sekitar kawasan Ekowisata Hutan Mangrove Pomako adalah Suku Kamoro. Hak ulayat suku ini terbentang dari dari Potowaiburu hingga Nakai. Pada masa lalu, suku Kamoro dikenal sebagai Mimika We. Tarif masuk Ekowisata Mangrove Pomako sebesar Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10 ribu untuk dewasa. Tarif itu masuk ke kas pengelolaan daerah setempat.

Baca juga:
Rekmendasi Tempat Makan Papeda, Kuliner Khas Papua buat Atlet PON XX Papua 2021

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

11 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.


Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

13 jam lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya


Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

16 jam lalu

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, yang juga merupakan Komandan Operasi Umum Markas Dokoge ditangkap Satgas Damai Cartenz pada Jumat, 17 Mei 2024. Foto: Istimewa
Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap


Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

18 jam lalu

Kondisi Api Abadi Mrapen yang menyala kembali di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa 20 April 2021. Situs Api Abadi Mrapen yang sempat mati pada 25 September 2020 akibat aktivitas pengeboran sumur oleh warga sekitar yang menyebabkan bocornya aliran gas alam yang mensuplai situs itu dinyalakan kembali dengan membuat aliran gas dari sumur gas yang baru di sekitar situs. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.


Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

21 jam lalu

Kereta api Duluth Zephyr. (duluthtrains.com)
Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior


8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.


3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

1 hari lalu

Rhodes, Yunani (Pixabay)
3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu


Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 509 Condromowo Kostrad, Koops Habema, di bawah pimpinan Lettu Inf Fardhana melaksanakan kegiatan program
Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?


Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 509 Condromowo Kostrad, Koops Habema, di bawah pimpinan Lettu Inf Fardhana melaksanakan kegiatan program
Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?


Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

2 hari lalu

Malaga, Spanyol. Unsplash.com/Tabea Schimpf
Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.