Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekmendasi Tempat Makan Papeda, Kuliner Khas Papua buat Atlet PON XX Papua 2021

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Warga  Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menggelar festival makan papeda, makanan berupa bubur sagu khas Papua, dalam gerabah, 30 September 2019. (Dok Hari Suroto)
Warga Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menggelar festival makan papeda, makanan berupa bubur sagu khas Papua, dalam gerabah, 30 September 2019. (Dok Hari Suroto)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah menginjak tanah Papua, tak lengkap rasanya jika belum menyantap papeda. Ini adalah kuliner khas masyarakat Papua yang wajib dicoba oleh para atlet, ofisial, dan wisatawan PON XX Papua 2021.

Papeda berbahan sagu (Metroxylon sp.) atau dalam bahasa Sentani, Papua, dikenal dengan istilah fi. Papeda mejadi salah satu makanan pokok masyarakat Sentani. Ada dua jenis papeda yang bisa dipilih, papeda berbentuk bubur dan papeda dingin atau fi nuku. Papeda dingin ini terbungkus daun fotofae atau sejenis daun pisang-pisangan. Ada pula sagu bakar, tapi tak masuk kategori papeda.

Peneliti Balai Arkeoloagi Papua, Hari Suroto mengatakan papeda dibuat dengan cara melarutkan tepung sagu, perasan jeruk nipis, dan air pada sebuah wadah periuk tanah liat atau gerabah yang dalam bahasa Sentani disebut helai. "Larutan ini disiram dengan air panas kemudian diaduk dengan yanggalu, yaitu alat pengaduk yang terbuat dari kayu," kata Hari Suroto. Papeda dimakan dengan menggunakan hiloi, sejenis garpu yang terbuat dari kayu.

Atlet, ofisial, dan wisatawan PON XX Papua 2021 bisa makan papeda di sejumlah restoran di tepi Danau Sentani. Papeda tersaji bersama ikan mujair kuah kuning khas Sentani. Selain di restoran tepi Danau Sentani, ada tempat yang direkomendasikan untuk menikmati papeda yang lebih autentik. Cobalah sensasi makan papeda di Kampung Abar dan Kampung Yoboi. Dua kampung wisata ini terletak tidak jauh dari Bandara Sentani.

Wisatawan mancanegara sedang menikmati papeda dalam gerabah di Kampung Abar Sentani, Papua. Gambar diambil sebelum pandemi Covid-19. Foto: Hari Suroto

Kampung Abar dikenal sebagai kampung wisata di Danau Sentani. Kampung Abar menjadi satu-satunya kampung di Papua yang penduduknya masih setia membuat gerabah. Setiap 30 September berlangsung Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara Kampung Yoboi dikenal sebagai kampung warna-warni dengan rumah panggung yang seolah terapung di atas permukaan Danau Sentani. Setiap November berlangsung Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi.

Kampung Yoboi di tepi Danau Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, termasuk kampung warna-warni. Foto: Hari Suroto

Kampung Yoboi mendapat Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI bersama 49 desa lainnya di seluruh Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyerahkan penghargaan ADWI tersebut kepada penduduk Kampung Yoboi pada 21 September 2021.

Baca juga:
Atlet, Ofisial, dan Wisatawan PON XX Papua Mainlah ke Kampung Abar dan Doyo Lama

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

23 jam lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

Pemerintah Korea Selatan ingin menyaingi Hollywood dengan mendirikan pusat industri hiburan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

1 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

1 hari lalu

Moldova. eufordigital.eu
Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

Moldova mungkin negara yang asing jarang terdengar. Padahal negara ini menyimpan banyak hal menarik untuk dijelajahi.


Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. couponraja.in
Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.


Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

2 hari lalu

Villa Treville, Positano, Italia. Instagram.com/@villatrevilla
Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

Pemerintah Italia berencana menerapkan biaya tambahan untuk wisatawan yang menginap di destinasi populer


Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

2 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

Istana Gyeongbokgung akan kembali dibuka malam hari mulai 9 September hingga 27 Oktober 2024


Sejumlah Simpatisan OPM di Papua Baca Ikrar Setia ke NKRI

2 hari lalu

Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
Sejumlah Simpatisan OPM di Papua Baca Ikrar Setia ke NKRI

Beberapa simpatisan Organisasi Papua Merdeka atau OPM ditangkap oleh aparat gabungan TNI Polri pada Rabu, 4 September 2024 di Intan Jaya, Papua. Setelah melalui proses penanganan oleh aparat keamanan, sejumlah simpatisan OPM itu memilih kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.


Atlet Olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei Tewas Usai Dibakar Pacarnya

3 hari lalu

Rebecca Cheptegei dari Uganda selama final maraton putri Atletik Kejuaraan Atletik Dunia di Pusat Atletik Nasional, Budapest, Hungaria, 26 Agustus 2023.REUTERS/Dylan Martinez
Atlet Olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei Tewas Usai Dibakar Pacarnya

Pelari olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei meninggal pada usia 33 tahun karena kegagalan beberapa organ setelah menderita luka bakar 80 persen


BMKG Buka Formasi Khusus CPNS untuk Lulusan Cumlaude, Ini Syarat dan Kriterianya

3 hari lalu

Ilustrasi gedung BMKG. Shutterstock
BMKG Buka Formasi Khusus CPNS untuk Lulusan Cumlaude, Ini Syarat dan Kriterianya

Hari ini dan besok menjadi kesempatan terakhir pendaftaran seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) BMKG 2024.


Amnesty Sebut Pidato Paus Fransiskus Menegur Konflik Bersenjata di Papua

3 hari lalu

Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus (kiri) menyapa penyandang disabilitas saat tiba di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di Menteng, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Kunjungan Paus Fransiskus itu dalam rangka menemui para penerima manfaat organisasi amal termasuk penyandang disabilitas dan kaum tidak mampu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Amnesty Sebut Pidato Paus Fransiskus Menegur Konflik Bersenjata di Papua

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus mengutip pernyataan Paus Yohanes Paulus II saat berkunjung ke Indpnesia pada 9 Oktober 1989.