Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos Tentang Gunung Bawakaraeng, Tempat Favorit Para Pendaki di Gowa

Reporter

image-gnews
Seorang pendaki bersantai di atas Hammock menikmati suasana puncak Gunung Bawakaraeng, di Gowa, Sulawesi Selatan, 14 Mei 2015. Gunung Bawakaraeng memiliki ketinggian 2871 Mdpl diatas permukaan laut. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang pendaki bersantai di atas Hammock menikmati suasana puncak Gunung Bawakaraeng, di Gowa, Sulawesi Selatan, 14 Mei 2015. Gunung Bawakaraeng memiliki ketinggian 2871 Mdpl diatas permukaan laut. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan pendaki hilang ketika seusai mengibarkan bendera merah putih HUT RI ke-76 di puncak Gunung Bawakaraeng. Mereka berangkat pada 14 Agustus 2021, dan tiga pendaki ditemukan pada 18 Agustus 2021 dalam kondisi tidak bernyawa diduga mengalai hipotermia.

Gunung yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini menjadi tumpuan penting daerah sekitar karena sebagai sumber penyimpan air bagi beberapa kabupaten di sekitar Gowa seperti Makassar, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai. 

Gunung Bawakaraeng memiliki ketinggian 2.845 mdpl, banyak diminati para pendaki. Namun tak sedikit menelan korban, terutama saat musim hujan karena cuaca menjadi sangat dingin. Selain itu, pada 26 Maret 2004, gunung ini pernah mengalami longsor hebat. 

Longsor tersebut tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong, tepat di kaki gunung dan menewaskan 30 warga serta menimbun area sawah dan perkebunan. Akibat dari longsoran tersebut membuat daerah aliran sungai (DAS) menjadi labil. Saat musim hujan lumpur ikut terbawa arus ke sungai sumber air warga melalui Bendungan Bilibili dan masuk ke Sungai Jeneberang.

Daerah gunung rasanya tak lengkap jika tak ada mitosnya.Gunung Bawakaraeng ini diartikan Gunung Mulut Tuhan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat setempat meyakini bahwa gunung ini merupakan tempat pertemuan para wali yang naik ke puncak pada bulan Dzulhijjah tepatnya tanggal 10. Mereka juga melakukan salat Idul Adha di sana atau Puncak Gunung Lompobattang.

Kisah mistis turut mewarnai perjalanan para pendaki, yaitu pasar setan. Konon setiap gunung memiliki pasar gaib, termasuk Gunung Bawakaraeng ini. Pasar setan disini dikenal dengan istilah Pasar Anjaya. 

Pasar Anjaya terletak di antara Bawakaraeng dan Lompobattang. Lokasi ini terlihat mencolok karena pada titik yang ini tidak terdapat pohon sama sekali. Pohon-pohon besar hanya tumbuh di sekelilingnya. Juga para pendaki disarankan untuk tidak memasang tenda di sini, 

Satu lagi, terdapat kisah hantu Noni di pos 3. Hantu ini dikenal sebagai hantu perempuan dengan paras cantik dan kisahnya menyebar di daerah Kampung Lembanna di kaki Gunung Bawakaraeng. Banyak versi mengenai asal mula hantu Noni ini, namun yang paling popular Noni ini adalah pendaki yang rutin mendaki gunung ini bersama kekasihnya sekitar 1970 atau 1980-an.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Naasnya, pada pendakiannya untuk kesekian kali, ia tak datang bersama kekasihnya. Dari mitos yang menyebar, Noni tersebut gantung diri karena sakit hati dengan kekasihnya. Pada saat itu tubuhnya ditemukan tergantung di pohon yang hingga saat ini masih berdiri di pos 3. 

Meskipun sebagian orang percaya bahwa ini kisah nyata, sebagian lain hanya menganggap ini mitos yang bertahan hingga sekarang. Tak jarang pula pendaki yang hilang dikaitkan dengan kisah mistis.

Terlepas dari mitos klenik hilangnya pendaki di Gunung Bawakaraeng, bentang alam gunung dan kondisi alam yang ekstrem turut andil. Kondisi cuaca juga dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental para pendaki seperti yang disebutkan saat ketiga pendaki hilang suhu di sana ekstrem dan sedang ditutup.

TATA FERLIANA

Baca: Tiga Pendaki di Makassar Tewas karena Hipotermia, ini Tips Mencegahnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

2 hari lalu

Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Telu (TEMPO/Supriyantho Khafid)
5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.


Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

17 hari lalu

Jamaah An Nadzir menunaikan shalat Idul Fitri 1445 H di Kampung Butta Ejayya, Kabupaten Gowa, Sulwesi Selatan, Selasa, 9 April 2024. Jamaah An Nadzir memutuskan dan menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari ini setelah melihat terjadinya fenomena gerhana matahari total di Benua Amerika Utara. ANTARA/Hasrul Said
Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

Jemaah An-Nadzir meyakini penentuan Idulfitri 1445 Hijriah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

19 hari lalu

Tiga orang sukarelawan sedang mengangkut sampah ke mobil pikap di Blok Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Abdi Purmono
Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

22 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

30 hari lalu

Tangkapan gambar presentasi soal Mitos La Ode Wuna millik Dosen Universitas Indonesia (UI), Geger Riyanto (Dok. Beranda BRIN)
Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

38 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

49 hari lalu

PT Merck Tbk, (Merck) perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) berkolaborasi memperbarui situs MauPunyaAnak.id/Tempo-Mitra Tarigan
Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.


Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan, Ini Profil Gunung Tertinggi Kedua di Bali

50 hari lalu

Gunung Batukaru di Tabanan, Bali. Foto: Dok. Wija Soju
Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan, Ini Profil Gunung Tertinggi Kedua di Bali

Gunung Batukaru, gunung tertinggi kedua di Bali ini menjadi tempat yang menantang bagi para pendaki untuk mencapai puncaknya. Ini profilnya.


6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

56 hari lalu

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong. Foto: Canva
6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

26 Februari 2024

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.