TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam telah mengumumkan bahwa wisatawan asing yang divaksinasi penuh dengan hasil tes Covid-19 negatif hanya akan dikenakan karantina 7 hari diikuti dengan pengawasan medis 7 hari lebih lanjut. Masa karantina itu berkurang dari sebelumnya 14 hari saat ini.
Menurut Japan Today, ketentuan itu diterapkan untuk wisatawan mancanegara. Secara rinci, syaratnya adalah pelancong tersebut diharuskan untuk menunjukkan sertifikat hasil tes RT-PCR/RT-LAMP Covid-19 negatif yang dikeluarkan dalam waktu 72 jam sebelum kedatangan di Vietnam. Wisatawan juga harus telah menerima dua dosis vaksin Covid-19, dengan dosis terakhir diambil setidaknya 14 hari dan tidak lebih dari 12 bulan sebelum tanggal masuk ke Vietnam.
Mereka yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19 dan memiliki sertifikat untuk membuktikan bahwa mereka telah pulih dari virus juga dapat mengikuti masa karantina yang lebih pendek.
Selama masa karantina, pelanco g harus menjalani pemeriksaan Covid-19 pada hari pertama dan ketujuh, termasuk tanggal masuk ke Vietnam. Tes pertama adalah antigen cepat atau RT-PCR, sedangkan tes kedua adalah RT-PCR.
Setelah menyelesaikan karantina terpusat, pelancong baru bisa menuju tempat tinggal atau akomodasi mereka dan akan dipantau lebih lanjut. Yang harus dii gat, semua harus memakai masker, mengikuti pedoman jarak sosial dan menggunakan aplikasi pelacakan kontak Bluezone yang harus aktif selama tujuh hari pengamatan lanjutan.
Vietnam sebelumnya telah melarang sebagian besar orang asing memasuki negara itu pada 22 Maret 2020. Negara itu pun menerapkan periode karantina 14 dan 21 hari pada waktu yang berbeda.
Langkah terbaru untuk mengurangi karantina bagi mereka yang telah divaksinasi penuh menjadi hanya 7 hari akan dipantau secara ketat oleh pemerintah setempat. Pemerintah Vietnam belum memastikan kapan karantina 7 hari akan dimulai.
JAPAN TODAY
Baca juga: Waktu Karantina Turis Asing ke Ha Long Bay Vietnam akan Dikurangi