TEMPO.CO, Jakarta - Film Indonesia A Perfect Fit yang tayang di Netflix menyuguhkan kisah asmara sekaligus menampilkan latar keindangan alam dan budaya Indonesia. Film yang dibintangi oleh Nadya Arina dan Refal Hady ini mengambil latar Bali.
Film karya sutradara Hadrah Daeng Ratu dan penulis Garin Nugroho ini berkisah tentang seorang fashion blogger Bali bernama Saski yang bertemu dengan seorang pemilik toko sepatu bernama Rio. Perjumpaan mereka membawa kesan tersendiri, sementara Saski sudah menjalin hubungan asmara dengan pria lain.
Tak hanya menikmati jalan ceritanya, penonton A Perfect Fit juga bisa menyaksikan hamparan sawah, pantai, dan kesenian Bali yang begitu mempesona. Berikut lima tempat syuting film A Perfect Fit di Bali:
- Desa Jatiluwih
Tokoh Saski dan Rio pernah berboncengan sepeda motor dengan latar pemandangan sawah. Adegan itu diambil di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Persawahan yang apik ini menerapkan sistem terasering dan dikelola oleh subak atau organisasi kemasyarakatan secara turun-temurun. UNESCO menetapkan Subak Desa Jatiluwih sebagai warisan budaya tak benda pada 2012.Pemandangan sawah di Desa Jatiluwih
- Desa Tenganan
Desa Tenganan menjadi lokasi rumah Saski. Dalam film A Perfect Fit tergambar bagaimana keseharian masyarakat desa tersebut. Desa Tenganan merupakan desa tertua yang menjadi tempat bermukim suku Bali tua atau Bali Aga.Garin Nugroho mengatakan sengaja memilih Desa Tenganan sebagai representasi adat istiadat Bali yang masih terjaga. Permukiman penduduk Desa Tenganan memiliki arsitektur yang khas berupa susunan bata merah berukuran kecil. "Warga Desa Tenganan juga dikenal sebagai pembuat dan pembaca lontar," katanya.
- Pantai Melasti
Pantai Melasti bisa dibilang destinasi wisata baru di Bali. Pantai Melasti terletak di perbukitan kapur, suasananya begitu alami, dan eksotis. Pantai ini menjadi latar fashion show dalam film A Perfect Fit dan pada beberapa adegan yang menguras emosi.IklanScroll Untuk MelanjutkanKami memilih Pantai Melasti untuk pengambilan gambar adegan emosional karena perpaduan tebing kapur yang kokoh dan indahnya pantai menjadi dua hal ambigu, layaknya pilihan sulit yang harus diambil oleh Saski," kata sutradara Hadrah Daeng Ratu.
- Jalan Gootama
Jalan Gootama populer di Ubud, Bali. Di sepanjang jalan ini berjejer toko-toko kecil yang menjajakan produk lokal berkelas. Di sini biasanya wisatawan mencari dan membeli suvenir. Hadrah mengatakan, pemilihan syurting di Jalan Gootama untuk merepresentasikan sisi modern Bali.Giorgino Abraham dalam film A Perfect Fit. (Dok. Netflix).
- Mepantingan atau tradisi gulat lumpur
Film A Perfect Fit juga menampilkan budaya Bali yang jarang terlihat, yakni tradisi Mepantigan. Tradisi gulat lumpur ini biasanya berlangsung di wilayah Ubud dan Batubulan. Mepantigan berarti saling membanting, merujuk padasalah satu gerakan utama dalam tradisi ini.
Baca juga:
A Perfect Fit Tayang di Netflix, Terinspirasi dari Kisah Klasik Cinderella