TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan bahwa permintaan perjalanan udara atau penerbangan penumpang tetap lemah dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi Covid-19. Hasil penelitian mereka menunjukkan permintaan lebih rendah 63 persen pada Mei 2021 dibandingkan pada bulan yang sama dua tahun lalu.
"Perjalanan internasional jauh lebih terpengaruh oleh pembatasan yang sedang berlangsung daripada perjalanan di pasar domestik seperti Cina dan Rusia," kata Direktur Jenderal IATA Willie Walsh, Rabu, 7 Juli 2021.
Walsh pun meminta pemerintah untuk lebih berkoordinasi di antara mereka sendiri untuk membantu pemulihan industri penerbangan. "Kami melihat variasi yang luas dalam persyaratan untuk hal-hal seperti pengetesan(Covid-19), jelas ini menyebabkan kebingungan besar di benak konsumen," kata dia.
Sementara dunia perlahan dibuka kembali untuk perjalanan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan negara-negara untuk tidak bertindak tergesa-gesa karena bisa berdampak buruk.
Inggris melaporkan lebih dari 30.000 kasus untuk pertama kalinya sejak Januari pada hari Rabu, 7 Juli lalu pada saat pemerintah ingin melonggarkan pembatasan. Negara itu mengatakan akan memberikan dukungan pengurutan genom ke negara-negara seperti Brasil, Kenya, Nigeria dan Pakistan untuk membantu mereka mengidentifikasi varian baru.
Dunia saat ini mengkhawatirkan varian Delta yang menular. Prancis telah melaporkan bahwa 40 persen kasus positif Covid-19 di negaranya adalah varian Delta. Portugal juga telah melaporkan 3.000 kasus harian dalam 24 jam terakhir, sementara kasus di Jerman telah meningkat setelah penurunan selama lebih dari dua bulan.
Jepang, tuan rumah Olimpiade tahun ini mengumumkan keadaan darurat di Tokyo selama 16 hari sebelum Olimpiade dimulai. Indonesia sedang melihat tren yang suram karena melaporkan 1.000 kematian akibat virus untuk pertama kalinya.
Korea Selatan juga telah melaporkan jumlah kasus harian tertinggi kedua yang pernah tercatat. Meksiko melaporkan jumlah infeksi harian tertinggi sejak Februari.
Sementara di Timur Tengah dan Afrika, Tunisia sedang berjuang untuk menahan Covid-19 karena melaporkan 8.000 kasus harian dan 119 kematian. Penerbangan mereka pun belum dibebaskan.
REUTERS | TIMES OF INDIA
Baca juga: Simak Aturan Penerbangan Internasional Selama PPKM Darurat