Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PPKM Darurat di Yogyakarta: Kunjungan Wisata Nol, Mobilitas Warga Turun

image-gnews
Wisatawan bermain air di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad, 16 Mei 2021. Kawasan Pantai Parangtritis menjadi salah satu destinasi wisata di Bantul yang ramai dikunjungi oleh wisatawan selama masa liburan Idul Fitri 1442 H. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan bermain air di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad, 16 Mei 2021. Kawasan Pantai Parangtritis menjadi salah satu destinasi wisata di Bantul yang ramai dikunjungi oleh wisatawan selama masa liburan Idul Fitri 1442 H. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan destinasi yang terdaftar dalam aplikasi pendata wisatawan Visiting Jogja milik Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatatkan kunjungan wisatawan benar-benar nol hari ini, Kamis, 8 Juli 2021. Tak adanya sama sekali kunjungan wisatawan di 139 destinasi alam Yogya yang terdaftar di aplikasi tersebut sebagai dampak penutupan seluruh destinasi sebagai upaya mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021.

“Penutupan destinasi di seluruh DIY itu juga mempengaruhi semakin berkurangnya mobilitas di jalan raya selama masa PPKM Darurat,” kata Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwi Panti Indrayanti, Kamis.

Made mengatakan, selain dari kebijakan penyekatan di berbagai kawasan Yogya, menurut dia, penutupan destinasi wisata sangat membantu mengurangi mobilitas khususnya ribuan wisatawan berbagai daerah yang setiap harinya menyambangi Yogya. Hal ini didukung pula dengan ditutupnya seluruh kantong parkir bus-bus wisata.

Hanya saja, kata Made, saat ini pihaknya tengah mengkaji usulan pembatasan operasional penyekatan yang sudah dilakukan. Sebab, pascapenutupan ruas-ruas jalan di Yogya mulai pukul 20.00 WIB sampai pagi hari, muncul banyak komplain masyarakat.

Di Kota Yogya, ada dua titik yang ditutup selama 24 jam, salah satunya kawasan Malioboro.“Komplain masyarakat banyak, karena fokus penyekatan memang membatasi mobiltas penggunaan jalan raya,” kata Made.

Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Iris Rengganis mengingatkan masyarakat bisa patuh untuk mengurangi seruan mobilitas saat ini. Sebab, mutasi virus Corona varian Delta ini dari hasil penelitian benar-benar berbahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hanya butuh waktu 4-10 detik jika ada orang terpapar melintas di depan kita sambil batuk dan kita lupa pakai masker, saat itu juga kita ikut terpapar,” ujar Iris dalam diskusi daring yang disiarkan di kanal Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Karena itu, kata Iris, stay at home atau berdiam di rumah adalah pilihan terbaik. Sebab, Indonesia tidak menerapkan lockdown. "Padahal itu sebenarnya langkah paling bagus,” ujarnya.

Iris mengungkap lebih banyak berdiam di rumah juga akan menolong perbaikan imunitas tubuh atas serangan virus yang kini semakin tak bisa diduga lagi dari mana asalnya itu.

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan DIY kini berfokus menekan mobilitas minimal 30 persen dalam PPKM Darurat ini. Sebab, temuan pemerintah pusat menyebut selama tiga hari kebijakan itu dilaksanakan baru menurunkan mobilitas maksimal 15 persen, itu pun di wilayah kabupaten, bukan perkotaan. “Persentase penurunan mobilitas di Kota Yogyakarta masih terendah, pergerakan masyarakat masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan empat kabupaten lain di DIY,” kata Aji.

Baca juga: Polisi dan Pemda Yogyakarta Tambah Pos Penyekatan PPKM Darurat, Ini 21 Titiknya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

1 hari lalu

Suasana benteng Hisor yang berada di komplek kota tua Hisor (Hissar), Tajikistan, Selasa 10 September 2019. Menurut Kepala Museum Hisor, Akmal Hamido, Hisor  dulunya merupakan ibu kota Tajikistan sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian. Penjelajah dunia Marcopolo serta penakluk dunia Alexander Agung dan Jenghis Khan pernah singgah di kota ini. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?


Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

1 hari lalu

Seorang anak mencoba wahana baru Flight Academy, kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta. (dok. Traveloka)
Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

2 hari lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

3 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal