Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berburu Oleh-oleh di Destinasi Wisata 'Lantai Dua' Yogyakarta, Bersiap Lockdown

image-gnews
Wisatawan berkunjung ke pusat produksi madu lebah Trigona di destinasi dataran tinggi atau kawasan 'Lantai Dua' Watu Lumbung, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Wisatawan berkunjung ke pusat produksi madu lebah Trigona di destinasi dataran tinggi atau kawasan 'Lantai Dua' Watu Lumbung, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta tak hanya bisa mencari oleh-oleh di kawasan Malioboro dan sekitarnya. Kepala Bidang Layanan Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM DI Yogyakarta, Wisnu Hermawan mengatakan banyak buah di Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Sleman, dan Kulon Progo yang bisa dipilih.

"Selama ini sentra oleh-oleh di tempat itu lebih mengandalkan kunjungan langsung wisatawan," kata Wisnu di sela Sarasehan Dagangan dengan para pengusaha UMKM di Sleman, Sabtu 19 Juni 2021. Para wisatawan itu, menurut dia, gemar berburu oleh-oleh langsung karena ingin sambil berwisata di kawasan dataran tinggi kabupaten yang berjuluk 'Lantai Dua'-nya Yogyakarta.

Wisatawan umumnya mencari produk kopi di lereng Gunung Merapi Sleman, madu Klanceng Watu Lumbung Bantul, olahan cokelat Gunung Nglanggeran Gunungkidul, juga Gula Semut di Samigaluh Kulon Progo. "Wisatawan mungkin menginap di Kota Yogyakarta, tapi mereka berkunjung ke sentra wisata di Lantai Dua Yogyakarta ini untuk mencari oleh-oleh langsung ke produsennya. Mereka jarang pesan ke marketplace, walaupun bisa," kata Wisnu.

Sementara saat ini kasus Covid-19 di Yogyakarta kian bertambah. Para pengusaha UMKM khawatir kondisi tersebut bakal mempengaruhi minat wisatawan yang hendak berkunjung ke sentra oleh-oleh di kawasan Lantai Dua Yogyakarta ini. Sentra UMKM wisata yang selama ini mampu menyerap tenaga kerja lokal bakal surut lagi.

Pembudidaya madu Lebah Trigona di Watu Lumbung, destinasi wisata di balik perbukitan dekat Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

"Yang kami butuhkan sekarang bagaimana oleh-oleh UMKM wisata bisa tersedia langsung saat wisatawan membatasi mobilitasnya di Yogyakarta," kata Wisnu. Contoh, oleh-oleh diantarkan ke hotel tempat wisatawan menginap. "Jadi hotel sebagai penghubung sekaligus berkolaborasi dengan UMKM."

Seperti diketahui, beberapa bulan terakhir sektor industri pariwisata di DI Yogyakarta mulai beranjak pulih. Selain okupansi perhotelan yang mulai merangkak naik di atas 20 persen, perputaran barang, dan jasa industri wisata di lima kabupaten/kota DI Yogyakarta juga berangsur normal. Tak terkecuali desa-desa wisata terpencil di Yogyakarta juga mulai disambangi wisatawan untuk sekadar belanja oleh-oleh khas. "Dari 275 ribu UMKM Yogyakarta, sebanyak 50 persennya sempat mati suri di awal pandemi. Ini jangan sampai terjadi lagi," katanya.

Sebulan seusai libur lebaran, ledakan kasus Covid-19 terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota Yogyakarta. Tiga kabupaten DI Yogyakarta yang bertabur destinasi wisata favorit, yakni Sleman, Bantul, dan Gunungkidul, memerah akibat masifnya penularan kasus di atas 100 sampai 200 kasus Covid-19 per hari. Keadaan ini membuat pemerintah daerah mempertimbangkan wacana lockdown atau karantina wilayah total.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain berkolaborasi dengan hotel, Wisnu melanjutkan, wisatawan juga dapat memanfaatkan marketplace yang menjadi alternatif sarana belanja oleh-oleh di masa pandemi. Namun ada dua kendala, yakni ongkos kirim yang relatif mahal dan barang baru sampai dua tiga hari kemudian.

Wisnu mendorong produk UMKM favorit wisatawan dari berbagai kabupaten itu bisa dikirim ke perkotaan atau mendekati kawasan di mana wisatawan menginap. Dengan begitu, waktu pengiriman lebih singkat dan ongkos kirim bisa ditekan. Pemerintah, menurut dia, bersedia memudahkan misalkan dengan fasilitas bebas ongkos kirim.

Pendiri start up Dagangan, Ryan Manafe gencar berkolaborasi dengan berbagai UMKM wisata di Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Dalam sarasehan itu, pendiri start up aplikasi social e-commerce Dagangan, Ryan Manafe mengatakan, sebagian besar pelaku UMKM sudah melek teknologi dan tak alergi dengan e-commerce. Dia mencontohkan pengusaha Gula Semut, pemanis alami yang dibuat dari nira pohon kelapa, siwalan atau pohon Aren (enau) khas Kulon Progo yang kerap diburu wisatawan, sudah memanfaatkan layanan jualan online.

"Aplikasi kami sempat mencatat produk Gula Semut dari UMKM Kulonprogo sangat deras permintaannya," kata Ryan seraya merinci pesanan hingga 10 ton dalam sebulan. Dari pengamatannya, dia melanjutkan, pembeli atau produsen kurang berminat dengan layanan jual beli online karena karena beban ongkos kirim dan barang pesanan baru sampai berhari kemudian.

Layanan jual beli online Dagangan memiliki model kerja yang memungkinkan sistem cash on delivery yang sampai dalam kurun 24 jam dan tak membebankan ongkos kirim kepada produsen. Di Yogyakarta, Dagangan menyiapkan empat gudang stok sebagai penghubung jika ada pesanan. "Dari situ, ada pengantar yang langsung membawa ke pemesan dalam hari yang sama," kata Ryan yang menyebut aplikasinya kini melayani sekitar 3.000 desa di DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Baca juga:
Kasus Covid-19 Melonjak, IDI Dukung Wacana Lockdown di Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

3 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

Menteri Sandiaga Uno menyatakan pembentukan kawasan aglomerasi di Jabodetabekjur itu dapat meningkatkan sektor pariwisata.


Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi, Sandiaga Uno: Belanja di Indonesia Saja

4 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Hotel Fairmont di Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/ Desty Luthfiani.
Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi, Sandiaga Uno: Belanja di Indonesia Saja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno tanggapi pembatasan barang impor bawaan penumpang.


6 Tips Sukses Jualan di E-Commerce Saat Ramadan

10 jam lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
6 Tips Sukses Jualan di E-Commerce Saat Ramadan

Daya beli masyarakat semakin meningkat di bulan Ramadan. Simak tips sukses jualan di e-commerce saat bulan suci.


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

12 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


Desa Sukomulyo Raih Penghargaan Desa BRILian, Sukses Hidupkan Berbagai Unit Usaha

14 jam lalu

Desa Sukomulyo Raih Penghargaan Desa BRILian, Sukses Hidupkan Berbagai Unit Usaha

Desa Sukomulyo memiliki beberapa produk unggulan desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa


API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

14 jam lalu

Pekerja mengatur alur benang di sebuah pabrik kain skala kecil menengah di Desa Rancajigang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin, 9 November 2020. Industri tekstil skala kecil akan semakin terpuruk akibat pandemi dan murahnya harga produk garmen impor. TEMPO/Prima Mulia
API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

22 jam lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

1 hari lalu

Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. Penyaluran vaksin sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA/Mohammad Ayudha
Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?


5 Daftar Wisata Keluarga yang Dapat Dikunjungi Bersama di Salatiga

1 hari lalu

Pondok Kopi Umbul Sidomukti destinasi wisata untuk menikmati suasana sejuk pinggiran Semarang. Destinasi ini memiliki kafe dan resto yang pas untuk bersantai dengan kolega maupun keluarga. Foto: @ayodolan
5 Daftar Wisata Keluarga yang Dapat Dikunjungi Bersama di Salatiga

Salatiga menjadi salah satu destinasi yang harus dikunjungi. kota yang terletak diantara Surakarta dan Semarang ini memiliki destinasi wisata yang beragam


Jalan-jalan ke Kampung Halaman Ellyas Pical, Banyak yang Indah di Saparua Maluku Tengah

1 hari lalu

Ellyas Pical. TEMPO
Jalan-jalan ke Kampung Halaman Ellyas Pical, Banyak yang Indah di Saparua Maluku Tengah

Kampung halaman petinju legendaris Ellyas Pical di Saparua, Maluku Tengah memiliki beragam destinasi wisata unggulan. Apa saja?