Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paguyuban PKL Malioboro Tak akan Laporkan Wisatawan yang Buat Video Pecel Lele

image-gnews
Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta dan warung-warung lesehan pada Kamis petang, 27 Mei 2021. Mereka tetap bersantap meski sempat viral video pengakuan wisatawan yang jadi korban 'nuthuk' harga pecel lele. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta dan warung-warung lesehan pada Kamis petang, 27 Mei 2021. Mereka tetap bersantap meski sempat viral video pengakuan wisatawan yang jadi korban 'nuthuk' harga pecel lele. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Paguyuban pedagang kaki lima atau PKL Malioboro Yogyakarta membantah bakal memproses hukum wisatawan yang telah membuat pengakuan soal aksi nuthuk atau mematok harga tak wajar menu pecel lele oleh PKL yang ramai di media sosial.

Belakangan setelah ditelusuri, pengakuan yang dibuat wisatawan tentang harga pecel lele hingga Rp 37 ribu itu ternyata salah tempat, bukan di Jalan Malioboro melainkan Jalan Perwakilan (sirip Malioboro).

Meski begitu, Paguyuban PKL Malioboro sudah mengaku ikhlas dan memilih menjadikan peristiwa itu sebagai pembelajaran dan tak akan menindaklanjutinya lebih jauh. “Pedagang lesehan Malioboro tidak akan melakukan langkah hukum atas viralnya video itu, hal ini pun sudah kami konfirmasi ke seluruh anggota paguyuban,” ujar Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Desio Hartonowati bersama Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro Sujarwo saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 28 Mei 2021.

Seharian ini sempat beredar kabar ada anggota Paguyuban Lesehan Malioboro yang tak terima atas viralnya video wisatawan itu dan berencana menggugat hukum wisatawan perempuan itu dengan tudingan pencemaran nama baik.

Desio mengatakan pihaknya selaku ketua paguyuban pedagang lesehan di Malioboro sampai saat ini tak pernah membuat keputusan soal itu. "Jika ada berita dari orang yang mengatasnamakan ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro yang ingin menuntut, itu tidak benar. Saya selaku ketua bersama pengurus, tidak pernah menyatakan hal tersebut," kata dia.

Sedangkan Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro Sujarwo menuturkan berita PKL Malioboro akan memproses hukum wisatawan yang membuat pengakuan itu hanya klaim salah satu anggota paguyuban saja tanpa izin dan sepengetahuan pengurus. “Bagi kami pengurus paguyuban, klarifikasi ke media massa dan media sosial atas video viral itu sudah sangat cukup, semua pihak bisa sama-sama mengambil pelajaran untuk perbaikan ke depan, tak perlu diperpanjang,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sujarwo mengatakan di lapangan, viralnya video pengakuan wisatawan soal nuthuk harga itu juga terbukti tak berpengaruh. Ribuan wisatawan tetap menyambangi Malioboro, menyantap lesehan dan berwisata di kawasan itu.

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan kasus viralnya harga nuthuk oleh wisatawan itu sepatutnya menjadi pelajaran bersama agar tak sampai terulang. “Aksi nuthuk harga itu tentu mencederai apa yang sudah menjadi komitmen Yogyakarta sebagai destinasi wisata, karena itu dulu sebenarnya pernah terjadi lalu sudah diatur agar diantisipasi,” ujarnya.

Aji menuturkan para PKL Malioboro juga wajib saling menjaga kenyamanan wisatawan yang berkunjung. Menjaga kenyamanan itu, menurut dia, dilakukan dari berbagai hal, khususnya saat ingin menyantap makanan di situ. “Selain memasang daftar harga, juga jangan mempermainkan daftar harga yang sudah ada, misalnya saat wisatawan sudah duduk langsung di-tuthuk,” kata dia.

Baca juga: Video Viral 'Nuthuk' Pecel Lele Tak Redupkan Pamor Wisata Malioboro Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

11 jam lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/chanhee lee
3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023


Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

2 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis/Foto: Instagram/Sandra Dewi
Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.


17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.


17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.


Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?


Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

7 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.


Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

8 hari lalu

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 16 April 2024. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan ke destinasi wisata di Pangandaran selama hari libur lebaran mencapai 159.125 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.


Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

8 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing


Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Kowloon Motor Bus Hong Kong. Unsplash.com/Wanghao Shang
Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

11 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.