TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan tampaknya tak terpengaruh momentum puasa asalkan dapat menikmati pantai-pantai di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Sebelum Ramadan dan dalam dua hari terakhir, ribuan orang tetap memadati pantai di pesisir selatan Yogyakarta.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Yogyakarta, Harry Sukmono mengatakan ada lima pantai yang menjadi primadona karena paling banyak pengunjung. Lima pantai itu adalah Pantai Baron, Pok Tunggal, Pantai Gesing, Pantai Watu Gupit, dan Pantai Wediombo.
"Jumlah wisatawan ke pantai-pantai itu tetap tinggi, termasuk saat bulan puasa ini," kata Harry Sukmono kepada Tempo, Rabu 14 April 2021. Pada Senin, 12 April 2021 atau H-1 Ramadan, wisatawan yang datang ke pantai di wilayah Gunungkidul Yogyakarta mencapai 6.817 orang.
Puncak kunjungan ke pantai-pantai itu terpantau sejak H-3 Ramadan atau Sabtu, 10 April 2021. Saat itu, sebanyak 11.368 wisatawan pelesiran di pantai. Lalu pada H-2 Ramadan atau Minggu, 11 April 2021, sebanyak 24.846 wisatawan memadati pantai selatan Yogyakarta.
Flyboard di Pantai Baron Yogyakarta/Bisnis.com
Banyaknya wisatawan yang datang di akhir pekan sebelum Ramadan ini karena sebagian dari mereka menjalani padusan atau tradisi mandi sebelum puasa. Sementara pada hari pertama puasa Ramadan, yakni Selasa 13 April 2021, jumlah kunjungan langsung berkurang menjadi 1.641 wisatawan dan 369 orang pada hari ini, Rabu 14 April 2021.
Jika dirata-rata, menurut Hari, jumlah pengunjung yang datang ke destinasi wisata pantai Yogyakarta sekitar 3.000 - 4.000 orang per hari. Selama pandemi Covid-19, pemerintah melarang kegiatan atau atraksi apa pun di pantai agar tidak memicu kerumunan.
Petugas, menurut Hari, juga selalu mengingatkan agar wisatawan disiplin protokol kesehatan. Wajib pakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. "Kami menjaga betul karena hingga kini kawasan pantai belum pernah menjadi kluster penularan Covid-19," kata Hari.
Tak hanya di Kabupaten Gunungkidul, sejumlah destinasi wisata pantai di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo juga kebanjiran wisatawan. Kendati masih mengizinkan wisatawan dari luar Yogyakarta berdatangan saat Ramadan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bakal menegakkan larangan mudik sepanjang 6 - 17 Mei 2021, sesuai keputusan pemerintah pusat.
Pemeriksaan surat keterangan rapid test antigen bagi wisatawan di perbatasan DI Yogyakarta - Jawa Tengah di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat 12 Februari 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Pemerintah DI Yogyakarta meminta pengurus RT dan RW di setiap lingkungan menyiapkan dan melaksanakan skrining kesehatan kepada para pemudik yang lolos penyekatan di perbatasan. Sekretaris Provinsi DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan skrining kesehatan di tingkat RT/RW ini disertai fasilitasi karantina bagi pemudik.
Jika sebelumnya penyekatan di perbatasan berlangsung secara acak dan dalam waktu tertentu, selama pelarangan mudik nanti, menurut Kadarmanta, petugas akan bersiaga 24 jam. Dalam penyekatan menjelang mudik Lebaran 2021 nanti, dia melanjutkan, pemerintah DI Yogayakarta tak hanya mengandalkan pengawasan yang dilakukan aparatur pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga:
Yogyakarta Untung Jika Pemerintah Jawa Tengah Tegas Menghalau Pemudik