Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rangkaian Acara Kenaikan Tahta Sultan, Yogyakarta Gelar Festival Andong di Mal

image-gnews
Festival Andong yang digelar di Mall Sleman City Hall Yogya 13-14 Maret 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
Festival Andong yang digelar di Mall Sleman City Hall Yogya 13-14 Maret 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Deretan kereta andong tanpa kuda membuat pengunjung terkesima saat dipamerkan di pusat perbelanjaan Sleman City Hall Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu petang, 13 Maret 2021.

Puluhan kereta andong itu penampilannya sangat berbeda dengan andong yang biasa ditemui wisatawan di sekitar kawasan Malioboro. Andong-andong di mal itu sudah bersolek sehingga tampak menarik meskipun bentuk aslinya tak mengalami banyak perubahan.

Ada yang dihiasi lampu berlapis warna keemasan, memakai kelambu, ornamen janur kuning, pita, ketupat hingga gantungan buntut atau ekor kuda asli.

Puluhan andong itu merupakan peserta dalam Festival Andong 2021 yang digelar Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DIY, Paguyuban Andong DIY, Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY dan Bank BPD DIY pada 13-14 Maret 2021.

"Festival ini menjadi upaya memperkaya event di Yogyakarta untuk memulai pemulihan wisata dan ekonomi setelah setahun pandemi Covid-19," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo di sela pembukaan festival itu.

Singgih mengatakan dari 71 event wisata budaya yang disiapkan sepanjang 2021 ini, festival andong itu awalnya masuk dalam rangkaian Tingalan Jumenengan Dalem atau peringatan kenaikan tahta Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dipusatkan di Keraton Yogya. Namun untuk mendongkrak pengunjung, lokasi event itu dipindahkan, yakni di pusat perbelanjaan yang berada persis di pinggir jalan Jogja-Magelang, tempat jalur masuk Yogya bagian utara itu.

Dengan begitu, masyarakat khususnya wisatawan yang sedang berlibur ke Yogya akhir pekan ini lebih mudah mampir dan menikmati festival itu saat mereka menyambangi Yogya dari bagian utara seperti Semarang dan wilayah Jawa Tengah lainnya

Pemilihan lokasi festival itu sengaja di bagian utara Yogya atau Kabupaten Sleman karena selama ini andong juga terbatas mobilitasnya. "Andong kan transportasi jarak pendek, dan selama ini lebih banyak dijumpai di Kota Yogya dan Kabupaten Bantul, makanya coba digelar di Sleman," kata Singgih.

Tak sekedar festival, ujar Singgih, dalam event itu di setiap andong juga terpampang kode barcode atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang disediakan melalui layanan aplikasi bank Pemerintah DIY, BPD DIY. "Dari kode QRIS itu kami sekalian sosialisasikan lagi pada wisatawan, bahwa saat ini untuk naik keliling andong di Yogya pembayarannya bisa digital, tak perlu bawa uang tunai," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Singgih menuturkan sekitar 100 lebih layanan dan titik wisata Yogyakarta pun kini pembayaran tiket masuknya bisa secara digital melalui aplikasi. Tinggal menyasar pelaku lain yang belum terintegrasi.

Pengurus Paguyuban Andong DIY Agus Supriyadi alias Pipit mengatakan wisatawan tak perlu khawatir kalau dengan pembayaran digital ini saat naik andong tak bisa lagi tawar menawar tarif seperti yang biasanya dilakukan dengan pembayaran konvensional. "Kami tetap melayani tawar menawar tarif, berapa nanti yang disepakati bisa dibayar dengan cara digital ini," ujar Pipit.

Hanya saja, Pipit mengakui dari 15 paguyuban yang beranggotakan 512 kusir andong, baru 250 andong yang melayani pembayaran digital itu. "Yang belum menerapkan pembayaran non tunai ini lebih banyak kusir yang sudah sepuh, di atas 50 tahun, yang masih belum luwes pakai handphone atau paham menjalankan aplikasi pembayarannya," ujarnya.

Kepala BPD DIY Santoso Rohmad membenarkan bahwa andong yang teregistrasi dalam layanan pembayaran digital yang difasilitasi perbankan Pemda DIY baru separuhnya. "Baru 250 data andong yang bersedia melayani pembayaran digital, kami bersama paguyuban masih berupaya agar semua bisa menggunakannya," ujarnya.

Tak sekedar lebih aman dari penularan Covid-19 atau memudahkan kusir memanajemen uang yang keluar masuk, Santoso menilai pembayaran digital sebenarnya berpeluang meningkatkan penghasilan kusir secara tak langsung. "Contoh saja kalau ada wisatawan mau naik andong tapi tak bawa uang cukup, dia tinggal foto barcode QRIS pada andong itu lalu kirim lewat WA (whats app) ke orang tua atau kerabatnya untuk membayari dari jarak jauh juga bisa, tinggal scan," ujarnya.

Ketua Umum Pordasi DIY, Kanjeng Pangeran Hario (KPH) Yudanegara mengatakan ada berbagai kegiatan di dalam festival tersebut selain pameran andong. "Selain menghias andong, ada juga melukis becak dan lomba fashion sepeda kayuh," kata dia.

Baca juga: Ada 352 Acara di West Java Calendar of Event 2021, Intip Bocorannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

5 jam lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.


Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

10 jam lalu

Pekerja menurunkan sampah dari truk pengangkut di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Sleman mengoperasikan TPS Sementara Kalasan selama 45 hari untuk mengatasi permasalahan sampah terkait penutupan TPST Piyungan yang ditutup karena sudah melebihi kapasitas. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.


Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

17 jam lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

20 jam lalu

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.


Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

21 jam lalu

Sejumlah karya seniman difabel dari berbagai provinsi di Indonesia ditampilkan dalam pameran bertajuk Jumangkah di Taman Budaya Yogyakarta 14-22 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.


Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

1 hari lalu

Kericuhan mewarnai konvoi kelulusan pelajar di Kota Yogyakarta Senin (13/5). Dok.istimewa
Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.


Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

1 hari lalu

Pengunjung Kebun Binatang Gembira Loka melihat koleksi satwa di Zona Cakar yang baru dibuka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.


Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

1 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.


Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

2 hari lalu

Potongan video viral saat wisatawan yang sedang berwisata ke Yogya dihadang debt collector karena dituduh menunggak cicilan mobilnya. Dok.istimewa
Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.


Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

3 hari lalu

Para calon jemaah haji dari wilayah Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024