TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Cap Go Meh, atau 15 hari setelah tahun baru Imlek bagi etnis Tionghoa merupakan hari yang istimewa, sekaligus penutupan hari raya Imlek.
Biasanya perayaannya meriah saban tahun, tapi tahun ini tak begitu semarak karena sitauasi pandemi Covid-19 sehingga membatasi orang berkerumun. Meskipun begitu, berbagai kuliner khas yang bisa hadir di setiap Cap Gomeh tetap tersedia, sebut saja:
1. Lontong atau Ketupat Cap Go Meh
Makanan kaya karbohidrat ini, menjadi menu makan yang tampaknya sangat mengeyangkan. sejarawan pemerhati budaya Cina di Semarang, Jongkie Tio mengatakan, munculnya lontong opor ayam Cap Go Meh tak bisa lepas dari opor ayam dari ketupat opor ayam yang menjadi makanan khas Muslim di Jawa saat merayakan lebaran. “Lontong opor ayam Cap Go Meh adalah saudara muda ketupat opor ayam lebaran,” ujarnya pada Tempo.co
Sering ditemani dengan kuah opor ayam, menjadikan Lontong Cap Go Meh kian memikat lidah.
Baca: Perayaan Cap Go Meh, Ini rangkaian Tradisi dan Maknanya
2. Kue Keranjang
Diklaim telah ada sejak 3.000 tahun silam ini, roti mungil ini bertekstur kenyal dan manis. Kue ini sering menjadi sesaji pada upacara sembahyang untuk para pendahulu, Juga sering hadir sebagai hindangan diberbagai perayaan etnis tionghoa.
3. Bak Ku The
Diyakini dari di Port Klang Malaysia di awal abad ke-20, tapi kesahihan data ini masih diperdebatkan. Pastinya makanan yang juga selalu muncul saat Cap Go Meh ini memiliki aroma rempah yang segar dan kuahnya yang lezat dengan potongan daging di dalamnya. Menurut berbagai sumber sup ini ada dua versi yaitu versi teochew yang warna bening dan versi hoklo (hokkian) dan khonghu yang cenderung dengan warna gelap tapi masih dengan rempah-rampah yang sama.
TIKA AYU