Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks Hotel Tugu Yogyakarta Tak Terurus, Selamatkan Bangunan Cagar Budaya

image-gnews
Hotel Tugu Yogyakarta. Foto: Wikipedia
Hotel Tugu Yogyakarta. Foto: Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kondisi bekas Hotel Tugu Yogyakarta kini tak terurus. Bangunan cagar budaya yang berdiri sejak awal abad 20 itu mangkrak. Pagar kayu dan seng berdiri di sekelilingnya.

Bangunan eks Hotel Tugu Yogyakarta itu lama tak terurus dan kondisinya rapuh. Atap bangunan yang pada masa lampau berfungsi sebagai tempat istirahat penumpang kereta api dari Batavia ke Solo yang berhenti di Stasiun Tugu, sempat roboh pada pertengahan 2019.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan pemerintah berupaya menyelamatkan bangunan cagar budaya yang terletak di sisi timur Stasiun Tugu, ujung Jalan Margo Utomo Yogyakarta, itu. "Terkait gedung eks Hotel Tugu, kami sudah menyiapkan langkah penyelamatan dan membahas kepemilikan gedung tersebut," kata Hilmar Farid seusai bertemu Gubernur DI Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta, Kamis 18 Februari 2021.

Kompleks Hotel Tugu Yogyakarta itu diketahui milik almarhum Prabusutedjo, adik mantan Presiden Soeharto. Probosutedjo meninggal pada 26 Maret 2018. Hilmar Farid menjelaskan, dari pertemuan dengan Sultan Hamengku Buwon X, langkah awal untuk menyelamatkan bangunan cagar budaya itu adalah berkonsultasi dengan pemilik atau pewarisnya karena gedung tersebut milik perorangan.

Hotel Toegoe Yogyakarta. Foto: Wikipedia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah mendapat izin pemilik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membersihkan kawasan Kompleks Hotel Tugu Yogyakarta. Pembersihan ini penting karena saat ini tanaman rambat memenuhi sekitar bangunan dan dapat memperparah kerusakan gedung. Hilmar mengatakan upaya penyelamatan agar bangunan cagar budaya itu tidak rusak merupakan langkah mendesak. "Mengenai pengembangan atau pengelolaan bisa dipikirkan setelahnya," ujarnya.

Hilmar melanjutkan, butuh proses untuk menyelamatkan bangunan cagar budaya milik perorangan. Pemerintah harus mengantongi izin dan membuat perjanjian dengan pemilik supaya tidak terjadi salah paham. "Banyak yang berpikir jika menyangkut urusan cagar budaya, maka ada kuasa negara di situ, padaahal tidak," kata Hilmar.

Siapa saja bisa memiliki bangunan cagar budaya. Pemerintah wajib menjaga keutuhan peninggalan cagar budaya tersebut. Hilmar Farid mengutip Pasal 75 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang berbunyi, 'cagar budaya yang ditelantarkan oleh pemilik dan/atau yang menguasainya dapat dikuasai oleh negara'.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hotel Tugu Raih Penghargaan Prestisius Cond Nast Traveler 2024 untuk Asia Tenggara

5 jam lalu

Hotel Tugu
Hotel Tugu Raih Penghargaan Prestisius Cond Nast Traveler 2024 untuk Asia Tenggara

Untuk keempat kalinya secara berturut-turut, para pembaca Cond Nast Traveler memilih Hotel Tugu sebagai destinasi favorit.


Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

1 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

Meski tak memiliki destinasi alam, Kota Yogyakarta tiap tahun sukses menjadi tujuan wisata utama.


Yogyakarta Dorong Warganya Bersedia Daftarkan Koleksi Naskah Kuno, Ini Alasannya

1 hari lalu

Seorang pengalih media menyelesaikan pengalihwahanaan naskah kuno di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Salemba, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024. Sebanyak 6.700 dari total 12.700 naskah kuno yang ada di Perpusnas telah selesai dialihwahanakan dari konvensional menjadi digital sebagai upaya optimalisasi tempat penyimpanan, keamanan dari berbagai bentuk bencana, serta meningkatkan resolusi gambar dan file menjadi lebih stabil. ANTARA/Fauzan
Yogyakarta Dorong Warganya Bersedia Daftarkan Koleksi Naskah Kuno, Ini Alasannya

Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong warganya yang memiliki koleksi naskah kuno didaftarkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.


Pasca Ricuh Prawirotaman Yogya, Belasan Outlet hingga Kafe Penjual Miras Ditutup

1 hari lalu

Petugas gabungan kepolisian dan Satpol PP di Yogyakarta menutup unit usaha penjual minuman keras tak berizin dan menyita ribuan botol minuman beralkohol dalam operasi Rabu-Kamis, 30-31 Oktober 2024. (Dok. istimewa)
Pasca Ricuh Prawirotaman Yogya, Belasan Outlet hingga Kafe Penjual Miras Ditutup

Sejumlah kafe outlet, hingga toko yang menjual minuman beralkohol atau minuman keras (miras) di Yogyakarta mulai ditutup satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kamis 31 Oktober 2024.


Yogyakarta Bersih Miras, Sultan HB X Tenggat Kabupaten-Kota Lakukan Ini Dalam 2 Pekan

2 hari lalu

Ribuan santri menggerudug Markas Polda DIY menuntut kasus pengeroyokan santri diusut dan menekan peredaran miras di Yogyakarta, Selasa, 29 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Bersih Miras, Sultan HB X Tenggat Kabupaten-Kota Lakukan Ini Dalam 2 Pekan

Upaya Yogyakarta mewujudkan kenyamanan dan keamanan sebagai Kota Wisata, Kota Budaya, dan Kota Pelajar dari pengaruh buruk minuman keras atau miras kian ditindaklanjuti serius


Catat 5 Agenda Menarik November di Yogyakarta, mulai Ngayogjazz hingga Tour de Menoreh

2 hari lalu

Seniman asal Perancis Samy Thibault (tengah) dan Felipe Crabrera (kedua kanan) menunjukan aksinya saat Ngayogjazz 2023 bertajuk
Catat 5 Agenda Menarik November di Yogyakarta, mulai Ngayogjazz hingga Tour de Menoreh

Event jazz ikonik asal Yogyakarta, Ngayogjazz, akan kembali dihelat 16 November 2024 mendatang.


Bank Sampah di Dusun di Yogya Ubah Plastik Jadi BBM, Begini Cerita Manfaat dan Produksinya

3 hari lalu

Bahan bakar minyak (BBM) dari sampah plastik. BBM ini diproduksi Bank Sampah Go-Green di Dusun Cupuwatu II di Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). TEMPO/M. Syaifullah
Bank Sampah di Dusun di Yogya Ubah Plastik Jadi BBM, Begini Cerita Manfaat dan Produksinya

Produk BBM jenis solar dari hasil Bank Sampah Go-Green di Dusun Cupuwatu II mengolah sampah plastik mengalir sampai ke kawasan Malioboro.


Republik Cek dan Yogyakarta Kerja Sama Siapkan Festival Film

3 hari lalu

Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Jaroslav Doleek, kedua dari kanan, meresmikan Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa, 29 Oktober 2024 (TEMPO/Shinta Maharani)
Republik Cek dan Yogyakarta Kerja Sama Siapkan Festival Film

Kedutaan Besar Republik Cek menyiapkan kerja sama kebudayaan dengan Indonesia dalam bentuk festival film di Yogyakarta pada 2025.


Sultan HB X Perintahkan Kepala Daerah se-DIY Atasi Peredaran dan Penjualan Miras Daring

3 hari lalu

Petugas memusnahkan minuman keras ilegal di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Rabu 31 Juli 2024. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memusnahkan 162.708 botol minuman keras (miras) dan 12 juta batang rokok ilegal senilai Rp165 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Sultan HB X Perintahkan Kepala Daerah se-DIY Atasi Peredaran dan Penjualan Miras Daring

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memerintahkan bupati/wali kota di wilayah itu membuat regulasi yang lebih efektif dan relevan untuk memberantas peredaran minuman keras atau miras.


Desak Yogyakarta Bebas dari Kekerasan dan Miras, Ribuan Santri Turun ke Jalan

3 hari lalu

Aksi ribuan santri mengeruduk Polda DIY mendesak penusukan dan pengeroyokan santri di Prawirotaman Yogyakarta diusut tuntas Selasa (29/10). Tempo/Pribadi Wicaksono
Desak Yogyakarta Bebas dari Kekerasan dan Miras, Ribuan Santri Turun ke Jalan

Aksi solidaritas itu dipicu kekerasan yang dilakukan sekelompok orang di kawasan kampung turis Prawirotaman Yogyakarta.