TEMPO.CO, Jakarta - Festival Salju Sapporo Jepang tetap berlangsung di masa pandemi Covid-19. Rangkaian acara dalam festival yang berlangsung setiap awal tahun di Pulau Hokkaido, sebelah utara Jepang, itu diadakan secara virtual.
Baca juga:
Tur Unik Bagi Penggemar Kereta di Jepang, Bermalam di Gerbong yang Berhenti
Sejak diadakan 1950, ini adalah kali pertama festival salju tersebut berlangsung lewat daring. Mengutip Kyodo, biasanya Sapporo Snow Festival menampilkan sekitar 200 patung yang terbuat dari es.
Festival salju ini menjadi salah satu daya tarik wisata Hokkaido untuk wisatawan mancanegara. Pada 2019, jumlah pengunjung Sapporo Snow Festival sebanyak 2,74 juta orang. Tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 mulai merebak, jumlah wisatawan yang datang turun menjadi 2,02 juta orang.
Penyelenggara Festival Salju Sapporo mengunggah foto dan video di laman resmi dan akun media sosial mereka. Di sana terlihat bagaimana para pekerja seni membuat berbagai jenis patung yang terbuat dari es.
Masyarakat dapat menikmati karya pematung es hingga 28 Februari 2021. Beberapa patung yang dibuat misalkan penyanyi Hatsune Miku dan seorang pengajar dari Amerika Serikat yang membantu mendirikan Sekolah Pertanian Sapporo di Era Meiji pada 1868 - 1912, William Smith Clark. Seperti diketahui, patung Clark yang terbuat dari perunggu merupakan salah satu tempat wisata populer di Sapporo, Jepang.