Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuta dan Pariwisata Bali yang Mati Suri

Reporter

image-gnews
Suasana di Jalan Sartika, Kuta, Badung pada Selasa, 17 November 2020. Kuta sebagai salah satu pusat pariwisata Bali mati suri saat pandemi. TEMPO/Made Argawa
Suasana di Jalan Sartika, Kuta, Badung pada Selasa, 17 November 2020. Kuta sebagai salah satu pusat pariwisata Bali mati suri saat pandemi. TEMPO/Made Argawa
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Kawasan Jalan Bakung Sari, Kuta tampak sepi pada Selasa, 1 Desember lalu. Deretan toko masih tutup. Lalu lalang kendaraan jarang dan tidak ada turis yang melintas.

Beberapa warga lokal tampak berjalan di trotoar. Ada yang terlihat keluar dari gang menggunakan sepeda motor. Begitulah suasana Kuta setelah pagebluk Covid-19 melanda Pulau Dewata hampir 8 bulan.

Di kawasan lain Kuta, seperti Jalan Pantai Kuta sudah tampak beberapa restoran yang buka. Pusat perbelanjaan juga membuka gerainya. Tapi, hanya beberapa wisatawan domestik yang berseliweran.

Jalan Pantai Kuta menuju ke Jalan Melasti, Jalan Raya Legian sampai ke Jalan Raya Basangkasa hingga tembus di Kerobokan biasanya arus kendaraan padat, bahkan sampai terjadi macet. Namun saat masa pandemi tampak lengang.

Jalur utama Kuta ini biasanya harus dilalui sampai 30 menit, tapi saat sepi jalan yang panjangnya sekitar 5 kilometer hanya dilalui sekitar 10 menit.

“Coba buka kembali. Desember biasanya yang liburan rame,” kata Ni Putu Suartini, seorang penjaga art shop di Jalan Raya Legian, Selasa.

Perempuan 37 tahun asal Singaraja itu menyebut saat libur panjang akhir Oktober lalu, jumlah wisatawan yang datang ke Kuta lumayan banyak. “Mudah-mudahan akhir Desember ini lebih ramai,” ujarnya.

Suasana Pantai Kuta yang tampak sepi di tengah penyebaran virus Corona di Bali, 23 Maret 2020. Sejumlah tempat umum mulai dari pantai hingga kafe di Bali bahkan ditutup untuk menghindari kerumunan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. REUTERS/Nyimas Laula

Denyut pariwisata di Bali ikut berhenti saat Bandara I Gusti Ngurah Rai sempat menutup penerbangan. Kuta yang merupakan pusat pariwisata Bali saat ini tampak mati suri.

Mereka yang biasa menggantungkan hidup di sektor pariwisata pun harus banting setir mencari pekerjaan lain. Seperti Ni Putu Ayu yang kini berjualan kopi, nasi serta makanan lainnya demi menghidupi keluarga.

“Jualan, karena suami yang kerja di hotel di rumahkan,” kata Ayu kepada Tempo beberapa waktu lalu.

Ia tidak ada pilihan saat pariwisata terhenti. “Ada tempat kost, tapi yang tinggal sudah pulang,” ujarnya.

Hal sama diungkapkan oleh Made Putrayadi. Pria asal Karangasem ini harus bertahan hidup di Kuta meski sudah tidak bekerja lagi di hotel. Ia sehari-hari berjualan keliling di kawasan Kuta, Legian hingga Canggu dengan menggunakan sepeda motor.

Makanan yang dijual Putrayadi seperti kopi, nasi bungkus, rokok serta snack. “Pulang ke kampung juga tidak ada kerjaan, bertani saya tidak punya lahan,” kata Putrayadi.

Pria 29 tahun itu bersama istri dan seorang anaknya menempati sebuah kamar kost. Ia diminta menjaga tempat kost yang memiliki 10 ruangan. “Milik saudara istri, saat pandemi saya tidak bayar,” ujarnya.

Perubahan besar akibat perkembangan pariwisata di Kuta pada akhir 1970-an membuat kawasan itu tidak memiliki sawah. Saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, sebagian warga pasrah.

“Semua sudah jadi beton. Berbeda dengan tempat lain di Bali yang masih memiliki sawah,” kata Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista, Selasa, 17 November 2020.

Bagi warga yang memiliki jukung atau perahu tradisional Bali, Wasista menyebutkan masih bisa melaut untuk mencari lauk. Warga yang memiliki rumah kost dan masih ada yang menempati juga tidak bisa maksimal menarik uang sewa. “Paling dibayar hanya seperempat saja,” ujarnya.

Terkait dengan warga Kuta yang berjualan di pinggir jalan serta menjadi pedagang acung keliling, Wasista mengatakan pihak desa adat sebenarnya melarang. “Karena pandemi dan warga tidak ada pemasukan, akhirnya diperbolehkan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suasana seperti di Kuta juga tampak di seluruh objek wisata Bali. Meski ada turis domestik, namun hal itu tidak terlalu berpengaruh. Karena selama ini Bali mengandalkan pariwisata massal, khususnya wisatawan mancanegara.

Wasista menyebut Covid-19 sangat memukul perekonomian warga Kuta. Bahkan hal ini lebih parah dari bom Bali pertama dan kedua. “Meski akhir Oktober ada libur panjang dampaknya cuma terasa tiga hari. Setelah itu, sepi lagi,” ujarnya.

Meski begitu, Desa Adat Kuta melalui Lembaga Perkreditan Desa (LPD) beberapa kali sempat membantu warga dengan paket sembako dan uang tunai. “Hingga tanggal 27 November ini, sudah empat kali desa adat memberikan bantuan yang nilainya miliaran rupiah,” kara Wasista.

Pada saat pemberian bantuan yang pertama, jumlah kepala keluarga yang dibantu sebanyak 2.266 KK. Jumlah itu terus meningkat karena ada warga yang menikah. Terakhir tercatat 2.283 kepala keluarga. “Jika sudah berkeluarga otomatis tercatat sebagai warga adat,” ujarnya.

Jenis bantuan yang diberikan kepada setiap KK awalnya berupa beras 25 kilogram, minyak goreng dua liter, telur serta satu dus mie instan. Namun, karena ada masukan dari warga akhirnya jenis bantuan diubah. “Akhirnya hanya berupa beras dan uang senilai Rp 300 ribu,” kata Wasista.

Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista saat ditemui Tempo di kantornya Selasa, 17 November 2020. Sebagai daerah yang terdampak pandemi paling parah di Bali, LPD Desa Adat Kuta memberikan bantuan pada warganya. TEMPO/Made Argawa

Pengembalian pinjaman di LPD Desa Adat Kuta juga mengalami kendala. Menurut Wasista, hampir 8 bulan seluruh warga tidak ada yang membayar. Karena situasi pariwisata yang lumpuh total, pihak adat tidak mengenakan denda bagi warga. “Pemasukan dari likuiditas. jika ada nasabah yang mencairkan tabungan masih bisa,”ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 850 hotel dan tempat wisata yang mendapatkan sertifikat bisa menerima wisatawan di tengah pandemi. Tapi, karena situasi virus Covid-19 di luar negeri masih tinggi dan penerbangan internasional belum dibuka, memang pariwisata Bali masih tampak lesu.

“Libur panjang akhir Oktober 2020, sekitar 45 ribu wisatawan domestik datang ke Bali lewat bandara Ngurah Rai, artinya Bali masih menjadi primadona,” kata Astawa.

Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat, sejak 2016 jumlah kunjungan turis asing mencapai angka 4.927.923 orang. Angka ini terus meningkat menjadi 5.697.739 orang pada tahun berikutnya.
Pada 2018, jumlah kunjungan turis asing mencapai 6.070.473. Pada 2019, jumlahnya naik lagi mencapai 6.275.210. Namun tahun ini jeblok, hingga September tercatat kunjungan hanya 1.050.243 orang.

Wisatawan domestik juga berkurang drastis karena pandemi. Pada 2019, jumlah kunjungan wisatawan nusantara mencapai 10.545.039. Pada tahun ini hingga Oktober tercatat hanya 3.789. 544 orang.

“Desember ada libur panjang lagi, itu akan jadi momentum untuk menggenjot pasar pariwisata domestik,” ujar Astawa.

Pemerintah Provinsi Bali pada masa pandemi memberikan bantuan kepada 1.493 desa adat, masing-masing menerima uang senilai Rp 300 juta. Dana ini merupakan janji politik Gubernur Bali Wayan Koster pada 2018 ketika pemilihan kepala daerah.

Akhirnya dana itu pun untuk penanganan Covid-19. Tidak hanya itu, Koster juga menambah bantuan Rp 50 juta ke desa adat di Bali di tengah masa pandemi.

Untuk kebijakan itu, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan beberapa aturan diantaranya Peraturan Gubernur Bali Nomor 56 Tahun 2020 tentang Paket Kebijakan Percepatan Penanganan Covid-19, Peraturan Gubernur Bali Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Dalam Tatanan Kehidupan era Baru dan Surat Edaran Nomor 4253 Tahun 2020 tentang Kewaspadaan Kegiatan Libur Panjang dan Cuti Bersama Oktober 2020 Dalam Rangka Menekan Kasus Penularan Covid-19 di Bali.

Sementara untuk kasus Covid-19 di Pulau Dewata hingga Rabu, 2 Desember 2020 jumlahnya masih tinggi. Angka kasus positif mencapai 202 kasus dalam sehari. Angka ini menjadi yang tertinggi di Bali. Sebelumnya kasus harian rata-rata paling tinggi sekitar 100-an kasus positif.

Dengan tambahan 202 kasus positif, total kasus di Bali mencapai 14.338 kasus, terdiri dari 14.306 warga negara Indonesia dan dan 32 warga negara asing. Kasus meninggal 436 orang, 433 warga negara Indonesia dan tiga warga negara asing.

Catatan: Tulisan ini adalah hasil Program Fellowship AJI 2020

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

5 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

Menteri Sandiaga Uno menyatakan pembentukan kawasan aglomerasi di Jabodetabekjur itu dapat meningkatkan sektor pariwisata.


Bali Raih Penghargaan Pulau Terbaik dari Pembaca DestinAsian

17 jam lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
Bali Raih Penghargaan Pulau Terbaik dari Pembaca DestinAsian

Bali mampu menyumbang 50 persen dari target 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun ini.


Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

21 jam lalu

Pokhara, Nepal (Pixabay)
Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.


Ultra Beach Bali akan Digelar Juni 2024, Tiket Dijual Mulai Pekan Ini

1 hari lalu

Ultra Beach Bali 2024. Dok. Ultra Beach
Ultra Beach Bali akan Digelar Juni 2024, Tiket Dijual Mulai Pekan Ini

Ultra Beach Bali akan digelar pada 6 dan 7 Juni 2024 di Canggu untuk pertama kalinya dan dengan pemandangan tepi pantai.


61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

1 hari lalu

Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, 26 November 2017. ANTARA FOTO
61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.


Geopark Kaldera Gunung Batur Bali Punya 21 Situs, Bisa Dijelajahi Wisatawan dalam Sehari

2 hari lalu

Wisatawan domestik menikmati pemandangan Gunung Batur dari kawasan wisata Kintamani, Bangli, Bali, Rabu, 28 Oktober 2020. ANTARA/Fikri Yusuf
Geopark Kaldera Gunung Batur Bali Punya 21 Situs, Bisa Dijelajahi Wisatawan dalam Sehari

Situs geologi di kawasan geopark itu antara lain Gunung Batur, Danau Batur, dan aliran lava hitam.


Perputaran Uang dari Wisata Halal Indonesia Diprediksi Naik 25 Persen pada 2024

2 hari lalu

Destinasi Wisata Halal di Aceh. (foto: istimewa)
Perputaran Uang dari Wisata Halal Indonesia Diprediksi Naik 25 Persen pada 2024

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memperkirakan perputaran uang dari wisata halal Indonesia berpotensi meningkat 25 persen tahun 2024.


Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

3 hari lalu

Ketua Bappilu PPP dan Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno memberi penjelasan tentang rencananya di masa tenang Pemilu 2024 saat ditemui di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno jelaskan berbagai upaya untuk menambah investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN yang saat ini sebesar Rp 5,3 trilun.


Kumpul di Bali, Ketua DPD Golkar Se-Indonesia Beri Dukungan Airlangga Hartarto Jadi Ketua Umum Lagi

3 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam kegiatan syukuran dan konsolidasi partai di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret 2024. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Kumpul di Bali, Ketua DPD Golkar Se-Indonesia Beri Dukungan Airlangga Hartarto Jadi Ketua Umum Lagi

DPD Golkar tingkat provinsi se-Indonesia memberi dukungan tertulis untuk Airlangga Hartarto kembali menjadi Ketua Umum Golkar lima tahun ke depan.


Terkini: Sri Mulyani Sebut THR dan Gaji ke-13 ASN 2024 Dibayarkan 100 Persen, Gibran Buka Rumah Dinas Wali Kota Solo untuk Warga Akses Internet Gratis

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Terkini: Sri Mulyani Sebut THR dan Gaji ke-13 ASN 2024 Dibayarkan 100 Persen, Gibran Buka Rumah Dinas Wali Kota Solo untuk Warga Akses Internet Gratis

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan THR dan gaji ke-13 untuk ASN akan dibayarkan 100 persen tahun ini.