Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Akhir Tahun: Wisatawan Datanglah ke Yogyakarta, Warga Yogya di Rumah Saja

image-gnews
Kawasan Malioboro Yogyakarta mulai padat dengan kendaraan wisatawan berbagai daerah, Sabtu 24 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kawasan Malioboro Yogyakarta mulai padat dengan kendaraan wisatawan berbagai daerah, Sabtu 24 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan saat ini sudah bukan masanya menutup diri dalam menghadapi pandemi Covid-19, yang tak pasti kapan berakhir. Sekretaris DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan kuncinya ada pada kepatuhan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Sekarang sudah tidak mungkin lagi menutup aktivitas yang berpotensi menjadi tempat transmisi Covid-19," ujar Baskara Aji di Yogyakarta Kamis, 3 Desember 2020. Pemerintah DI Yogyakarta optimistis sepanjang protokol kesehatan dijalankan dengan ketat dan diiringi pengawasan ketat. "Pemerintah DI Yogyakarta mendorong pengelola destinasi wisata dan seluruh komponennya menjaga protokol kesehatan."

Komponen wisata yang dimaksud meliputi pelaku usaha wisata kuliner, cenderamata, kerajinan, hingga biro perjalanan. "Sektor kesehatan dan pertumbuhtan ekonomi harus bisa berjalan bersama," ujarnya. Baskara Aji menambahkan, aktivitas di destinasi wisata menjadi andalan pertumbuhan ekonomi Yogyakarta.

Sebab itu, pelaku usaha wisata jangan sampai lengah dalam menerapkan protokol kesehatan karena akan menjadi preseden buruk dan tidak mendorong pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai. "Industri pariwisata mengutamakan rasa percaya orang untuk datang ke Yogyakarta," ujarnya.

Aktivitas di destinasi wisata Pantai Parangtritis, Yogyakarta, pada akhir November 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengenai peningkatan kasus Covid-19 di Yogyakarta seusai momentum liburan beberapa waktu lalu, Baskara Aji menjelaskan kasus Covid-19 itu muncul bukan karena wisatawan datang lalu menularkan virus. Sebaliknya, menurut dia, lonjakan kasus Covid-19 dipicu warga Yogyakarta yang berpergian keluar Yogyakarta lalu terpapar. "Untuk warga Yogyakarta, sebaiknya tetap di Yogyakarta saja," kata dia. Sebaliknya, Baskara Aji meminta agar penduduk waspada ketika menerima kunjungan dari luar Yogyakarta.

Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Rahardjo menuturkan kendati pemerintah memangkas masa libur akhir tahun untuk menekan penularan Covid-19, euforia wisatawan untuk berpergian akan tetap ada. "Yogyakarta sudah lancar menghadapi dua masa liburan panjang, sekarang untuk libur Natal dan tahun baru, kami mempersiapkan lagi sarana-prasarana dan protokol kesehatannya,” ujarnya.

Singgih Rahardjo mendorong wisatawan memanfaatkan aplikasi Visiting Jogja sebelum berkunjung ke destinasi tujuan mereka di Yogyakarta. Aplikasi itu, menurut Singgih, akan menguntungkan wisatawan karena tak perlu mengantre di loket, sekaligus membantu pemerintah melakukan pelacakan jika terjadi penularan kasus di destinasi wisata yang dikunjungi. Saat ini di aplikasi Visiting Jogja sudah ada 97 destinasi wisata.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pemulihan ekonomi lewat sektor pariwisata tidak bisa dilepaskan dari protokol kesehatan. "Artinya di masa pandemi ini, tempat yang akan dikunjungi wisatawan harus benar-benar aman dan nyaman," ujarnya. Wisatawan akan puas dan bergembira jika destinasi wisata, hotel, restoran, kafe, atau tempat umum serius melindungi mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.


OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat ditemui di sela-sela acara The Finance Executive Forum di Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.


Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

1 hari lalu

Kereta api Duluth Zephyr. (duluthtrains.com)
Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior


Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul meneken kerjasama kelola sampah bersama di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Jumat, 17 Mei 2024. Dok.istimewa
Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.


Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul


8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.


3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

1 hari lalu

Rhodes, Yunani (Pixabay)
3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 hari lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.


Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa
Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.