TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah petani di Desa Klorogan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur memanfaatkan lahan pertanian mereka menjadi lokasi agrowisata yang menarik kunjungan wisatawan.
Kepala Desa Klorogan Jupriyanto mengatakan pemanfaatan lahan tersebut dilakukan dengan menanam bunga refugia di sekitar tanaman pokok yang awalnya berfungsi sebagai pengendali hama secara alami.
"Lokasi agrowisata yang kami namai Manajemen Tanaman Sehat (MTS) Saben Klorogan ini, fungsi utamanya sebagai wahana edukatif bagi petani di wilayah Klorogan dan desa-desa sekitarnya tentang pengendalian hama secara alami," ujarnya di Madiun, Ahad, 29 November 2020.
Menurut Jupriyanto, selain pengendali hama, tanaman refugia memiliki nilai estetika dan indah menjadi latar untuk swafoto. Hal itu yang menjadikan MTS Saben Klorogan seluas 1 hektare tersebut viral dan ramai dikunjungi masyarakat sejak beberapa pekan terakhir.
Pengelola yang merupakan anggota kelompok tani desa setempat telah menyediakan sarana dan tempat untuk berfoto bagi para pengunjung. Mulai spot foto berlatar belakang bunga refugia yang warna warni hingga spot foto di atas menara buatan dari kayu berlatar belakang suasana alam pedesaan yang masih asri.
Para pengunjung yang datang tidak hanya dari Madiun, namun juga daerah lain di sekitar Kabupaten Madiun.
Jupriyanto mengatakan pemanfaatan bunga refugia sebagai pengendali hama alami, petani tidak hanya hemat dalam budi daya pertanian yang ramah lingkungan karena minim penggunaan pestisida. Namun mendapatkan nilai tambah ekonomi sehingga meningkatkan kesejahteraan petani setempat dan masyarakat sekitar.
Salah satu pengunjung, Retno mengaku senang berkunjung ke MTS Saben Klorogan. Ia bisa datang je tempat wisata yang murah tapi memiliki tempat untuk berswafoto yang bagus.
"Tempatnya alami, nuansa pedesaan. Setiap jalur penanaman bunga yang disediakan pengelola memiliki spot foto masing-masing. Sehingga bisa menjadi tempat wisata yang baik," kata Retno.