TEMPO.CO, Jakarta - Demi mendukung kemajuan pariwisata di kawasan wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timir, pemerintah akan membenahi Bandara Komodo.
"Kami mendukung, kami akan selesaikan bandara pada bulan Februari 2021 dan panjang landasan pacu paling tidak 2.600 meter," kata Menteri Perhubungan Budi Karya di Labuan Bajo, Kamis, 12 November 2020.
Bandara Komodo kini tengah dikembangkan oleh konsorsium PT Cinta Airport Flores atay CAF melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU. Konsorsium ini beranggotakan PT Cardig Aero Services, Changi Airports International PTE LTD, dan beberapa prusahaan afiliasi lainnya.
Melalui kerja sama tersebut, badan usaha akan memelihara seluruh infrastruktur bandara selama 25 tahun. Setelah masa kerja sama berakhir, badan usaha wajib menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas bandara kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Setelah pengembangan selesai, Bandara Komodo akan mampu menampung pergerakan penumpang hingga 4 juta per tahun. Sedangkan kapasitas kargo mencapai 3.500 ton pada 2044. Adapun landasan pacu pesawat akan diperpanjang dari 2.250 meter menjadi 2.750 meter. Adapun luas apron ditambah menjadi 20.200 meter persegi dan terminal domestik diperluas menjadi 6.500 meter persegi.
Selain pembenahan bandara, Budi menyebut Kementerian Perhubungan akan menyediakan satu pelabuhan logistik yang baru sehingga suplai logistik dapat dilakukan dengan baik. Sementara pelabuhan yang sekarang akan digunakan untuk aktivitas kepariwisataan di daerah ini.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA