TEMPO.CO, Jakarta - Biro perjalanan wisata TX Travel mulai menawarkan paket wisata kepada masyarakat. Perusahaan yang dikomandoi oleh Anton Thedy ini merancang aktivitas tamasya sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekaligus memenuhi protokol kesehatan.
Pemilik biro perjalanan TX Travel, Anton Thedy memberanikan diri membuka paket wisata jenis open trip karena melihat antusiasme masyarakat yang ingin kembali berwisata di masa new normal. Pada Juli 2020, Anton Thedy mencoba menawarkan beberapa paket wisata ke sejumah lokasi yang tak jauh dari Ibu Kota. "Saya pilih Bandung, Bogor, dan sekitar Pantai Anyer, Banten,” kata Anton kepada Tempo, Kamis 24 September 2020.
Banyak peminat paket wisata open trip itu. Tapi 'masalah' baru muncul. Sebelum jalan-jalan dimulai, para konsumen mencecar Anton Thedy dengan sejumlah pertanyaan, mulai dari pakah sopir busnya menjalankan protokol kesehatan, apa atribut yang wajib digunakan, haruskah menyertakan hasil tes Covid-19, dan lain-lain. "Dari situ saya menilai, walau orang sangat ingin jalan-jalan, mereka masih takut pergi bersama-sama menggunakan kendaraan seperti bus pariwisata."
Anton Thedy lalu merancang paket wisata lain yang dianggap lebih aman dan tidak merepotkan, yakni open trip. Tapi kali ini, para tamu berangkat ke tempat tujuan dengan kendaraan masing-masing. Rupanya cara ini lebih disukai. "Orang langsung tertarik," ujar dia.
Anton pun bisa bernapas lega karena bisnis biro perjalanannya yang sempat mati angin selama beberapa bulan bisa kembali bergeliat. Sejak itu, TX Travel rutin mengadakan open trip ke sejumlah lokasi, seperti Ciwidey di Kabupaten Bandung, Lido di Bogor, dan Tanjung Lesung di Banten.
Konsep wisatanya juga unik: staycation, alias liburan di lokasi yang jadi tujuan tanpa jalan-jalan atau berkunjung ke objek wisata lain. Anton Thedy mengadakan open trip ini di hari kerja untuk menghindari keramaian pengunjung lain yang biasa terjadi pada akhir pekan. "Kami pilih tempat yang memang lokasinya bagus, fasilitasnya lengkap, luas, dan dekat dengan alam." Dengan begitu, Anton menambahkan, tamu-tamunya punya berbagai pilihan aktivitas selama berlibur ala staycation.
Kendati peserta open trip berangkat dengan kendaraan pribadi dan menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di lokasi, Anton Thedy tetap merancang aneka aktivitas bersama. Misalnya hiking, bersepeda, atau berlayar menggunakan perahu untuk menikmati matahari terbenam.
"Ada juga acara makan bersama, tapi tetap memilih lokasi yang sepi dan tidak bercampur dengan pengunjung lain," ujarnya. Konsumen ternyata menyukai konsep ini. "Mereka merasa lebih aman karena kebersihan dan kesehatan di lokasi terjamin."
Peserta paket wisata open trip ini datang dari berbagai daerah. Ada yang datang dari Surabaya, Tegal, dan kota-kota lain di Pulau Jawa. Sejauh ini, kata Anton Thedy, paket staycation Tanjung Lesung yang paling banyak peminat. Dalam dua bulan terakhir, sudah lima kali dia mengantar tamu ke sana. Sekali berangkat, jumlah peserta berkisar belasan sampai puluhan orang. Konsumennya kebanyakan orang tua yang ingin menikmati masa pensiun dan keluarga kecil.
Berkaca dari keberhasilannya, Anton Thedy menyimpulkan paket wisata open trip ini menjadi pilihan terbaik bagi biro perjalanan wisata agar dapat tetap beroperasi di masa pandemi Covid-19. Musababnya, para wisatawan masih ragu bepergian jarak jauh ke destinasi populer, seperti Bali, Labuan Bajo, atau Danau Toba.
"Orang masih ragu bepergian jalan-jalan naik pesawat, kereta api, atau bus umum, kecuali memang mereka harus pergi karena urusan pekerjaan," kata Anton Thedy. Karena itu, dia memprediksi, untuk beberapa saat ke depan, tren wisata akan didominasi perjalanan jarak dekat.