TEMPO.CO, Solo - Masyarakat dan wisatawan yang datang ke Solo mulai hari ini bisa menikmati layanan bus gratis yang disediakan pemerintah. Layanan itu merupakan pelaksanaan program Buy The Service dari Kementerian Perhubungan, dan Solo menjadi daerah yang mendapatkannya.
"Kementerian membeli layanan dari operator bus kota sehingga penumpang tidak perlu membayar," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi di Solo, Sabtu 4 Juli 2020. Program Buy The Service merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyediakan fasilitas transportasi publik yang nyaman dan murah.
Melalui layanan itu, pemerintah berharap masyarakat beralih ke sarana transportasi publik, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, meminimalisir kepadatan lalu lintas, dan membuat udara menjadi lebih bersih. Program bus kota gratis itu untuk sementara berlaku di koridor tiga dan koridor empat. Ini merupakan rute baru dibanding koridor satu dan koridor dua yang sudah ada lebih dulu.
Koridor tiga melayani rute Terminal Kartasura hingga Tugu Cembengan, sedangkan koridor 4 dengan rute Terminal Kartasura menuju Terminal Palur melalui Terminal Tirtonadi. Sebanyak 40 armada bus ukuran sedang akan melayani penumpang di dua koridor tersebut.
Adapun bus kota yang beroperasi di koridor satu dan koridor dua akan menyusul program naik bus gratis tersebut. "Kami menunggu armadanya diremajakan," kata Budi. Para penumpang bus kota yang melewati koridor satu dan koridor dua diperkirakan dapat menikmati layanan gratis ini pada Agustus 2020.
Budi Setiyadi menambahkan, layana bus gratis untuk penumpang itu berlaku hingga akhir tahun 2020. Belum ada kepastian apakah bisa kembali berjalan pada tahun depan. "Mudah-mudahan saja bisa berlanjut," katanya.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan masyarakat dan wisatawan dapat memanfaatkan sarana transportasi cuma-cuma itu. "Ingat, protokol kesehatan tetap diterapkan dalam pengoperasian bus untuk mencegah penularan Covid-19," katanya.
Tersedia hand satitizer di dekat pintu bus dan semua penumpang wajib memakai masker. Jumlah penumpang juga dibatasi maksimal separuh dari kapasitas bus agar dapat saling menjaga jarak.