TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, berencana membuka kembali taman wisata air atau kolam renang dan pemandian air hangat. Sebelum beroperasi, pemerintah membuat panduan protokol kesehatan yang wajib ditaati oleh pengelola dan pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Solok Selatan, Harry Trisna mengatakan pengelola taman wisata air atau kolam renang dengan air dingin harus menebar klorin dengan kadar tertentu. "Dari hasil kajian ahli mikrobiologi Universitas Andalas, virus masih bisa berkembang dalam air dingin selama satu jam, sehingga harus ditaburi klorin," kata Harry di Padang Aro, Sabtu 20 Juni 2020.
Adapun pengelola pemandian air panas, menurut dia, harus menjaga suhu air minimal 36 derajat celsius agar virus tidak berkembang. Pengelola kolam renang dan pemandian air panas juga harus memastikan pengunjung menjaga jarak satu sama lain. Sebab itu, kapasitas taman wisata air dan pemandian air panas juga harus dikurangi hingga separuh dari daya tampung biasa.
Pengunjung yang bermain di taman wisata air dan pemandian air panas dilarang buang air kecil dan meludah sembarangan. Waktu operasional juga dibatasi hanya dari pukul 08.00 sampai 16.30. Dan semua petugas maupun pengunjung harus diukur suhu tubuhnya sebelum masuk.
Mengenai kolam pemandian Hot Waterboom yang dikelola pemerintah, Harry mengatakan taman wisata air itu belum buka karena masih mengkalkulasi daya tampung dan menunggu ketersediaan alat pengukur suhu tubuh.
Kalaupun dibuka, nantinya kolam itu hanya beroperasi dua kali dalam sepekan. Musababnya, setelah dipakai maka air harus dibuang dan kolam dikeringkan.
Untuk saat ini, wisatawan dapat berkunjung ke destinasi wisata lain, seperti Camintoran dan Goa Batu Kapal. "Dua destinasi wisata itu cukup luas sehingga pengunjung bisa menjaga jarak aman sesuai protokol kesehatan," ujarnya.
Harry Trisna menambahkan akan disiagakan petugas dari Gugus Tugas Covid-19, kepolisian, dan anggota TNI di setiap destinasi wisata untuk mengawasi keadaan. Pengunjung yang datang dari luar Solok Selatan juga harus melampirkan hasil rapid test atau swab test sebelum masuk objek wisata.