TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan mulai melirik penggunaan sekat transparan antar kursi pesawat, sebagai alternatif mengosongkan kursi tengah. Pasalnya, mengosongkan kursi tengah, membuat harga tiket pesawat kian mahal.
Beragam desain penyekat kursi telah dibuat. Salah satu desain terbaru disebut sebagai Personal Protection Window (PPW), untuk melindungi penumpang yang khawatir terhadap virus corona (Covid-19).
Tabir yang bisa dipasang di bagian belakang atau samping kursi itu sedang menunggu persetujuan Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA), dikutip dari Daily Mail dan Stuff, belum lama ini. Bila disetujui, akan digunakan pada pertengahan Juni.
Penggunaan tabir dianggap efektif, dibandingkan harus mengatur ulang konfigurasi kabin. "Tabir kursi baru ini membawa solusi praktis dan murah untuk maskapai pada saat yang kritis," kata Manajer Pemasaran Bandara London Biggin Hill, Andy Patsalides.
Tabir PPW cenderung menjadi solusi daripada mengosongkan kursi tengah. Solusi itu adalah pilihan keuangan jangka panjang untuk sebagian besar maskapai penerbangan. "Membantu membuat industri penerbangan kembali bergerak," ujar Patsalides.
Tabir dirancang untuk mencegah penularan di antara penumpang. Desain itu memberi keamanan tambahan sambil tetap menggunakan masker. Desain tabir dibuat oleh RAS Completions, sebuah perusahaan di Bandara London Biggin Hill. Tabir menggunakan bahan polycarbonate yang transparan.
Saat digunakan tanpa perlu melepas. Tabir PPW bisa menyesuaikan kursi ekonomi maupun ekonomi premium, termasuk penumpang anak-anak dan dewasa. Menurut RAS Completions, tabir tidak mengganggu prosedur keselamatan maskapai penerbangan.
"Tim terinspirasi untuk membuat solusi bagi maskapai yang kesulitan. Selama pandemi kami mengonversi pesawat," kata Manajer Pengembangan Bisnis RAS Completions, Roger Patron.
DAILY MAIL | STUFF