Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Dia Motif di Balik Politisasi Pariwisata Cina-Australia

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Sejumlah warga keturunan Cina di Australia mengaku mengalami gangguan bernuansa rasis terkait wabah virus Corona. News
Sejumlah warga keturunan Cina di Australia mengaku mengalami gangguan bernuansa rasis terkait wabah virus Corona. News
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia dan Cina terjebak dalam saling serang, terkait travel warning. Pemerintah Cina memperingatkan warganya agar tak melakukan perjalanan yang tak penting atau pariwisata ke Australia.

Dinukil dari ABC, pada hari Sabtu, 6 Juni 2020, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mengeluarkan peringatan perjalanan (trave warning) ke Australia. Kementerian tersebut menyebut "peningkatan signifikan" dalam serangan rasis terhadap "orang-orang Cina dan Asia" di Australia.

Hal tersebut berkaitan dengan perlakuan segelintir warga Australia terhadap diaspora Cina, yang dituding sebagai penyebar wabah. Peristiwa tersebut tercatat tiga kali dalam sepekan pada April lalu. Dan kasus tertinggi berupa vandalisme terhadap rumah keluarga China-Australia.

Namun, data resmi dari badan-badan yang berhubungan dengan pemerintah Australia tak menemukan kasus yang bersifat anekdotal atau sindiran satir tersebut -- ABC menyebut tak menemukan atau enggan melaporkan.

Hal yang patut jadi perhatian, beberapa anggota diaspora Cina-Australia telah mengatakan kepada ABC, bahwa travel warning dari pemerintah Cina lebih banyak negatif dari sisi positifnya.

Seorang operator pariwisata Cina-Australia, yang berbicara secara aonim kepada ABC karena takut akan pembalasan dari Beijing, menggemakan sentimen tersebut, "Saya rasa ini bukan pendekatan yang sangat masuk akal," katanya.

Politisasi Pariwisata

Data dari Tourism Australia menunjukkan bahwa pada tahun 2019, warga negara Cina merupakan pasar terbesar di negara itu untuk kunjungan turis, pengeluaran total, dan menginap semalam - sebuah fakta yang mencerminkan ketergantungan tinggi ekonomi Australia terhadap Cina.

Wisatawan menyaksikan ikan paus beremigrasi di perairan Pantai Broome. Foto: @julia_rau_photography

Lebih dari 1,2 juta turis Cina mengunjungi Australia tahun lalu, menghabiskan total US$12,4 miliar - dengan rata-rata pengeluaran US$9.336 per perjalanan atau US$215 per malam. Dari kelompok ini, 57 persen adalah pengunjung repeater.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data dari Biro Statistik Australia (ABS), pada 2019, turis Cina merupakan pengunjung jangka pendek terbesar (kunjungan kurang dari satu tahun) ke Australia, dengan jumah sekitar 1,4 juta, "Saya sama sekali tidak merasa situasinya seserius [peringatan perjalanan]," kata operator pariwisata tersebut.

Australia disukai warga Cina karena menjadi tempat yang aman dan ramah untuk dikunjungi. Songshan Huan, seorang profesor pariwisata dari Universitas Edith Cowan di Perth, mengatakan masa depan terlihat sangat buruk bagi pariwisata Australia, bila Beijing mengeluarkan travel warning.

Huan yang sebelumnya bekerja pada Administrasi Pariwisata Nasional Cina selama beberapa tahun, memperingatkan bahwa turis Cina menghargai persepsi pemerintah tentang hubungan antar negara, yang mungkin memiliki konsekuensi yang merugikan bagi industri Australia. "Beberapa kedudukan politik resmi di tingkat nasional akan memengaruhi persepsi dan sikap warga Cina," kata Profesor Huan.

Merespons travel warning dari Beijing, Menteri Pariwisata Australia Simon Birmingham mengatakan penasehat Pemerintah Cina "tidak memiliki dasar melarang warganya ke benua kanguru". Dia juga mengklaim Australia adalah "masyarakat multikultural dan memiliki migran paling sukses di dunia".

Tetapi terlepas dari apa yang dikatakan Beijing atau Canberra, perjalanan global akan tetap terhenti untuk sementara waktu karena pandemi virus corona.

Karena konteks ini, Jie Chen, seorang pakar China di University of Western Australia, mengatakan keputusan Beijing sebenarnya dirancang, hanya merusak hubungan diplomatik, "Saya akan mengatakan ini benar-benar merupakan kelanjutan dari upaya sebelumnya, untuk menghukum Australia, seperti tarif tinggi yang dikenakan pada jelai dan melarang empat toko penjagalan," kata Chen.

Dia juga menyebut, travel warning dari Cina memanfaatkan protes nasional di Australia terhadap kematian penduduk asli dalam tahanan, dan solidaritas dengan gerakan Black Lives Matter di AS, untuk menghidupkan ketakutan atas keselamatan.

Bukit Uluru, situs suci Suku Abrigin yang jadi ikon wisata alam Australia. Mark Kolbe/Getty Images AsiaPac/Getty Images

Tetapi Chen mencatat bahwa banyak orang Tionghoa-Australia juga menjadi peserta protes. Ia melihat keputusan Beijing lebih terlihat seperti propaganda, "Saya akan mengatakan mayoritas wisatawan Cina akan tetap datang ke Australia," kata Chen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

13 jam lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

13 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

15 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Kawah Ijen Jadi Perhatian Media Internasional setelah Insiden Kecelakaan Turis Cina

17 jam lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kawah Ijen Jadi Perhatian Media Internasional setelah Insiden Kecelakaan Turis Cina

Seorang turis Cina jatuh ke dalam kawah Kawah Ijen saat berpose untuk foto menjadi perhatian media internasional.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

19 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

1 hari lalu

Wang Nan memeluk satu dari empat petugas yang menyelamatkannya lima tahun lalu di Pha Taem National Park Thailand (Dok. Pha Taem National Park Office)
Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

1 hari lalu

Beberapa orang turis Cina menanam mangrove di pesisir Pulau Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.