TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai melanggorkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Setelah mengecualikan tiga kategori orang yang boleh bepergian, kini masyarakat yang berusia di bawah 45 tahun bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala.
Dengan kondisi seperti ini, kegiatan perekonomian akan kembali menggeliat, tak terkecuali sektor pariwisata. Lambat laun, keadaan akan kembali seperti semula, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pengamat pariwisata Ikram Nur Muharam mengatakan setelah wabah corona berangsur reda, maka masyarakat akan masuk ke kondisi yang disebut new normal. "Pada kondisi new normal itu, orang-orang masih berwisata dengan sejumlah prosedur yang berubah," kata Ikram yang juga Dosen Ekonomi Islam Universitas Padjadjaran dalam bicang online pada Sabtu, 9 Mei 2020.
Menurut dia, ada beberapa kondisi yang berbeda saat berwisata pasca-pandemi Covid-19 dengan sebelumnya. Semua sarana transportasi akan menerapkan prosedur kebersihan dan kesehatan yang lebih ketat. Layanan penginapan dan restoran akan menerapkan sistem 'self check-in' dan 'self service' kepada konsumen dengan tetap memerhatikan higienitas.
Ilustrasi Hotel (pixabay.com)
"Standar kebersihan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan untuk pelanggan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya," kata Ikram yang tengah menempuh pendidikan doktor bidang Hospitality and Tourism Management di University of Surrey, Inggris. Sementara untuk industri hiburan, akan hadir inovasi baru, seperti menggelar konser virtual atau konser dengan mewajibkan penonton berada di dalam mobil masing-masing seperti yang telah diterapkan di Jerman.
Yang terasa berbeda juga adalah pembatasan jumlah wisatawan. Masyarakat kita menyadari dampak overtourism telah mengganggu kelestarian lingkungan dan keberlanjutan alam. Terbukti saat industri pariwisata vakum selama wabah corona, kondisi sejumlah destinasi wisata yang mengangkat keindahan alam mulai lebih asri. "Orang akan tetap senang berlibur dan menyumbang pendapatan, tapi banyak hal yang akan berubah," kata Ikram.