Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hampir Punah, UNESCO Minta Lestarikan Siulan Warga Desa di Turki

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Warga Desa Kuskoy di Turki berkomunikasi dengan cara bersiul. Komunikasi tersebut disebut pula sebagai bahasa burung dan dilestarikan oleh UNESCO. Foto: @ozgulozkanyavuz
Warga Desa Kuskoy di Turki berkomunikasi dengan cara bersiul. Komunikasi tersebut disebut pula sebagai bahasa burung dan dilestarikan oleh UNESCO. Foto: @ozgulozkanyavuz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah desa di Turki memiliki kebiasaan berkomunikasi dengan cara bersiul. Cara berkomunikasi warga Desa Kuskoy itu dijuluki sebagai berbicara bahasa burung. Menurut UNESCO perkembangan teknologi, secara perlahan menyebabkan keadaan yang tidak pasti terkait kelangsungan berbicara bahasa burung itu, seperti dikutip dari BBC.

Menurut UNESCO bahasa burung warga Desa Kuskoy termasuk bagian dari warisan dunia yang terancam punah. Sebab, dipengaruhi oleh dampak perubahan sosial dan teknologi. Pasalnya, minat menggunakan ponsel dianggap sebagai peralihan cara berkomunikasi bahasa burung.

Ada sekitar 10.000 orang yang menggunakan bahasa burung di antara warga Desa Kuskoy. Cara bersiul digunakan untuk berkomunikasi melintasi jarak jauh di daerah pegunungan yang berbatu.

UNESCO mewanti-wanti agar kelangsungan bahasa burung tetap bertahan dalam modernisasi penggunaan ponsel, sebagai peranti komunikasi. Warga Desa Kuskoy pun mencoba menjaga praktik bersiul itu melalui Festival Bahasa Burung.

"Orang-orang lokal telah menyambut kabar itu dengan sukacita sebagai mimpi yang menjadi kenyataan," kata Ketua Asosiasi Budaya Bahasa Burung, Seref Kocek. Kabarnya, upaya menjaga bahasa burung juga melalui pendidikan sekolah dasar, pada 2014.

Menurut National Public Radio (NPR), warga Desa Kuskoy antara lain adalah petani teh, jagung, dan memelihara ternak. Bahasa burung yang digunakan warga Desa Kuskoy memikat minat ahli biopsikologi, Onur Gunturkun.

"Saya benar-benar terpesona ketika pertama kali mendengarnya. Saya langsung melihat relevansi bahasa ini untuk sains," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menguji keistimewaan bahasa burung, Gunturkun melakukan penelitian di Desa Kuskoy. Ia melakukan pengujian penduduk desa menggunakan penyuara kuping (headphone) dengan rekaman bicara bahasa Turki suku kata, maupun siulan.

Gunturkun menemukan bahwa memutar siulan dan percakapan suku kata, penduduk desa itu cenderung mendengar keduanya. Hal itu menunjukkan bahwa warga Desa Kuskoy menggunakan kedua belahan otak mereka ke tingkat yang jauh lebih besar.

Desa Kuskoy yang berbukit-bukit memungkinkan siulan seperti suara burung bisa didengar sampai jauh. Foto: @giresundanesintiler

"Ada kontribusi seimbang dari kedua belahan otak. Jadi memang, tergantung cara kita berbicara, belahan otak memiliki pekerjaan yang berbeda dalam pemrosesan bahasa," kata Gunturkun yang juga ahli ilmu syaraf. Ia telah bekerja untuk penelitian asimetri otak.

Penelitian Gunturkun menyisakan pertanyaan untuk sumbangsih kehidupan. Ia masih mempertanyakan kemungkinan cara berkomunikasi bersiul, membantu penderita strok dengan kerusakan otak kiri yang mengalami kesulitan memproses bahasa lisan.

BBC | NATIONAL PUBLIC RADIO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

2 hari lalu

Pengunjung mengibarkan bendera Merah Putih di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO


Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

3 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

4 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

4 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

7 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

10 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.