TEMPO.CO, Jakarta - Selama empat bulan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, melayani 36 ribu pergerakan pesawat dan 4,7 juta penumpang. General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado menjelaskan, melalui keterangan resmi bahwa tercatat perbedaan dibandingkan tahun lalu.
"Statistik pergerakan pesawat udara dan penumpang turun, dibandingkan dengan catatan periode Januari-April 2019,” katanya, Rabu, 6 Mei 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat 36.490 pergerakan pesawat udara dan 4.761.786 penumpang keluar dan masuk Bali pada Januari hingga April 2020. Perbandingan dengan periode yang sama tahun 2019, tercatat 49.186 pesawat dan 7.282.145 penumpang keluar dan masuk Bali.
Pencatatan pengangkutan pada April 2020, sejumlah 94.480 penumpang. Jumlah itu terbagi 12.791 penumpang rute internasional dan 81.689 penumpang rute domestik, terangkut melalui 1.893 pesawat udara.
Sedangkan pada April 2019, total penumpang yang terangkut adalah sebanyak 1.884.646. Pembagian 1.121.213 penumpang rute internasional dan 763.433 penumpang dari rute domestik, yang terangkut dengan 12.667 pesawat.
Menurut Herry, penurunan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat dipengaruhi aturan pembatasan. Beberapa hal itu terkait aturan pembatasan dari pemerintah terhadap penumpang dengan kategori tertentu.
Kemudian, karantina wilayah atau lockdown di beberapa negara. Ada pula penghentian sementara operasional penerbangan untuk rute tertentu.
"Terlebih lagi, dengan dikeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 pada akhir April. Kemungkinan besar penurunan jumlah penumpang dan jumlah pergerakan pesawat udara ini akan berlanjut di bulan Mei ini,” kata Herry.