TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pidatonya yang disiarkan ke seluruh negeri pada Selasa pagi, 14 Maret 2020, Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan perpanjangan masa karantina wilayah atau penguncian (Lockdown) hingga 3 Mei. Kuncian awal selama 21 hari telah berakhir, dan PM Modi memperpanjangnya.
Sebagaimana diberitakan Business Traveller, India telah melaporkan 8.988 kasus positif infeksi virus corona, 1.035 sembuh dan 339 kematian karena Covid-19. Keputusan untuk memperpanjang durasinya diambil sesuai dengan rekomendasi Ketua Menteri semua negara bagian India.
Namun, PM Modi juga menyatakan, bahwa pada 20 April dan seterusnya, ia akan melonggarkan karantina wilayah dengan syarat tertentu di daerah-daerah yang situasinya terkendali.
Dalam pidatonya, Modi juga menetapkan tujuh pedoman yang ia ingin agar warga India ikuti selama periode penguncian, yakni: Merawat lansia secara ekstensif; Taat pada norma-norma kuncian dan jarak sosial; Ikuti pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian AYUSH (Ayurveda, Yoga, dan Naturopati, Unani, Siddha, dan Homeopati) untuk meningkatkan kekebalan tubuh; Unduh Aarogya Setu, aplikasi seluler yang dikembangkan oleh Pemerintah India untuk menghubungkan layanan kesehatan esensial melawan Covid-19; Bantu bagian masyarakat yang miskin dan kurang mampu;
Peka terhadap organisasi karyawan; Hormati pejuang corona termasuk dokter, perawat, petugas kebersihan dan polisi.
Karantina wilayah di India yang pertama pada 25 Maret, mengurung 1,3 miliar orang, dan berakhir pada Selasa 14 April 2020, "Dari sudut ekonomi, kami telah membayar harga yang besar," kata Modi dalam pidato nasional. "Tapi kehidupan rakyat India jauh lebih berharga."
Modi mengatakan kepada Aljazeera, beberapa pembatasan di daerah-daerah yang jauh dari hotspot infeksi akan dilonggarkan pada 20 April. Untuk membantu warga miskin yang bergantung pada upah harian.
India hanya butuh waktu sehari atau dua hari, untuk mencapai angka 10.000 kasus dan 339 kematian, demikian dilaporkan Aljazeera. Dengan kota-kota yang padat, virus corona bisa menjadi masalah besar di India karena sistem kesehatannya belum kuat. Beberapa ahli juga mengatakan India belum melakukan tes yang cukup dan jumlah infeksi sebenarnya jauh lebih tinggi.
Beberapa negarbagiana, termasuk Maharashtra - yang memiliki jumlah kasus tertinggi - Tamil Nadu dan Odisha, telah mengumumkan perpanjangan kuncian.
Selain India, Prancis juga memperpanjang masa karantina wilayah. Presiden Prancis Emmanuel Macron memperpanjang penguncian ketat di Perancis sebulan lagi. Lain halnya Italia dan Austria yang mulai membuka kembali beberapa toko. Spanyol juga memulai kembali pembangunan dan pekerjaan pabrik.
Petugas menggunakan pakaian pelindung saat menyemprotka disinfektan pada gerbong kereta yang diubah menjadi fasilitas khusus virus corona atau Covid-19 di Kolkata, India, 6 April 2020. Sebanyak 20.000 gerbong kereta dipersiapkan sebagai ruang isolasi pasien corona. REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah memperingatkan agar tidak terburu-buru membuka pembatasan wilayah, dan menekankan bahwa hanya vaksin yang dapat sepenuhnya menghentikan penyebaran.