TEMPO.CO, Jakarta - Pantai Agua Dulce biasanya dipenuhi pelancong. Pantai yang berada di Peru itu, ketika musim panas dikunjungi 40 ribu orang per hari, sebagaimana dilaporkan Associated Press (AP). Saat musim panas, pada Desember hingga Maret adalah waktu ramai orang berkunjung ke pantai.
Namun pandemi virus corona (Covid-19) telah mengubah suasana itu. Ketika tak dikunjungi orang, kini kumpulan burung camar dan pelikan memenuhi Pantai Agua Dulce.
Hamparan pasir pantai sejauh 20 kilometer di sisi selatan Lima, tak lagi ramai dikunjungi orang. Pemandangan pun menjadi lain, jejak kaki orang-orang di pasir tak ada. Kini telah berubah menjadi tapak burung.
Keadaan sepi itu, karena Presiden Peru Martín Vizcarra menyatakan keadaan darurat. Penetapan itu ketika jumlah kasus Covid-19 meningkat. Ia memerintahkan masyarakat untuk tinggal di rumah.
Setelah aktivitas di luar rumah mulai sepi. Jembatan pejalan kaki yang biasanya padat telah kosong. Sepuluh hari setelah keadaan darurat diumumkan di Peru sebagai tanggapan atas kasus baru virus corona, kumpulan burung jumlahnya mungkin ribuan menuju Pantai Agua Dulce, sebagaimana dilaporkan News 18.
Pemerintah Peru mengonfirmasi kasus virus corona kali pertama pada 6 Maret 2020.
ASSOCIATED PRESS | NEWS 18