TEMPO.CO, Jakarta - Kuba tidak lagi libre (bebas) untuk pelancong asing. Setelah beberapa dekade wisatawan dapat berkeliaran bebas tanpa batasan, pemerintah komunis pulau terbesar di Karibia telah memberlakukan aturan baru yang tegas, dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona.
Sebagaimana dinukil dari The Independent, Kementerian Kesehatan di Havana mengumumkan 36 kasus baru virus corona atau Covid-19 di seluruh negeri. Pemerintah Kuba sebagaimana diberitakan The Independent, melarang semua penerbangan masuk dan keluar Kuba - dengan pengecualian penerbangan repatriasi yang disepakati di tingkat pemerintah.
Semua kapal asing termasuk kapal pesiar telah diperintahkan untuk meninggalkan perairan Kuba. Siapa pun yang tiba antara 17 dan 23 Maret akan dites secara retrospektif untuk virus corona. Ini dapat mencakup beberapa pelancong Inggris, yang melakukan perjalanan tidak penting ke luar negeri pada 17 Maret.
Wisatawan dibatasi pergerakannya di hotel. Bagi mereka yang tinggal di casa - rumah pribadi dengan kamar yang disewa untuk wisatawan - harus tinggal di dalam hunian sampai transportasi tiba untuk memindahkan mereka ke hotel pemerintah. Semua layanan transportasi gratis, namun turis akan membayar tagihan untuk hotel.
Kantor Luar Negeri Kuba mengatakan turis yang tidak pergi hingga 1 April 2020 harus tinggal di hotel yang ditunjuk Kementerian Kesehatan, sampai pemerintah Kuba meninjau langkah-langkah tersebut.
Namun kedutaan Inggris di Havana mengatakan kepada para pelancong Inggris bahwa mereka dapat mendaftar untuk penerbangan repatriasi ke Roma. Kedutaan Besar Inggris menunjuk Blue Panorama yang beroperasi dari Havana ibu kota Kuba, mengurus kepulangan wisatawan Inggris melalui Roma Fiumicino, pada 5 April 2020.
Kuba telah lama membanggakan layanan kesehatan terbaik di Karibia - dan bisa dibilang seluruh Amerika Latin. Bahkan, di awal krisis Covid-19, sekelompok dokter Kuba terbang ke Italia untuk membantu upaya medis di negara Eropa yang paling parah terkena dampaknya. Tim perawatan kesehatan dari Kuba juga bekerja di negara lain.
Setiap wisatawan yang jatuh sakit saat berada di Kuba tidak akan diizinkan meninggalkan negara itu sampai mereka menyelesaikan tagihan medis mereka.