TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemeparekraf) bekerja sama dengan beberapa hotel, yang lokasinya dekat rumah sakit rujukan Covid-19. Hotel-hotel itu menerapkan standar kesehatan tinggi, untuk menampung para tenaga medis dan gugus tugas Covid-19.
Lalu, apa kata para karyawan hotel? “Kami tentunya merasa bangga karena bisa ikut berkontribusi dengan menyiapkan akomodasi bagi para tenaga medis. Kami memberikan yang terbaik dengan tetap memperhatikan SOP (Standard Operational Procedure) kesehatan,” kata Billy Tjandra, Assistant Regional Director-Sales and Marketing Swiss-Belhotel.
Billy mengatakan pihaknya menyiapkan 80 kamar yang diperuntukkan bagi 150 tenaga medis yang menginap. Seluruh kamar tersebut dilengkapi fasilitas pendukung meliputi makanan, laundry pakaian, dan kebutuhan lainnya.
Sementara Agustian dari divisi housekeeping misalnya. Ia mengaku lebih detail melakukan pekerja,anya membersihkan dan merapikan kamar serta area umum lainnya di hotel, untuk memberi kenyamanan dan keamanan para tenaga medis. Ia sadar bahwa prosedur kesehatan harus dijalani dengan baik.
“Dengan adanya tim dokter, tim medis, ataupun perawat yang menginap di sini, membuat saya merasa ikut berjuang bersama mereka untuk menghadapi virus corona ini. Kami sangat mengapresiasi, terima kasih untuk tim dokter, kami merasa bangga bisa ikut membantu,” kata Agustian.
Agustian dari divisi housekeeping Hotel Swiss-BelHotel Pondok Indah, mengaku lebih detail melakukan pekerjaanya untuk melayani para tenaga medis dan gugus tugas Covid-19. Dok. Kemenparekraf
Lebih lanjut ia mengatakan, kehadiran tim medis yang menginap juga memberi dampak yang positif terhadap operasional hotel. Ia tidak memungkiri bahwa sejak virus corona merebak, industri perhotelan sangat terdampak. Jika tingkat keterisian di atas 70 persen, kini sangat jauh di bawah itu.
“Dengan kehadiran tim medis menginap ini sangat berimbas. Banyak teman-teman saya yang kerja di hotel sebagian sudah dirumahkan, tapi di sini kami masih bisa bekerja berjuang untuk anak istri dan keluarga di rumah. Mudah-mudahan cepat hilang virus Corona,” kata Agustian.
Hal senada dikatakan Dian Chairunnisa dari bagian housekeeping laundry. Ia mengatakan, apa yang ia lakukan mungkin terlihat kecil. Namun ia yakin, dampaknya akan sangat besar dalam menunjang perjuangan tenaga medis.
“Saya sangat berharap virus cepat menghilang, Terima kasih juga untuk pemerintah sudah maksimal untuk membantu kami di sini. Mungkin dari pekerjaan saya ini terlihat kecil, hanya me-laundry pakaian dari paramedis tapi saya ikut merasa bangga bisa membantu mereka. Saya di sini bisa merasa bersama menjaga Indonesia,” kata dia.
Perasaan bangga juga diungkapkan Senior Chef Swiss-Belhotel Pondok Indah, Reuben. Ia bertanggung jawab menyiapkan menu makanan bagi para tenaga medis tiga kali setiap harinya.
Saat ini ia dan rekan-rekannya merasa memiliki tamu yang sangat spesial. Untuk itu, mereka juga berusaha memberikan yang terbaik yakni dengan menyiapkan menu makanan seimbang antara karbohidrat, protein, dan serat. “Menu yang kami olah tentu berbeda, karena mereka harus memiliki imunitas yang baik dengan ditunjang melalui makanan,” kata Reuben.
Senior Chef Swiss-Belhotel Pondok Indah, Reuben, mengaku bangga bisa memasak untuk para tenaga medis dan gugus tugas Covid-19, dengan gizi yang seimbang. Dok. Kemenparekraf
Sama seperti rekan-rekannya, ia juga merasa bangga dengan perjuangan para tenaga medis yang tidak kenal lelah setiap harinya berjuang menghadapi COVID-19.
Tenaga medis menjadi ujung tombak pencegahan Covid-19. Hingga Kamis, 2 Maret 2019, tercatat 1.790 kasus positif dengan 170 orang meninggal dunia dan 112 sembuh.