TEMPO.CO, Praya - Lombok merupakan salah satu dari 10 kota yang mendapat insentif diskon tiket pesawat hingga 50 persen. Pemerintah juga tak memungut pajak dari hotel dan restoran. Kebijakan itu untuk mendorong pariwisata di 10 destinasi wisata akibat sepinya wisatawan mancanegara. Mereka takut pelesiran karena virus corona.
Namun, hingga awal Maret, pariwisata di Lombok masih datar. Arus penerbangan dari dan menuju Lombok International Airport (LIA) selama dua hari terakhir masih normal. Baik dari Kuala Lumpur, Singapura dan Perth (Australia Barat). Secara keseluruhan yang berangkat dan tiba pada 1 Maret 2020, mencapai 8.947 orang dan 2 Maret 2020 sebanyak 7.491 orang.
Secara terinci, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang tiba di LIA pada 1 Maret 2020 sebanyak 486 orang. Sementara pada 2 Maret 2020 sebanyak 552 wisman. Sedangkan jumlah penumpang dalam negeri pada 1 Maret 2020 sebanyak 8.461 orang dan pada 2 Maret 2020 sebanyak 6.939 orang.
Menurut Communication & Legal Manager LIA Arif Haryanto, hingga kini operasional penerbangan dari dan ke luar negeri masih berlangsung normal. "Sementara ini belum terpengaruh isu virus corona," katanya, Selasa, 3 Maret 2020.
Untuk mengantisipasi kedatangan wisatawan yang bermasalah, di LIA sudah tersedia thermo scan yang dipasang di ruang kedatangan domestik maupun internasional. Terdapat pula petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) kelas II Mataram. "Kami siap siaga memantau penumpang melalui thermal scannernya," ujarnya.
Sepanjang Januari 2020 LIA melayani 256.594 penumpang, sementara Januari 2019 hanya 211.772 penumpang. "Ini berarti meningkat 21,1 persen. Sedangkan Pebruari 2020, LIA melayani 229.376 penumpang, sedangkan Februari 2019 hanya 184.260 penumpang atau terjadi peningkatan 24,5 persen," imbuh Arif.
Selasa, 3 Maret 2020 pagi, LIA melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, menggelar pelayanan kesehatan keliling untuk masyarakat yang berada di sekitar bandara. Layanan dilakukan hingga Oktober 2020 mendatang.
Pelayanan kesehatan keliling merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial Angkasa Pura I kepada masyarakat di sekitar bandara. Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sejak 2011. Kegiatan sosial yang telah dan akan dilaksanakan LIA adalah operasi katarak, serta pembagian 3.000 unit kacamata baca gratis di lima desa dan satu kelurahan di sekitar bandara.
Pelayanan kesehatan keliling ini merupakan wujud kepedulian untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar bandara. Masyarakat juga akan lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan. ''Khususnya untuk ibu, anak, balita, dan kaum jompo," ucap General Manager LIA Nugroho Jati.
Daerah sasaran program pelayanan kesehatan keliling adalah masyarakat yang berada dalam wilayah operasional empat puskesmas, yang berdekatan dengan wilayah operasional LIA. Keempat puskesmas yang akan menjadi pelaksana teknis tersebut adalah Puskesmas Sengkol, Puskesmas Penujak, Puskesmas Batujai, dan Puskesmas Batunyala.
Bandara Internasional Lombok. Dok. Humas Bandara Internasional Lombok
Target pelaksanaan seminggu dua kali atau delapan kali dalam sebulan. Program kesehatan keliling ini menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan ibu hamil, penimbangan dan pengukuran balita, peningkatan gizi ibu, anak dan wanita hamil resiko tinggi, pemulihan gizi buruk pada ibu dan anak, pemeriksaan gizi, serta pemeriksaan mata dan pengobatan bagi masyarakat umum secara gratis.
SUPRIYANTHO KHAFID