TEMPO.CO, Jakarta - Ujicoba kawasan Malioboro bebas kendaraan bermotor saat hari Selasa Wage, 18 Februari 2020, untuk mewujudkan kawasan semi pedestrian bakal semakin ketat.
Jika sebelumnya saat ujicoba warga dengan kendaraan bermotor masih bisa menyeberang atau memotong Malioboro, baik dari arah timur ke barat atau sebaliknya melalui sejumlah ruas. Maka mulai besok, Selasa 18 Februari 2020 ruas untuk perlintasan timur ke barat atau sebaliknya, hanya tersisa Jalan Suryatmajan dan Jalan Pajeksan.
Ujicoba sebelumnya, ruas perlintasan saat Malioboro ujicoba bebas kendaraan masih bisa dilakukan di Jalan Sosrowijayan, Jalan Dagen dan Jalan Perwakilan.
“Mulai besok Selasa (18/2) tinggal jalan Suryatmajan-Jalan Pajeksan masih bisa untuk perlintasan (menyeberang kendaaraan bermotor),” ujar Agus Arif Nugroho, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Senin 17 Februari 2020.
Sebagai gantinya untuk ruas jalan pemotong Malioboro diberlakukan dua arah. Meskipun ada perubahan, namun uji coba kawasan tersebut sebagai semipedestrian tetap akan dilakukan selama 12 jam mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.
Pemerintah Kota Yogyakarta sebelumnya telah menguji coba bebas kendaraan bermotor di luar Selasa Wage. Dinas Perhubungan menyatakan juga menyiapkan berbagai skenario lainnya, untuk mengetahui bagaimana manajemen lalu lintas paling tepat diterapkan.
Termasuk merekayasa ruas-ruas jalan di luar ring satu Malioboro. Seperti ujicoba Jalan Letjen Suprapto di sisi barat Malioboro, menjadi jalan searah ke selatan.
Sebab selama Malioboro ditutup, dinilai terjadi kenaikan volume kendaraan signifikan di Jalan Letjen Suprapto yang sebagian besar mengarah ke selatan.
Sebelumnya konsep awal menjadikan Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian dengan menjadikan Malioboro seperti bundaran besar, dengan sejumlah ruas jalan yang ada di sekitarnya dibuat satu arah.
Warga bermain skateboard saat Malioboro bebas kendaraan bermotor. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dalam rancangan awal, jalan Suryotomo dan Jalan Mataram akan menjadi jalan searah ke utara, Jalan Pasar Kembang menjadi searah ke barat, Jalan Gandekan Lor dan Jalan Bhayangkara menjadi searah ke selatan.
Hingga kemudian yang diterapkan selama ini di lapangan baru, dengan menjadikan jalan Letjen Suprapto searah ke selatan, sementara jalan Bhayangkara tetap menjadi jalan searah ke utara.
PRIBADI WICAKSONO