TEMPO.CO, Jakarta - Makau dikenal sebagai pusat perjudian terbesar dunia, harus menutup kasinonya akibat merebaknya virus corona. Penutupan itu direncanakan selama dua pekan, setelah diketahui terdapat seorang pekerja Hotel Galaxy Macau terinfeksi virus corona, seperti dilaporkan South China Morning Post, pada 4 Februari 2020.
Penularan virus corona pada pegawai hotel itu sekitar Tahun Baru Imlek, "Itu adalah keputusan yang sulit, tetapi kami harus berbuat untuk kesehatan penduduk Makau," ujar Kepala Eksekutif Makau Ho Iat-seng, dikutip dari South China Morning Post. "Makau masih bisa menahan kerugian ekonomi."
Tak cuma kasino, 18 jenis tempat lain juga ditutup sementara, di antaranya bar, bioskop, panti pijat, gedung teater, arena permainan, pusat kebugaran, kafe internet, pusat bowling, salon kecantikan, tempat karaoke dan disko.
Ho Iat-seng menambahkan, keputusan menutup kegiatan perjudian selama dua pekan, karena pegawai hotel Galaxy Macau telah berbagi bus antar-jemput dan fasilitas kantin dengan karyawan kasino lainnya.
Ho mengatakan, bahwa pemerintah sedang menyelesaikan dokumen hukum ihwal penutupan kasino. Para pejabat bertemu dengan perwakilan dari industri kasino. "Jika situasinya stabil setelah setengah bulan, kami dapat segera melanjutkan (kegiatan perjudian)," kata Ho Iat-seng. Ia juga mengimbau penduduk Makau untuk mengurangi aktivitas bepergian di luar.
Namun penutupan di penyeberangan perbatasan, menurut Ho cenderung memiliki dampak yang luas. Karena, kata dia, cara itu akan mempengaruhi pasokan barang-barang penting ke Makau. Pun banyak pula pekerja yang tinggal di Zhuhai, kota terdekat di Cina daratan dengan Makau.
Seorang pengunjung mencoba mesin judi di Global Gaming Expo Asia di Makau, Cina, 19 Mei 2015. REUTERS/Bobby Yip
Menurut laporan Fortune, sebelum menutup kasino, Makau telah membatasi perjalanan serta membatalkan berbagai acara publik sejak akhir Januari. Kasino di Makau merupakan pusat kekuatan ekonomi daerah administratif khusus. Makau memiliki 41 kasino yang menyumbang lebih dari 50 persen dari produk domestik bruto.
SOUTH CHINA MORNING POST | FORTUNE